Liputan6.com, Jakarta - Serial The Last of Us produksi HBO termasuk sukses dan punya banyak penggemar. Inti cerita film ini tentang pandemi yang menghantam seluruh dunia ternyata berasal dari Indonesia. Aktris senior Christine Hakim termasuk salah satu pemain di serial ini.
Dengan latar tentang Indonesia, salah satu lokasi cerita serial ini adalah di Jakarta. Sayangnya, syuting The Last of Us sama sekali tidak berlokasi di Jakarta maupun di daerah lainnya di Indonesia tapi di Kanada.
"Iya film The Last of Us ini bercerita tentang pandemi berbasis jamur, bukan virus seperti Covid-19. Tapi pandemi yang berasal dari jamur ini katanya lebih kompleks penyebarannya. Ceritanya pandemi ini berawal dari Jakarta," terang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (30/1/2023).
Advertisement
Baca Juga
Momen Pangeran William dan Kate Middleton Siaran di Radio Bahas Kesehatan Mental
Akting Christine Hakim di The Last of Us Episode 2 Viral dan Banjir Sanjungan Warganet Dunia, Bikin Merinding
Susul Kate Middleton dan Pangeran William, Meghan Markle dan Harry Pamer Potret Anyar Usai Pemakaman Ratu Elizabeth II
"Ada beberapa adegan yang diceritakan berlokasi di Jakarta, tapi ternyata syutingnya justru di Kanada, bukan di Indonesia. Kita baru dapat informasi, masalah perizinan yang sulit jadi alasan utama kenapa mereka tidak memilih tempat syuting di Indonesia. Selain itu juga ada masalah sarana dan suasana yang tidak bisa disediakan untuk bisa menggelar syuting di Jakarta," lanjutnya.
Menurut Sandiaga Uno, ia sudah membahas hal tersebut bersama Menko Marinves Luhut Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan menyampaikannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kita sudah sepakat kalau masalah perizinan ini harus lebih mudah dan ringkas, jangan sampai berbelit-belit seperti sekarang ini. Presiden juga sudah bilang, kegiatan perizinan MICE maupun acara lain seperti konser atau syuting harus dipermudah," jelas Sandiaga .
Ia menambahkan, nanti akan dibentuk tim khusus dan dalam waktu tiga bulan sudah menghasilakn regulasi soal perizinan untuk syuting dan berbagai acara lainnya. Bila diperlukan nanti akan dibuat payung hukumnya berupa Perpres atau PP.
Harus Lebih Mudah
"Jadi nanti jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi. Masalah perizinan harus lebih mudah. Nantinya kita juga akan beri insentif bagi tempat maupun daerah yang menjadi tempat syuting, hal ini memang sudah jadi bagian dari promosi film maupun produksi seni lainnya," tuturnya.
Serial The Last of Us tak hanya ditonton banyak orang yaitu sekitar 48 juta penonton, tapi juga termasuk hype di kalangan penggemar. Situasi itu membuat pihak HBO yakin untuk memperpanjang serial ini.
Dilansir dari Variety, Minggu, 29 Januari 2023, serial yang dibintangi Pedro Pascal dan Bella Ramsey ini dipastikan untuk melaju ke season kedua. Padahal kala pengumuman ini disampaikan, serial ini baru tayang sampai bagian kedua, dan The Last of Us episode 3 baru tayang pada Minggu malam, 29 Januari 2023 waktu setempat.
"Saya merasa membumi, tersanjung, dan terus terang kewalahan karena begitu banyak orang yang mengikuti dan merasa terhubung dengan cara kami menceritakan kembali perjalanan Joel dan Ellie,” kata produser eksekutif The Last of Us, Neil Druckmann, yang juga merupakan penulis dan creative director game-nya.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi dengan produser eksekutif Craig Mazin, pemain, serta HBO, telah melebihi ekspektasinya. "Sekarang kami dengan sangat senang hati bisa melakukannya lagi dengan musim kedua! Atas nama semua orang di Naughty Dog dan PlayStation, terima kasih!" kata dia lagi.
Advertisement
Pandemi Jamur
Craig Mazin juga mengungkapkan antusiasme soal musim kedua serial ini. "Penonton telah memberi kami kesempatan untuk terus melanjutkan, dan sebagai penggemar dari karakter dan juga dunia yang diciptakan Neil dan Naughty Dog, saya sangat siap untuk kembali terjun ke dalamnya," kata Craig Mazin, melansir kanal Showbiz Liputan6.com.
Seperti diketahui, The Last of Us adalah cerita mengenai dunia pasca-apokaliptik akibat wabah jamur Cordyceps. Diceritakan pada tahun 2003, sebuah virus jamur membuat korban yang terinfeksi menjadi haus darah dan dengan mudah menginfeksi orang lain.
Kondisi ini menyebabkan kekacauan dan memicu pandemi global. Joel saat itu melarikan diri bersama anaknya, Sarah, saat virus mulai menyebar. Namun, mereka diserang militer dan Sarah tewas akibat serangan itu.
Sedangkan Joel berhasil selamat karena bantuan adiknya, Tommy (Gabriel Luna). Virus tersebut mengubah dunia. Sekitar 20 tahun setelah itu, Joel tinggal di zona karantina Boston yang dikelola ketat Badan Penanggulangan Bencana Federal (FEDRA). Joel tinggal di sana bersama Tess (Anna Torv), rekannya dalam penyelundupan. Joel kemudian melakukan perjalanan untuk mencari Tommy yang terpisah darinya.
Peran Christine Hakim
Sementara itu, Christine Hakim berperan sebagai Doktor Ratna, seorang peneliti dan guru besar mikologi alias ilmu soal jamur dari Universitas Indonesia. Ia adalah tujuan utama pihak militer Indonesia saat menemukan kasus pertama serangan jamur Cordyceps.
Ratna sempat sanksi Cordyceps bisa hidup dalam tubuh manusia, meski memang menyerang otak serangga. Namun ketika dirinya melihat secara langsung mayat inang Cordyceps, ia sudah bisa merasakan tak ada jalan keluar.
Meski singkat, penampilan Christine Hakim ternyata sungguh menancap tajam di benak penonton global. Perbedaan bahasa pun tak berpengaruh, adegan ini dinilai sarat emosi dua orang manusia kala menghadapi ketakutan yang dahsyat.
Cuitan seorang warganet @chrisdadeviant yang membagikan potongan adegan ini menjadi viral, ditonton jutaan kali dan disukai 54 ribu warganet. “Okay we need to talk about how scary this opening was like... (Oke, kita mesti ngobrolin pembuka yang mengerikan ini),” cuitnya.Tak hanya satu, sejumlah warganet juga menyuarakan hal serupa. Pemilik akun @robertlicuria yang juga kritikus film menulis, "(Indonesia) actor Christine Hakim as Prof. Ibu Ratna steals the show!”
Advertisement