Sukses

Apakah Banyak Karyawan Resign Karena Lingkungan Kerja yang Toxic?

Lingkungan kerja yang toxic dapat berpengaruh secara signifikan dengan kesehatan mental Anda.

Liputan6.com, Jakarta Pernahkah Anda berpikir untuk malas pergi bekerja esok hari? Yup, banyak faktor yang menyebabkan pikiran tersebut muncul, salah satunya karena lingkungan kerja yang toxic.

Nahasnya, lingkungan kerja yang toxic dapat berpengaruh secara signifikan dengan kesehatan mental Anda lho. Situasi tersebut juga dapat menyebabkan stres, insomnia, hingga depresi.

Jadi, sangat penting untuk Anda dapat mengenali tanda-tanda lingkungan kerja yang toxic, supaya Anda mengetahui kapan waktunya untuk keluar dari situasi tersebut.

2 dari 3 halaman

Faktor Lingkungan Kerja Toxic

Penelitian yang dilakukan oleh Samma Faiz Rasool, Mansi Wang, dan Javed Iqbal berjudul "How Toxic Workplace Environment Effects the Employee Engagement: The Mediating Role of Organizational Support and Employee Wellbeing" memaparkan apa saja faktor yang membuat lingkungan kerja menjadi toxic.

Faktor yang menyebabkan lingkungan kerja menjadi toxic adalah perilaku narsis, kepemimpinan ofensif atau agresif, gangguan, intimidasi, pengucilan, hingga perilaku mengancam dari manajer dan rekan kerja.

Jika sekarang Anda sudah menghabiskan banyak waktu di kantor selama delapan jam dan berada di lingkungan kerja yang toxic, itu dapat memengaruhi kesehatan mental Anda secara signifikan.

Lingkungan kerja yang toxic merupakan sumber ketegangan psikis yang signifikan bagi karyawan dan dapat menyebabkan tingkat stres serta kelelahan yang tinggi.

3 dari 3 halaman

Turunkan Produktivitas dan Tingkatkan Resign

Lingkungan kerja toxic juga dapat mendorong perilaku kontraproduktif di tempat kerja dan merusak efisiensi organisasi. Selain itu, situasi tersebut juga dapat menurunkan produktivitas serta menghambat kreativitas dan inovasi.

Bahkan menurut laporan yang dirilis oleh MIT Sloan Management Review mengungkapkan bahwa budaya tempat kerja yang beracun lebih dari 10 kali lebih mungkin menyebabkan karyawan berhenti dari pekerjaannya daripada gaji rendah.

Faktanya, laporan tersebut menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang beracun adalah alasan nomor satu orang meninggalkan pekerjaan mereka selama “Pengunduran Diri Besar” pasca Covid-19.

Apakah Anda dapat mengubah lingkungan kerja yang toxic? Bisa! Akan tetapi sulit! Alangkah baiknya, Anda mencoba untuk menempatkan diri dalam circle yang lebih kecil. 

Lalu, jangan lupa juga untuk melakukan pekerjaan yang terbaik untuk menghindari drama apa pun yang ada di kantor. Dan yang terpenting, fokus pada tujuan Anda di luar pekerjaan.

 

(*)