Liputan6.com, Jakarta - Chen Yile (bukan nama sebenarnya) memanfaatkan cacat sistem di bank tempat ia bekerja untuk menarik uang tunai hampir 600 ribu dolar AS pada 1997. Perempuan asal China ini kemudian menjalani operasi plastik dan melarikan diri ke provinsi lain untuk memulai hidup dengan identitas baru.
25 tahun kemudian, dikutip dari VICE World News, Selasa (24/1/2023), ia jadi pengusaha sukses. Namun, kebahagiaan hidup perempuan yang sudah bersuami dan memiliki anak perempuan ini terhenti karena aksi penipuan di masa lalunya terungkap.
Advertisement
Baca Juga
Mantan pegawai bank itu didakwa pada Selasa, 17 Januari 2023, dengan dugaan korupsi dan penipuan untuk skema yang rumit setelah ditangkap pada Desember 2022, kata jaksa penuntut umum di kota Yueqing dalam sebuah unggahan WeChat, pekan lalu.
Chen mengakui semua kejahatannya dan menyatakan penyesalannya saat ditangkap, tambah mereka. Kembali ke tahun 1997, petugas loket di China Construction Bank cabang Kota Yueqing yang saat itu berusia 26 tahun menemukan kesalahan dalam sistem bank. Celah itu memungkinkannya mengedit jumlah uang di rekening dan menarik uang tunai secara bebas.
Ia melancarkan aksinya setelah menunggu salah satu cabang bank terdekat kekurangan staf. Chen kemudian menawarkan diri untuk dipindahkan ke sana.
Pada 12 April 1997, Chen akhirnya menjalankan rencananya. Menyelinap ke bank kosong pada Sabtu, ia memasukkan angka baru ke dalam rekening banknya, menambahkan puluhan ribu dolar ke masing-masing bank, mendapatkan total 5,66 juta yuan.
Jalani Operasi Plastik
Chen kemudian berjalan ke distrik kota dengan sebuah koper, berhenti di sejumlah cabang bank untuk menarik uang tunai senilai 3,98 juta yuan. Ia juga datang ke klinik yang menawarkan prosedur kosmetik dan menjalani operasi plastik. Namun, tidak jelas prosedur apa yang ia jalani.
Setelah itu, Chen kembali ke rumah orangtuanya di hari yang sama untuk menyembunyikan setumpuk uangnya. Ia menyembunyikan total 1,43 juta yuan di beberapa tempat di sekitar rumah, termasuk toilet di luar rumah.
Menjelang pagi keesokan harinya, Chen melakukan perjalanan ke selatan China dengan sisa uangnya, tiba di sebuah bank di provinsi tetangga, Fujian. Di sana, ia menyetorkan 2,1 juta yuan ke rekening bank bersama yang baru dibuka bersama tiga saudara kandungnya.
Ia mengunjungi rumah orangtuanya tiga hari kemudian dengan sembunyi-sembunyi, mengungkap pada keluarganya lokasi ia menyembunyikan uang tunai, dan meninggalkan empat buku tabungan untuk mereka. Saat itu, ia mengabaikan nasihat ayahnya untuk menyerahkan diri pada polisi.
Advertisement
Pelarian Chen
Setelah Chen pergi, ayahnya melaporkannya ke polisi, menyerahkan buku tabungan dan uang tunai yang disembunyikan pada pihak berwajib, kata departemen kehakiman setempat. Meski ada upaya membawanya ke pengadilan, teknologi saat itu tidak dapat mengejar Chen yang menghilang dalam semalam.
Chen saat itu sedang dalam perjalanan ke Shanghai, dengan hanya memiliki uang tunai 400 ribu yuan. Setelah mendapatkan KTP baru dengan bantuan seorang perantara, Chen mengadopsi identitas baru sebagai Jiang, yang terdaftar di Provinsi Guizhou di Tiongkok barat daya, 1,7 ribu km jauhnya dari kampung halamannya di Kota Yueqing.
Tapi, perhentian terakhirnya adalah provinsi pesisir Guangdong di Cina tenggara, tempat ia kemudian memulai hidup barunya. Selama 25 tahun, Jiang jadi pengusaha sukses, mendirikan perusahaan perlengkapan kebersihan.
Ia juga menikah lagi dan melahirkan seorang putri, setelah meninggalkan suami pertamanya setelah pencuriannya pada 1997. Keluarga barunya diyakini tidak tahu tentang masa lalunya sampai ia ditangkap bulan lalu. Ia sekarang menghadapi tuduhan korupsi, penipuan identitas, dan menikah lagi tanpa mengakhiri pernikahan sebelumnya.
"Selama 25 tahun, penyelidik tidak pernah menyerah menangkap Chen," kata Kejaksaan Rakyat Yueqing, menambahkan bahwa pihaknya bekerja sama dengan departemen pemerintah lain untuk melacaknya secara sistematis, meski tidak mengungkapkan bagaimana mereka melakukannya.
Ragam Komentar Warganet
Sementara Chen menunggu konsekuensi atas kebohongannya selama puluhan tahun, pengguna media sosial telah menggarisbawahi bahaya celah sistem perbankan yang memungkinkan karyawan mengubah nominal rekening bank dengan bebas. Tidak jelas apakah cacat yang memungkinkan Chen menarik sejumlah uang tunai telah diperbaiki, tapi pada 2014, 42 klien bank di Hangzhou kehilangan total 95 juta yuan setelah seorang pegawai bank mentransfer uang dari rekening mereka.
Pada 2020, seorang wanita di Provinsi Henan menemukan bahwa lebih dari 1 juta yuan hilang dari rekening China Construction Bank miliknya. Karyawan bank telah mencuri uangnya untuk berjudi dan berinvestasi, bahkan menarik sekitar 130 ribu yuan dalam prosesnya.
Di sisi lain, pelarian Chen dikagumi sebagian pengguna media sosial. "Mengesampingkan unsur kriminal, ini adalah naskah bagaimana protagonis wanita mengubah hidupnya," komentar seorang pengguna Weibo.
Yang lain menulis, "Memiliki keberanian di usia 26 tahun, memastikan kesejahteraan semua saudara kandungnya, bahkan berhasil memulai bisnis. Ia jelas berbakat."
Advertisement