Sukses

Cendol Populer di Malaysia dan Disukai PM Anwar Ibrahim, Apa Bedanya dengan Versi Indonesia?

Cendol merupakan makanan manis tradisional yang populer di wilayah Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, hingga Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Cendol merupakan makanan manis tradisional yang populer di wilayah Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, hingga Indonesia Cendol juga disukai berbagai kalangan termasuk pejabat tinggi negara seperti Perdana Menteri, Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim.

Baru-baru ini, PM Anwar Ibrahim bertemu dan berbincang santai dengan warga sambil menikmati cendol di Kedai Cendol Songkok Tinggi, Kampung Jiboi Baru, Seremban.  Anwar yang memakai baju melayu berwarna hijau lembut tiba disambut penduduk sekitar yang tidak melepaskan peluang bersalaman dan bertemu secara lebih dekat.

Melansir laman The Star, Sabtu, 14 Januari 2023, Anwar Ibrahim mencuba berbagai menu pilihan di kedai tersebut seperti laksa dan cendol.  Pemilik Kedai Cendol Songkok Tinggi, Ahmad Dani Daud mengaku sangat senang bisa mendapat kunjungan PM Anwar yang merupakan Perdana Menteri pertama yang datang ke kedai miliknya dan memikmati cendol yang jadi andalannya. 

"Saya terkejut tapi senang juga sewaktu dihubungi oleh asisten Perdana Menteri secara resmi sekitar dua hari lalu dan memberitahukan kalau Anwar Ibrahim akan berkunjung secara non-formal buat menikmati cendol di sini," ungkap pria berusia 42 tahun tersebut.

Kunjungan PM Anwar Ibrahim sepertinya akan membuat kedai tersebut bakal semakin ramai didatangi, sekakigus membuktikan cendol memang sangat digemari di Malaysia.  Cendol sendiri merupakan makanan manis tradisional yang populer di wilayah Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, hingga Indonesia.

Banyak masyarakat yang suka dengan makanan bersantan ini, apalagi kalau disantap dingin. Menurut CNN Travel pada 2018, cendol berada di urutan ke-9 dari 50 makanan penutup terenak di dunia. Namun, mereka memasukkan nama Singapura sebagai asal dari cendol terenak itu.

 

2 dari 4 halaman

Makanan Penutup

Bukan kali ini saja cendol disebut bukan dari Indonesia. Sebelumnya, media Insider menyebut cendol adalah makanan penutup asal Malaysia. Penyebutan itu sempat ramai di dunia maya.

Namun, cendol yang dimaksud CNN adalah makanan yang terdiri dari santan manis yang disajikan dengan sirup, gula merah, dan jelly hijau pandan yang terbuat dari tepung beras kenyal. Beberapa bahan lain, seperti krim jagung dan kacang merah, ditambahkan ke dalamnya.

Mengutip dari ifood.tv, Selasa (4/12/18), kata cendol muncul pertama kali dalam karya seorang penulis Melayu yang diterbitkan pada 1932. Hingga saat ini, cendol masih belum dipastikan asal-usulnya dari mana. Namun, perbedaan cendol di Indonesia dan cendol Malaysia terletak pada warna hijaunya yang lebih pekat.

Dikutip dari laman jakarta-tourism.go.id, cendol bisa dikenal luas di Asia Tenggara karena bahan dasar cendol, yakni tepung beras, mudah ditemukan di kawasan ini. Apalagi, Indonesia merupakan negara agraris yang menjadikan nasi sebagai makanan pokok.

Di beberapa negara lain seperti Thailand, Malaysia, Vietnam dan lainnya, cendol bisa terbuat dari tepung yang berbeda-beda. Bukan hanya tepung humkwe, tepung beras dan ketan, beberapa orang membuat cendol dari tepung sagu. Untuk kuahnya, di semua daerah memakai kuah yang sama yaitu kuah santan kelapa dengan pemanis gula jawa.

3 dari 4 halaman

Kuah Santan dan Gula Jawa

Bukan hanya tepung humkwe, tepung beras dan ketan, beberapa orang membuat cendol dari tepung sagu. Untuk kuahnya, di semua daerah memakai kuah yang sama yaitu kuah santan kelapa dengan pemanis gula jawa.

Di Malaysia dan Singapura, gula yang dipakai adalah gula Malaka.Meski disebut berasal dari Sunda, cendol mudah ditemukan di berbagai tempat di Indonesia. Penjualnya mulai dari yang didorong di gerobak hingga restoran mewah. Di Jawa, makanan serupa cendol ini disebut dawet.

Di Indonesia salah satu gerai es cendol yang dikenal luas adalah Elizabeth di Bandung, Jawa Barat. Adalah Haji Rohman yang merintis usaha minuman manis segar tersebut. Dia dibantu anak-anaknya dalam mengelola usaha Es Cendol Elizabeth yang dirintisnya sejak 1972 ini.

Nur Hidayah, putri kedua Haji Rohman, sempat bercerita bapaknya semasa kecil sudah harus membantu perekonomian keluarga. Rohman yang ketika itu baru duduk di bangku kelas 2 SD ditinggal sang ayah.

4 dari 4 halaman

Es Cendol Elizabeth

"Awalnya, bapaknya Bapak (Rohman) meninggal, waktu itu masih tinggal di Pekalongan. Kehidupan di desa kan tak menentu hanya kerja tani. Sementara, bapak itu anak laki-laki satu-satunya jadi tumpuan keluarga," ucap Nur kepada Liputan6.com, 3 Juni 2017 lalu.

Awalnya, Rohman keliling berjualan cendol dan memulai berjualan di kawasan Leo Genteng, Astana Anyar, Kota Bandung. Usai berkeliling, Rohman biasanya memarkirkan jualannya di sebuah rumah di Jalan Ciateul. Rumah tersebut yang kemudian menjadi titik awal dimulainya usaha cendol milik Rohman.

Pemilik rumah tersebut bernama Elizabeth (Bu Eli) dan merupakan pelanggan tetap Rohman. Menurut Nur Hayati, Elizabeth saat itu bekerja di sebuah toko tas.

"Ada suatu waktu Bapak tidak bisa nulis. Kalau ada pesanan larinya ke dalam minta Bu Eli menuliskan pesanannya. Kalau Ibu Eli menulis selalu pakai bon Toko Elizabeth. Dari situ Bu Eli bilang, 'Sudah aja Man, cendolnya sekalian namain Cendol Elizabeth'. Dan orang pun kenalnya Cendol Elizabeth karena pakai bon itu," ujar Nur. Sejak itu, nama cendol Rohman bernama Es Cendol Elizabeth hingga terkenal sampai saat ini.