Nacre Jewelry Membuat Kreasi Perhiasan dari Mutiara Nusa Tenggara

Liputan6.com, Jakarta - Perhiasan memang selalu lekat dengan peradaban manusia. Fakta ini telah menjadikan industri perhiasan atau Jewelry salah satu industri tertua dan terawet di dunia.

Menurut perusahaan database Statista, pasar perhiasan global akan terus berkembang pesat hingga mencapai nilai USD 480,5 Milyar di tahun 2025.  Ini berarti industri perhiasan cukup menjanjikan untuk dijalani di masa mendatang. 

Salah satunya adalah tren perhiasan mutiara yang tidak pernah ada matinya di kalangan fashion enthusiast. Jadi wajar saja jika permintaan pada perhiasan berbahan mutiara makin banyak di pasaran karena bisa digunakan untuk aktifitas harian ataupun untuk acara resmi.

Menurut Asosiasi Perdagangan Mutiara Indonesia, ternyata Indonesia menempati urutan ketiga sebagai pengekspor mutiara di dunia. Dan tanpa disadari Nusa Tenggara menjadi penghasil Mutiara Air Laut Terbaik.

Karang laut yang hidup di wilayah perairan Nusa Tenggara pada umumnya berjenis Pinctada Maxima yang menghasilkan Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearl) dan jadi primadona mutiara di dunia. Hal ini karenakan jenis mutiara Lombok punya berbagai macam warna yang bisa dihasilkan.

"Kerennya mutiara Nusa Tenggara itu ada tiga warna yakni Bronze seperti tembaga, metal seperti pelor sepeda motor, dan emerald emas agak kehijauan. Keunggulan inilah yang tidak didapatkan di tempat lain," ucap owner Nacre Jewelry, Vidia Charunnisa, dalam wawancara di store Nacre Jewelry, Lombok. (12/2/2023).