Sukses

Toilet Estetis Bergaya Arabian di Bali, Pengunjung Jadi Ingin Rebahan di Dalamnya

Ada dudukan toilet berwarna ungu di tengah ruangan dengan bagian kanan kiri yang dilengkapi sofa berwarna senada.

Liputan6.com, Jakarta - Toilet selalu ada di berbagai tempat wisata. Sebagai fasilitas pelengkap, kondisi toilet kerap kurang diperhatikan pengelola wisata. Tapi, kondisinya berbeda dengan sebuah toilet yang ada di Bali ini.

Seorang turis asing menunjukkan toilet yang sangat estetik di sebuah penginapan di Bali. Hal tersebut ia unggah dalam bentuk video singkat di akun TikTok @traveltomtom.

Dalam unggahan tersebut, awalnya ia menunjukkan sebuah bangunan berbentuk bulat dan beratap hingga tampak seperti rumah peri di dongeng. Pintu ruangan terbuat full dari kaca bulat di dua sisi.

Saat masuk, ternyata ruangan itu adalah toilet dengan interior yang terkesan mewah. Tempat cuci tangannya didesain khusus, berbentuk seperti cangkang kerang.

Ada dudukan toilet berwarna ungu di tengah ruangan dengan bagian kanan kiri yang dilengkapi sofa Arabic style berwarna senada. Ada pula karpet bulu serta bantal ungu dan hijau tua yang menghiasi toilet tersebut.

Selain itu, ada berbagai hiasan lain yang membuat kamar mandi ini tampak sangat memukau. "Bukankah ini adalah tempat yang luar biasa untuk buang air?" kata turis asing tersebut. Pria itu juga menjelaskan bahwa toilet keren ini berada di Stone House yang berlokasi di Ubud, Gianyar, Bali.

Unggahan ini lantas menarik banyak perhatian warganet. Beragam komentar memenuhi unggahan ini. "Kalau aku di sana yang ada nggak jadi buang air besar," komentar seorang warganet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Toilet Idaman

"Malah jadi pengen rebahan bawa laptop di situ sambil nonton," komentar warganet lainnya. "toilet idaman🤣 nanti klo pnya rumah bikin. biar klo lg galau stay d stu aja🤣," tulis warganet lainnya. Sampai berita ini ditulis, unggahan pada 11 Januari 2023 itu sudah dilihat lebih dari 729 ribu kali dan disukai lebih dari 57 ribu kali.

Toilet yang bersih dan nyaman berperan penting dalam menunjang daya tarik sebuah tempat wisata itu. Hal itu diakui oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Uno saat peresmian pilot project Toilet Untuk Negeri di Pantai Berawa, Badung, Bali, Selasa, 4 Oktober 2022.

Ia pun mengapresiasi program Toilet Untuk Negeri (TUN). Program ini menghadirkan sarana pendukung pariwisata yakni sanitasi di destinasi wisata untuk mendukung pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. Program yang diinisiasi oleh LIXIL Water Technology Indonesia bersama sejumlah pihak lainnya ini hadir untuk pertama kalinya di Pantai Berawa, Badung, Bali, sebagai langkah awal untuk pembangunan 1.000 toilet di berbagai destinasi wisata di Tanah Air.

Menparekraf menjelaskan, program tersebut bertujuan meningkatkan sanitasi di area publik termasuk tempat wisata agar seluruh pengunjung. Bukan hanya untuk masyarakat Indonesia, tapi juga wisatawan mancanegara (wisman) agar dapat merasakan kemudahan akses untuk toilet yang bersih, sehat, aman, dan nyaman.

"Berawa ini menghadirkan toilet yang ramah lingkungan bersih, dan membuka lapangan kerja, karena di sini ada anggota masyarakat yang terlibat dalam program toilet untuk negeri ini. Dan kita harapkan Canggu yang kita persiapkan sebagai destinasi terbaik untuk digital nomad akan semakin memiliki kualitas dan berkelanjutan," ujar Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

3 dari 4 halaman

Sistem Touchless

Toilet Untuk Negeri menjadi pilot project optimalisasi sanitasi berbasis teknologi dan ramah lingkungan. Di antaranya karena toilet yang dihadirkan sepenuhnya menggunakan sistem touchless.

Menparekraf menjelaskan program TUN ini nantinya bisa dijalankan di destinasi wisata lainnya termasuk desa-desa wisata. "Toiletnya nyaman dan mudah-mudah bisa dijaga, targetnya 1.000 toilet di destinasi-destinasi wisata yang bekerja sama dengan Toilet Untuk Negeri. Kita melihat destinasi unggulan seperti Bali dan lima destinasi pariwisata super prioritas hingga desa-desa wisata yang menjadi salah satu penilaian suatu destinasi itu adalah toiletnya," ujarnya.

Menparekraf Sandiaga menceritakan kesan salah satu delegasi World Tourism Day yang beberapa waktu lalu diajak berkunjung ke desa wisata Penglipuran. "Kemarin di Penglipuran salah satu delegasi sangat kagum karena ada desa yang memiliki toilet yang bersih seperti itu, ini menunjukkan keluhuran kearifan lokal kita dalam menjaga kebersihan," ujarnya.

Pilot project TUN dikatakannya memiliki nilai strategis dalam konteks peningkatan kualitas pengelolaan toilet umum di daya tarik wisata. "Sebagai best practice pengelolaan toilet di daya tarik wisata sekaligus menciptakan peluang lapangan usaha baru serta upaya peningkatan kualitas pelayanan wisatawan," kata Sandiaga.

4 dari 4 halaman

Toilet Umum

Di sisi lain, Graham Askey, pria asal Inggris punya fakta lain. Ia sudah menghabiskan uang 150 ribu pound sterling (sekitar Rp2,5 miliar) untuk mengunjungi 100 negara dalam pencarian toilet umum terburuk di dunia. Di antara daftarnya, ternyata ada Indonesia.

Mesk begitu,i pilihan teratas penulis perjalanan itu jatuh pada toilet umum yang disebutnya sebagai "lubang neraka" di Tajikistan. Melansir The Sun, Jumat 23 September 2022, bilik toilet dari beberapa potong kayu itu diselimuti kain yang digunakan oleh penghuninya sebagai tisu toilet.

"Fasilitas mengerikan" tersebut meninggalkan kotoran manusia yang terjemur di lantai toilet, sementara ular dan tikus mengintai di bebatuan di dekatnya. Askey menjelajahi dunia untuk mengunjungi ratusan toilet dan 36 dari "toilet paling jelek" di dalam buku barunya, berjudul Toilets of the Wild Frontier.

Salah satunya yaitu wastafel di Bangladesh, sementara bak mandi di China penuh dengan air seni dan tinja. Sebuah gubuk panggung setinggi tiga meter di Indonesia, atau yang kita kenal sebagai jamban, juga masuk dalam daftar tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.