Liputan6.com, Jakarta - Barang preloved branded atau barang bekas bermerek, seperti tas, masih banyak diminati. Selain karena harganya yang lebih murah, barang preloved branded juga biasanya tersedia dalam berbagai model dan bentuk yang unik, sehingga para pemiliknya merasa berbeda dari yang lain.
Selain bisa membuat penampilan lebih fashionable, luxury items biasanya juga punya nilai yang tinggi ketika dijual kembali beberapa tahun kemudian Menurut founder Irresistible Bazaar & Irress Urban Bazaar, Marisa Tumbuan, masyarakat Indonesia saat ini sudah pintar memilih investasi, apalagi investasinya bisa dibarengi dengan hobi seperti fesyen.
Advertisement
Baca Juga
"Punya koleksi luxury item itu sama aja seperti menerapkan system sustainable lifestyle. Dengan mengubah perilaku belanja seperti membeli luxury item, lalu jika sudah bosan bisa dijual kembali menjadi preloved item," ucap Marisa di acara Irresistible Bazaar di Lippo Mall Puri, Jakarta Barat, Rabu, 25 Januari 2023.
"Artinya barang yang jarang digunakan sama sekali jadi tidak mandek di satu pemilik. Menjadi Smart Buyer jadi kunci dalam menghadapi ancaman resesi yang disebut bakal terjadi di tahun 2023 ini," lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, founder & Financial planner @finante.id Rista Zwestika mengatakan bahwa investasi barang mewah seperti tas atau jam tangan sama halnya seperti investasi saham, yaitu nilai jualnya bisa bertahan, meningkat, atau jatuh. Untuk itu, pada saat membeli luxury item, konsumen harus jeli melihat kondisi barang.
"Jadi saat membeli luxury item, yang jadi fokus utama adalah, produk tersebut terbatas, dengan kualitas yang baik dan banyak peminatnya. Jadi saat dijual kembali, harganya bisa naik, dan pastinya harus dirawat dengan baik," terangnya.
Agar Tidak Kecewa
Agar pengalaman membeli barang preloved branded tidak mengecewakan, berikut ada beberapa cara atau tips dari Marisa dan Rista yang bisa Anda coba.
1. Beli Secara Offline
Saat pandemi makin mereda, sudah banyak orang kembali untuk berbelanja barang secara langsung atau offline. Menurut Marisa , membeli barang secara offline sangat menguntungkan para pembeli, khususnya bagi pemula.
"Aku merekomendasikan untuk belanja offline supaya tidak kecewa, karena kan kita bisa ketemu dengan seller yang sudah terpercaya," kata Marissa. "Selain itu, kita juga bisa melihat langsung barangnya dan membandingkan dengan yang lain supaya lebih puas."
2. Teliti Sebelum Membeli
Tidak semua barang preloved branded punya kualitas yang sama baru karena sudah pernah dipakai sebelumnya. "Otomatis kalau preloved, kalian mesti lebih teliti dalam melihat tas misalnya. Dalam hal mengecek kondisi, kelengkapan, jangan sampai karena terlalu bersemangat terus lupa menanyakan kelengkapannya apa saja," ungkap Marisa.
Kuncinya, teliti sebelum membeli termasuk mengecek keaslian dengan berkomunikasi intens kepada penjual. Saat membeli tas misalnya, Marisa pun merekomendasikan kita untuk benar-benar teliti dalam memilih tas dan sebisa mungkin memeriksanya luar dan dalam.
Advertisement
3. Beli di Toko Terpercaya
Membeli barang preloved branded di toko yang terpercaya juga penting untuk memastikan keasliannya. Meski begitu, Rista menyebutkan bahwa ada atau tidaknya sertifikat bukan penanda kalau tas itu asli atau bukan. Jika toko tersebut sudah terjamin dan memiliki rating yang baik, barangnya pun bisa dipastikan asli.
"Kalau tidak tahu barangnya asli atau palsu ya belanja di tempat yang sudah terjamin. Tetap pastikan juga untuk memeriksa kondisinya masih baik atau tidak," terang Rista. Ia menambahkan, sertifikat itu menandakan tas asli, tapi tidak ada sertifikat juga tidak menandakan itu barang palsu. Itu karena ada orang yang rajin mengumpulkan kelengkapan tapi ada pula yang tidak.
4. Bisa Jadi Investasi
Selain untuk membuat tampilan lebih menarik, barang preloved branded juga bisa dimanfaatkan sebagai peluang investasi. "Ada beberapa harga tas preloved justru lebih mahal daripada harga barunya," kata Rista.
"Misalnya beli tas Chanel seri 13 di tahun belinya itu tidak sampai Rp50 juta yang medium, tapi pada saat jual tas itu bisa sampai Rp60 juta," terangnya. Jadi, membeli barang preloved branded yang nilai jualnya stabil atau lebih tinggi bisa sangat menguntungkan.
Perhatikan Tren
Hal lain yang patut diperhatikan, tren barang mode preloved mengikuti apa yang lagi heboh di pasar. Kecenderungan inilah yang membedakan dengan transaksi barang baru.
"Kalau barang baru, tas besar lebih mahal daripada yang kecil misalnya. Saat dia menjadi preloved, itu harus ikut tren yang ada. Di preloved, demand-nya lebih tinggi tas kecil ketimbang yang besar. Otomatis harga jualnya lebih bagus yang kecil," jelas Marisa.
Sementara, konsep offline bazaar yang dilakukan oleh Irresistible Bazaar merupakan salah satu sarana seller dapat bertransaksi secara langsung dengan buyer atau pembeli. Selain itu, pembeli dapat melihat dan mengecek kondisi barang sebelum membayar.
Irresistible Bazaar kali ini berlangsung di Atrium 1 Lippo Mal Puri pada 25 - 29 Januari 2023. Mereka menghadirkan 100 trusted seller dengan ribuan koleksi seperti branded item, jam mewah, sneakers, streetwear, aksesori, sampai koleksi brand lokal.
Irresistible Bazaar ingin pengunjung dapat merasakan kepuasaan saat memilih barang favoritnya. "Semua branded item yang dihadirkan merupakan barang preloved yang berkualitas dan terjamin keasliannya. Selain itu, walaupun sudah tidak ada PPKM, prokes ketat juga akan terus dijalankan sesuai anjuran pemerintah selama bazaar berlangsung," tutur Marisa.
Advertisement