Liputan6.com, Jakarta - Membeli properti, termasuk rumah, telah dianggap sebagai "bekal masa depan" oleh sebagian besar orang. Terkait ini, wanita lajang ternyata lebih mampu membeli rumah daripada pria single, menurut sebuah studi baru.
Melansir New York Post, Selasa, 31 Januari 2023, analisis dari penelitain LendingTree telah mengamati data sensus 2021 yang menyebutkan bahwa wanita lajang memiliki rata-rata sekitar 10,7 juta dolar AS sedangkan pria lajang hanya memiliki rata-rata 8,1 juta dolar AS untuk kepemilikan rumah.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini semakin berkembang dan telah menyebar hampir ke seluruh negeri. Dipaparkan bahwa wanita lajang di 48 dari 50 negara bagian Amerika Serikat (AS), kecuali Dakota Utara dan Selatan, cenderung punya tempat tinggal sendiri.
Perkembangan ini pertama kali dicatat LendingTree pada 2018. Para ahli pun penasaran melihat dampak pandemi terhadap pembelian rumah saat data sensus yang lebih baru dirilis.
Wanita yang membeli rumah dengan tingkat tertinggi ada di negara bagian selatan AS, seperti Louisiana, Alabama, dan Carolina Selatan yang biasanya memiliki harga rumah lebih murah.
Sementara itu, negara bagian Florida, Delaware, dan Maryland melaporkan adanya kesenjangan gender di antara pemilik rumah tunggal. Negara Bagian Sunshine memiliki kesenjangan 4,55 persen, setara dengan 262 ribu lebih banyak wanita lajang yang memiliki rumah daripada pria.
Sementara untuk Dakota Utara dan Selatan masih didominasi pria dalam pembelian rumah. Pasalnya, negara bagian ini memiliki lapangan pekerjaan yang didominasi pria, seperti konstruksi dan pengeboran minyak.
Harapan Hidup Lebih Lama
Studi juga memaparkan bahwa perempuan lebih sering diabaikan untuk promosi, tidak dianggap serius dalam pekerjaan, punya penghasilan lebih rendah, dan dipaksa keluar dari pekerjaan. Pada survei yang dilakukan Swedia ExecuShe, ditemukan bahwa perempuan memiliki gaji lebih rendah daripada laki-laki.
Meski begitu, para perempuan di AS tetap memikirkan langkah lain untuk jadi sukses. Menurut laporan New York Post, saat perempuan bekerja untuk mengejar pencapaian yang dimiliki laki-laki, mereka akan mengambil langkah menyiapkan diri mereka di masa depan.
Salah satunya adalah membeli rumah yang sering disebut sebagai salah satu investasi keuangan terbaik yang dapat dilakukan seseorang. Para peneliti juga menunjukkan data mengenai harapan hidup wanita yang lebih lama.
Menurut mereka, hal ini jadi alasan adanya kepemilikan rumah yang berbeda-beda berdasarkan kelompok umur. Terlepas dari meningkatnya jumlah wanita lajang yang punya rumah impian mereka, mayoritas rumah yang ditempati di AS adalah milik pasangan.
Advertisement
Faktor Lain
Meski data menunjukkan bahwa wanita pada umumnya berpenghasilan lebih sedikit daripada pria, ada beberapa faktor lain yang menunjang wanita lajang memiliki rumah.
Pertama, wanita lajang lebih memprioritaskan kepemilikan rumah daripada pria lajang. Kedua, wanita lajang lebih bersedia berkorban daripada pria lajang untuk jadi pemilik rumah. Ini bisa membantu menjelaskan mengapa wanita lajang berutang rumah lebih banyak daripada pria lajang, meski jika mereka kurang mampu secara finansial.
Menurut data Pew Research Center, wanita di bawah 30 tahun setidaknya memiliki penghasilan yang sama dengan pria berusia di bawah 30 tahun di 22 kota di AS, termasuk New York, Washington, dan Los Angeles. Sementara di 127 kota lain, wanita hanya mendapatkan 90 persen dari penghasilan pria di bawah 30 tahun.
Penghasilan tersebut dikombinasikan dengan keinginan memiliki rumah yang lebih besar sehingga dapat memicu tingkat kepemilikian rumah yang lebih tinggi di kalangan wanita lajang.
Ketiga, menurut Biro Sensus AS, wanita dua kali lipat lebih mungkin jadi janda pada tahun lalu sehingga banyak wanita yang sekarang melaporkan sebagai pemilik rumah tunggal.
Tips Membeli Rumah
Para peneliti juga memberikan tips membeli rumah bagi para wanita lajang.
1. Beli dari pemberi pinjaman hipotek
Menurut peneliti, pemberi pinjaman hipotek atau kredit akan menawarkan peminjam dengan tarif yang berbeda dari yang biasa mereka tawarkan dengan para peminjam lain. Dengan begitu, Anda bisa menurunkan pembayaran bulanan ketika membeli rumah.
2. Rencanakan dengan matang Â
Selanjutya, Anda harus punya rencana yang matang. Sebelum Anda buru-buru membeli lebih baik dipikirkan secara matang apakah benar Anda mampu jadi pemilik rumah.
Menurut para peneliti, ada baiknya Anda menghitung pembayaran kredit bulanan sehingga Anda mendapatkan gambaran untuk bisa melunasi tagihannya.
3. Ketahui Hak Anda
Ketahuilah sebagai perempuan, Anda juga berhak membeli rumah sendiri. Jika ada pemberi pinjaman atau penjual rumah yang mendiskriminasi berdasarkan jenis kelamin, Anda bisa mengajukan tuntutan pada lembaga hak asasi manusia setempat.
Advertisement