Liputan6.com, Jakarta - Belakangan menjadi tren mengganti nasi putih dengan nasi shirataki untuk menurunkan berat badan. Salah satu yang melakukan diet ini adalah Song Hye Kyo. Aktris asal Korea Selatan itu mengonsumsi nasi shirataki selama dua bulan untuk menjalani perannya di The Glory.
Melansir dari Channel News Asia pada Senin, 6 Februari 2023, nasi shirataki atau kerap disebut nasi konjak berasal dari umbi tanaman konjac atau porang yang bentuknya seperti ubi jalar. Umbi porang tersebut digiling untuk membuat tepung yang dicampur dengan air dan air kapur. Adonan lalu ditekan dengan alat agar dapat memmbentuk nasi atau mi.
Advertisement
Baca Juga
Berbeda dengan tepung yang berasal dari umbi-umbian seperti tepung kentang, tepung konjac memiliki karhobidrat dan kalori yang minim. Sebagai perbandingan, 100 gram tepung konjac memiliki sekitar 10 kalori, sedangkan tepung kentang dalam jumlah yang sama memiliki hapir 360 kalori.
Sementara, 100 gram nasi putih mengandung 130 kalori dan 28 gram karbohidrat dibandingkan nasi shirataki yang hanya memiliki 10 kalori dan 5 gram karbohidrat.
Diane Seto, ahli diet di Rumah Sakit Mount Elizabeth menyebutkan bahwa tepung konjac memiliki serat larut glukomanan 80 persen, dengan kata lain nutrisinya ringan. Kandungan lain yang ada pada tepung konjac adalah protein, lemak, dan mineral seperti besi, seng, mangan, kromium, dan tembaga.
“Karena tepung konjac sebagian besar adalah serat, disebut sebagai rendah kalori," ujarnya.
Nutrisi yang Berbeda
Seto mengatakan bahwa gizi yang terkandung dalam tepung konjac tersebut dapat berbeda sesuai dengan bahan lain yang ditambahkan dalam pembuatan produk. Misalnya, mi shirataki terdiri dari 97 persen air dan tiga persen serat glukomanan.
Jaclyn Reutens, ahli diet klinis dan olahraga, menyebutkan beberapa shirataki ditambahkan dengan kandungan sayuran atau tahu. Menurut dia, penambahan bahan-bahan tersebut sedikit memvariasikan jumlah kalori dan karbohidrat dari produk konjac yang dihasilkan.
"Tetapi umumnya, mengandung sembilan hingga 10 kalori dan 2,4 gram serat larut per 100 gram," katanya. Untuk kebutuhan serat harian yang direkomendasikan adalah 20 gram untuk perempuan dan 26 gram untuk laki-laki.
Serat larut dalam produk konjac dinilai sangat baik bagi kesehatan, terutama untuk pergerakan usus yang baik. Serat larut juga berfungsi untuk meningkatkan rasa kenyang, menurunkan kadar kolestrol darah, dan menurunkan kadar gula darah. Namun, glukomanan juga memiliki efek samping.
"Meski bagus untuk menurunkan kadar gula darah, ada risiko makan konjac berlebihan bisa menyebabkan kadar gula darah terlalu rendah sehingga terjadi hipoglikemia, terutama pada pasien diabetes tipe 2," tuturnya.
Advertisement
Efek Samping Konjac
Glukomanan dapat meningkatkan aktivitas usus hingga 30 persen. Namun, Reutens mengingatkan ketika mengonsumsi asupan serat yang banyak harus disertai dengan asupan cairan agar serat membentuk gel dan mendorong buang air besar.
Seto juga menyarankan untuk tidak memakan nasi shirataki setiap kali makan karena kandungan serat dalam shirataki tinggi sehingga bisa mengurangi penyerapan kalsium dan zat besi. Dia menyarankan untuk mengonsumsi makanan tinggi zat besi dan kalsium ketika mengonsumsi nasi shirataki. Konsumsi produk konjac secara berlebihan juga bisa menderita kembung, diare, sakit perut, dan mual.
Konsumsi suplemen konjac atau glukomanan tidak dianjurkan karena seseorang bisa tersedak jika suplemen mengembang di kerongkongan dan mengalami penyumbaan sehingga dapat menyebabkan kematian. Sementara, dia mengutip tinjauan sistemik pada 2008 untuk melengkapi penjelasannya bahwa konsumsi glukomanan setiap hari selama tiga minggu menurunkan kolestrol, tetapi perubahan pola makan dan olahraga masih diperlukan untuk hasil jangka panjang.
Tak Cukup Nutrisi
Dia menjelaskan tentang penurunan badan yang mengonsumsi nasi shirataki, seperti Song Hye Kyo. "Jika Anda mengacu pada aktris The Glory, berat badannya akan turun karena pembatasan kalori semata. Beras konjac memiliki sedikit nilai gizi selain serat makanan," tuturnya.
Pola makan seperti itu tidak disarankan oleh Reutens karena akan menderita kekurangan energi, protein, lemak, dan kekurangan gizi mineral lainnya. "Dia akan merasa lesu dan mengalami kerontokan rambut," lanjutnya.
Dua bulan bukan waktu yang singkat, masih kurang untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Hal ini bulan cara yang aman dan berkelanjutan untuk menurunkan berat badan.
Produk konjac tidak memiliki karbohidrat yang cukup sehingga tubuh tidak akan mendapatkan jumlah energi yang sama ketika memakan nasi dan mi pada umumnya. Jika merasa pusing, sebaiknya jangan dilanjutkan untuk melakukan latihan dengan intensitas tinggi.
Seto menyebutkan bukan ide yang baik ketika menukar makanan, seperti nasi merah dan pasta gandum ditukar dengan nasi shirataki. "Biji-bijian utuh seperti beras merah dan mi gandum atau pasta diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan jantung dan manajemen berat badan karena terdapat serat, vitamin, dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan," pungkas Seto.
Advertisement