Liputan6.com, Jakarta - Selama ini RedDoorz dikenal sebagai platform multi-brand yang memperkenalkan hotel-hotel dengan harga murah dan terjangkau. Berkembang pesat sejak pertama kali masuk ke Indonesia pada 2015 lalu, RedDoorz pun kini akan semakin banyak memperkenalkan sejumlah hotel baru dengan bintang tiga dan empat untuk kelas menengah.
Salah satunya hotel yang masuk dalam daftarnya adalah The Lavana, setelah pada pandemi lalu Reddoorz juga memperkenalkan sejumlah hotel kelas menengah lainnya. Hal ini dilakukan menyusul pertumbuhan positif platform asal Singapura tersebut di tahun 2022 lantaran industri pariwisata yang kembali menanjak.
Advertisement
Baca Juga
Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), menunjukkan pergerakan wisatawan domestik di tahun 2022 sudah menandai angka yang positif. Tercatat per November 2022 terdapat 800 juta pergerakan, di atas target yaitu 550 juta pergerakan.
Platform multi-brand perhotelan dan akomodasi yang mengklaim dirinya terbesar di Asia Tenggara ini merasakan pengaruhnya pada kebangkitan sektor pariwisata. Regional VP Marketing RedDoorz, Henry Manampiring mengatakan, pada 2022 RedDoorz berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan hingga lima kali lipat dibandingkan sebelum pandemi.
Selain itu, khusus di Indonesia platform tersebut semakin tumbuh dengan penambahan jumlah properti mencapai 55 persen dibandingkan tahun 2019 sebelum pandemi, di mana saat ini ada lebih dari 3.000 properti di 257 kota di seluruh penjuru Indonesia. Pertumbuhan yang sangat pesat ini mendapatkan penghargaan dari The Straits Time dan Statista sebagai salah satu Singapore’s fastest growing company in 2023.
"Rangkaian pencapaian ini merupakan bukti resiliensi bisnis yang dianggap semakin tangguh di tengah masa pandemi. Melihat kondisi yang semakin membaik ini, kami optimis pariwisata Indonesia akan bangkit kembali," ungkap Henry, saat Editorial Luncheon: RedDoorz Business Update 2022 di Jakarta, Rabu 1 Februari 2023.
Pertumbuhan Berlipat
Lebih jauh ia menambahkan, sebagai perusahaan teknologi yang bergerak di industri pariwisata, RedDoorz ikut merasakan semangat pertumbuhan pariwisata Indonesia di masa pemulihan ini. Namun tak langsung berpuas hati pada hasil 2022, pada Oktober 2022 lalu RedDoorz Indonesia dan Filipina akhirnya mencapai break even point (BEP).
Dengan tercapainya BEP ini, setiap pemasukan yang didapatkan RedDoorz kedepannya akan langsung terhitung sebagai keuntungan. Hal ini membuktikan bahwa sebagai perusahaan rintisan pihaknya berhasil bertahan melewati tech winter, yaitu fase bisnis sektor teknologi mengalami penurunan pertumbuhan dan pendanaan akibat krisis finansial.
"Melalui implementasi strategi dan fundamental bisnis yang berfokus kepada property owners dan customers, kami berhasil memenuhi janji kami untuk mencapai BEP di tahun 2022.Performa bisnis RedDoorz yang sangat baik ini pun tidak terlepas dari optimalisasi brandawareness yang dilakukan perusahaan. Menurut brand health survey yang diadakan lembaga riset independen, Populix pada Q3 2022, RedDoorz berhasil menempati urutan pertama.” tambah Henry Manampiring.
Advertisement
Sistem Loyalty
Menyambut tahun 2023 ini, terdapat memiliki beberapa strategi dan rencana untuk meningkatkan kinerja bisnis dibandingkan tahun sebelumnya. Di kesempatan yang sama, VP of Multibrands RedDoorz, Adil Mubarak mengatakan di tahun yang baru ini menjadi semangat baru dalam meningkatkan layanan.
Untuk mengubah pandangan bahwa Reddoorz platform penyedia hotel terjangkau, pada 2023 akan diperbarui sistem loyalty program menjadi lebih sederhana untuk meningkatkan pengalaman pemesanan dan menginap. "Kita akan memperkuat jaringan offline reseller, dan bekerja sama dengan lebih banyak property owners untuk menghadirkan RedDoorz di beberapa daerah di Indonesia sehingga dapat membuka pintu peluang tak terbatas melalui layanan," sambung Adil Mubarak.
"Hingga kini, RedDoorz memiliki SANS Hotel untuk traveler yang berjiwa muda dan chill, Urbanview Hotel yang dapat mengakomodasi kebutuhan bepergian para urban traveler, Sunerra Hotel yangcocok bagi keluarga yang menginginkan layanan berkelas, KoolKost yang cocok untuk akomodasi jangka panjang, serta The Lavana yang akan kami luncurkan tahun ini.
Peningkatan Jumlah Properti
Lebih jauh RedDoorz menargetkan peningkatan jumlah properti hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya dan mencapai BEP untukRedDoorz Southeast Asia di Q4 2023. "Dengan dihentikannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membuat masyarakat lebih leluasa untuk bepergian, sertamelihat tingkat pemesanan ulang RedDoorz yang mencapai 70 persen, kami optimis dapat mencapai target tersebut." tutup Adil Mubarak.
Sebagai bagian dari industri pariwisata pihaknya juga melakukan kerjasama dengan berbagai pihak pemerintah maupun swasta untuk mendukung pemulihan dan peningkatan industri pariwisata di Indonesia. Survei yang dilakukan RedDoorz, antusiasme liburan masih tinggi tapi yang menarik selain untuk liburan dan staycation pelanggan platform tersebut juga keragaman kebutuhan pemesanan. Seperti saat darurat harus menginap karena ada keperluan mendadak keluarga, lokasi akomodasi yang menjangkau di banyak tempat membuat orang bisa menginap di mana saja.
"Ini bagus karena ternyata tidak selalu orang booking hotel saat liburan saja, jadi saat low season tetap ada permintaan," tambah Hendry.
Advertisement