Liputan6.com, Jakarta - Peaches Stergo dari Florida bisa disebut Tinder Swindler versi wanita. Ia didakwa dengan tuduhan wire fraud setelah menipu pria asal Manhattan. Menurut laporan People pada Jumat, 27 Januari 2023, FBI mengatakan perempuan berusia 36 tahun itu diduga telah menipu seorang lansia berusia 87 tahun pada 2017 hingga 2021.
"Terdakwa tanpa perasaan memangsa seorang warga negara senior hanya untuk mencari teman, menipu dia dari tabungan hidupnya," ujar Michael Driscoll, asisten direktur yang bertanggung jawab untuk kantor lapangan FBI di New York ketika mengumumkan dakwaan pada Rabu, 25 Januari 2023.
Advertisement
Baca Juga
Menurut dakwaan Departemen Kehakiman, Stergo menggunakan nama samaran, Alice, saat merayu pria yang tidak disebutkan namanya hingga terpaksa mengirimkan hingga 2,8 juta dolar AS atau sekitar Rp41 miliar. Mereka berkenalan di situs kencan sekitar enam atau tujuh tahun lalu.Â
"Stergo memberi tahu korban bahwa dia telah menyelesaikan gugatan hukum terkait kecelakaan mobil yang mengakibatkan cedera, tetapi pengacaranya tidak akan mencairkan dana penyelesaian sampai dia menerima sejumlah uang," bunyi keterangan dalam dakwaan tersebut.
Terbujuk dengan cerita tersebut, korban akhirnya bersedia memberikan cek pertamanya kepada Stergo sebesar 25 ribu dolar AS atau sebesar Rp374 juta pada Mei 2017, menurut catatan bank. Sejak itu, Stergo membujuk pria tua itu untuk mengirimkan cek untuknya setiap bulan, bahkan jumlahnya rata-rata mencapai 50 ribu dolar AS atau sekitar Rp749 juta.
Setelah cek disetor, wanita tersebut memberi tahu korban bahwa banknya "membutuhkan lebih banyak uang" atau rekeningnya akan dibekukan dan ia tidak akan dibayar kembali, demikian bunyi dakwaan itu.
Hidup Mewah
Setelah merasa dirugikan oleh Stergo, pria tersebut akhirnya memberi tahu putranya mengenai pengiriman uang bulanan pada Stergo. Mendengar hal ini, putranya kaget dan menyuruhnya untuk berhenti mengirimkan uang bulanan rutin pada Oktober 2021.
Menurut surat dakwaan, 'Alice' termotivasi terlibat dalam skema penipuan untuk memperkaya dirinya sendiri. Uang yang dikirimkan pria tersebut setiap bulan bukan karena saldo rekeningnya menipis, tetapi digunakannya untuk berfoya-foya.
Stergo memanfaatkan uang itu untuk membeli rumah di komplek mewah yang keamanannya ketat. Bahkan, dia membeli kondominium, perahu, dan beberapa mobil, di antaranya adalah Corvette dan Suburban.
Tidak hanya itu, wanita umur 36 tahun itu juga melakukan perjalanan mahal, dan tinggal di hotel mewah, seperti Ritz Carlton. Stergo juga menghamburkan uangnya untuk membeli makanan mahal, emas batangan, perhiasan, dan jam tangan Rolex.
Dia juga memborong pakaian desainer mahal seperti Tiffany, Ralph Lauren, Neiman Marcus, Louis Vuitton, dan Hermes. "Korban kehilangan tabungan hidupnya dan terpaksa menyerahkan apartemennya," tulis dakwaan tersebut.
Advertisement
Modus Penipuan Berbeda
Modus penipuan dengan memanfaatkan aplikasi kencan bermunculan. Salah satunya adalah penipuan dengan sengaja memesan makanan mahal saat kencan pertama.
Melansir laman Times Now News, modus tersebut biasanya dilakoni oleh penipu yang bekerja sama dengan perempuan cantik untuk menarik perhatian pria. Taktiknya adalah kencan pertama diatur dengan cepat, biasanya pihak perempuan mengatakan tertarik untuk berbincang langsung dan mengajak ke suatu tempat.
Nantinya, pihak perempuan akan sengaja memesan menu termahal pada restoran atau bar yang dikunjungi. Untuk urusan bayar, biasanya dia menyuruh pihak laki-laki untuk membayar makanan tersebut.
Setelah kencan pertama, perempuan itu akan menghilang dan kembali dengan pria lainnya untuk melangsungkan 'kencan pertama'. Tipuan ini biasanya disebut dengan food digger.
Tidak jarang, para food digger biasanya mengajak sekelompok teman untuk merasakan makanan mewah dan sengaja untuk memilih tempat yang mahal. Terkadang tidak hanya satu tempat saja tetapi beberapa tempat.
Tips Hindari Penipuan Asmara
Jumlah korban penipuan asmara lewat kencan online terus meningkat. Pada 2021, Komisi Perdagangan Federal melaporkan bahwa konsumen kehilangan 547 juta dolar AS atau setara dengan Rp8 Miliar secara mengejutkan.
Melansir dari Tech Crrunch, Match Group, perusahaan induk untuk aplikasi kencan Tinder, Hinge, Match, Banyak Ikan, Meetic, dan OurTime, mengumumkan peluncuran kampanye baru yang akan memperkenalkan pesan dalam aplikasi dan pemberitahuan email untuk memberikan kiat kepada pengguna tentang caranya untuk mencegah penipuan online.
Aplikasi kencan online Tinder dan Meetic akan meminta pengguna untuk memastikan calon pasangan di aplikasi telah memverifikasi gambar profil mereka dan melakukan obrolan video dengan mereka sebelum bertemu langsung. Selain itu, para pengguna juga harus mempelajari cara mengenali "red flag" para penipu.
Untuk aplikasi kencan lainnya, pengelola akan mengirimkan email dan pemberitahuan pesan kepada pengguna dengan tips terkait penipuan yang sama. Kampanye ini akan dimulai pada Januari 2023 di lebih dari 15 negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Jepang, India, Jerman, Prancis, Spanyol, dan Italia.
Advertisement