Liputan6.com, Jakarta - Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa mengonsumsi ikan yang cukup pada ibu hamil berpengaruh pada pencegahan stunting, sebut Guru Besar Ilmu Gizi IPB dan Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah. Nutrisi bahan makanan itu berdampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan saraf otak janin.
Takaran konsumsi ikan yang ideal adalah 100--150 gram per hari, sementara untuk ibu hamil adalah 150 gram per hari, dengan frekuensi setidaknya empat kali dalam seminggu. Takaran tersebut adalah untuk daging ikan tanpa kepala.
Advertisement
Baca Juga
Rekomendasi ini sejalan dengan tema peringatan Hari Gizi Nasional 2023 yang diusung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni "Protein Hewani Cegah Stunting." Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes, Mahmud Fauzi, menyebut pihaknya memiliki program menurunkan stunting jadi 14 persen oada 2024.
Tahun lalu, angka stunting di Indonesia sudah menurun, yaitu 21,6 persen. Menurut data, anak stunting di Indonesia sudah mengalami stunting di masa kandungan. Tidak hanya kondisi stunting yang memprihatinkan, tapi juga penyakit anemia pada remaja putri yang belakangan meningkat karena kekurangan protein.
"Data menunjukkan bahwa konsumsi protein hewani kita (masyarakat Indonesia) memang kurang. Ikan, misalnya," tuturnya saat jumpa pers di bilangan Jakarta Selatan, Kamis, 26 Januari 2023.
Dari sekian banyak sumber protein dari ikan, ikan sarden merupakan salah satu pangan bergizi yang direkomendasikan. Bahan makanan ini mengandung vitamin D, vitamin B3, vitamin B12, mineral, kalsium, fosfor, asam lemak DHA, serta omega 3 dan 6.
Vitamin B12 turut berperan dalam pembentukan sel darah merah untuk mencegah anemia. Sering mengonsumsi ikan juga bisa mencegah beberapa penyakit lain, seperti jantung koroner yang saat ini jadi penyakit tertinggi di Indonesia.
"Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen masyarakat mendukung edukasi dan kampanye makan ikan, sehingga terjadi peningkatan yang berdampak pada kualitas gizi masyarakat yang lebih baik," kata Hardin.
Kampanye GEMARIKAN
Saat ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menggalakkan program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN). Pihaknya ingin mengajak masyarakat Indonesia mengenal pentingnya manfaat mengonsumsi ikan.
Pembina Hasil Kelautan dan Perikanan Ahli Utama KKP, Innes Rahmania, menyebutkan bahwa sebenarnya program ini sudah ada sejak lama, tapi dengan nama yang berbeda. Berdasarkan data pihaknya, Pulau Jawa berada di urutan paling rendah dalam mengonsumsi ikan.
Menurut Innes, rendahnya konsumsi tersebut didukung stigma masyarakat, seperti amis dan cacingan. "Dulu saya saat kecil sering dikasih tahu jangan suka banyak makan ikan, nanti cacingan," katanya.
Padahal, katanya, ikan adalah salah satu hewan yang punya nilai omega 3 tinggi, "beda jauh dengan daging ayam, sapi, dan kambing." Saat ini, pihaknya sudah berupaya mengajak masyarakat dalam kampanye GEMARIKAN.
Salah satunya, mereka mengundang budayawan guna mempromosikan dan mengajak masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi ikan. Ke depan, pihaknya menargetkan peningkatan AKI Nasional jadi 62,5 kg/kapita/tahun pada 2024.
Advertisement
Rekomendasi Konumsi Ikan bagi Ibu Hamil
Ikan yang harus dikonsumsi ibu hamil harus memiliki komponen daging lebih banyak dan dimakan sesuai takaran. "Kalau makan tidak sesuai takaran, (itu) tidak efektif mencegah stunting," tutur Prof. Hardinsyah.
Demi memenuhi kebutuhan protein hewani, ikan direkomendasikan dimakan langsung, bukan dalam bentuk suplemen. "Hingga saat ini, tidak ada satu suplemen yang bisa menggantikan protein hewani," ucapnya.
Innes menyebutkan bahwa seribu hari pertama, mulai dari dalam kandungan hingga umur dua tahun, merupakan masa terpenting kehidupan anak. Karena itu, selain dari ibu, anak juga disarankan mengonsumsi ikan saat memulai MPASI.
"Untuk ibu, ikannya bebas apa saja, tapi untuk anak, yang penting jangan yang ada duri," sebutnya.
Kemenkes saat ini berencana melaksanakan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal dan mengutamakan hewani. "Program ini bukan hanya untuk ibu hamil saja, tapi juga anak-anak balita," kata Fauzi.
Sejak 2022, pihaknya juga sudah memberikan edukasi lewat pemberdayaan masyarakat untuk membiasakan diri mengonsumsi makanan seimbang.
Cara Masak
Meneruskan semangat itu, PT Heinz ABC Indonesia meluncurkan produk Sarden ABC bumbu serundeng siap goreng. Anda tidak perlu menambahkan bumbu lain agar ikan sarden kalengan tidak amis. Chef Jojor pun mempraktikkan cara memasak ikan sarden bumbu serundeng dengan cara yang praktis.
1. Buka kaleng sarden. Tiriskan sarden minimal dua menit. "Ini bagian yang cukup krusial, karena kalau ikan sarden masih basah dan kena minyak, (yang memasak) akan terkena percikan minyak panas," ujarnya.
2. Setelah ditiriskan, sarden digoreng di minyak panas dengan api sedang. Pastikan juga untuk menggunakan minyak baru dan wajan anti lengket.
3. Waktu yang dibutuhkan untuk menggoreng adalah dua menit setiap sisinya. Sementara, untuk konsumen yang sedang menjalani diet, bisa menggunakan air fryer sebagai gantinya. Setelahnya, itu bisa disajikan dengan bahan lain untuk melengkapi gizi seimbang harian.
Prof. Hardinsyah menyebutkan bahwa ikan juga bisa dimasak dengan cara lain, termasuk dipepes.
Advertisement