Sukses

Apa Kado Valentine's Day Pangeran William untuk Kate Middleton?

Selama kunjungan ke Leeds, Kate Middleton ditanya tentang rencana Valentine's Day dengan suaminya Pangeran William.

Liputan6.com, Jakarta - Memilih hadiah Valentine's Day yang sempurna untuk pujaan hati dapat menjadi hal yang sulit. Dalam tradisinya, perayaan hari kasih sayang ini telah identik dengan pemberian bunga mawar sebagai tanda cinta.

Namun, Kate Middleton yakin dirinya tidak akan menerima apa pun dari suaminya Pangeran William pada Hari Valentine 2023. Hal ini disampaikan Putri Wales saat memulai proyek bersejarahnya, Shaping Us.

Dikutip dari People, Senin (6/2/2023), Kate mengunjungi Pasar Leeds Kirkgate di Leeds, Inggris pada Selasa, 31 Januari 2023. Ia bertandang ke kota itu untuk mempromosikan peluncuran kampanye Shaping Us, yang meningkatkan kesadaran akan pentingnya lima tahun pertama kehidupan seorang anak.

Inisiatif ini merupakan bagian dari Royal Foundation Center for Early Childhood yang diluncurkan Kate pada Juni 2021. Ia berhenti di sebuah kios bunga di Pasar Kirkgate, tempat penjual bunga Neil Ashcroft berbicara dengannya tentang bisnisnya dan memberinya bunga hyacinth.

Jelang Hari Valentine, Ashcroft berkata, "Tidak diragukan lagi William akan membelikanmu beberapa mawar merah." Tapi, menurut penjual bunga, Kate menjawab, "Saya kira dia (William) tidak akan melakukannya."

Pria yang telah menjual bunga di pasar yang ramai selama 32 tahun tersebut mengatakan dia berharap bisa menjual bunga untuk Kate. "Saya menawarinya diskon. Saya bilang saya akan memberinya kartu dan menghapus PPN," katanya.

Pangeran William dan Kate Middleton menikah pada April 2011. Kate sebelumnya mengungkapkan bahwa suaminya mengirim bunga dan kartu ketika mereka berpisah karena penempatan William sebagai pilot helikopter Angkatan Udara Kerajaan untuk Hari Valentine pertama mereka sebagai pengantin baru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Valentine Pertama sebagai Suami Istri

Dikutip dari Hello Magazine, pada 2012, William dan Kate harus menghabiskan Hari Valentine pertama mereka sebagai pasangan suami istri secara terpisah. William ditempatkan ke Kepulauan Falkland selama enam minggu dalam perannya sebagai pilot pencarian dan penyelamatan RAF saat itu.

Itu berarti William melewatkan liburan tahunan bersama istrinya selama 10 bulan. Tapi, William memastikan tetap memberi hadiah pada Kate, seperti yang diungkapkan ketika ia keluar untuk pertemuan di Liverpool.

Ketika seorang bocah laki-laki memberi tahu Kate bahwa dia menyesal William tidak bisa bersamanya di Hari Valentine, Kate mengatakan padanya, "Apakah kamu tahu di mana dia, Janson? Dia ada di Falklands, tapi dia mengirimiku kartu pagi ini."

Ibu Jaqson juga mengungkap pada saat itu bahwa Kate mengatakan, ia menerima buket bunga dari suaminya bersama kartu tersebut. William dan Kate, yang merupakan orangtua dari Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis, akan merayakan ulang tahun pernikahan mereka yang ke-12 pada April 2023.

3 dari 4 halaman

Sejarah Valentine

Hari Valentine sendiri merupakan perayaan kasih sayang yang diperingati setiap tahun pada 14 Februari. Dikutip dari Brides, Senin (6/2/2023), menurut Allen Carden, seorang profesor sejarah di Fresno Pacific University di California, Hari Valentine telah ada sejak Kekaisaran Romawi, yang tentunya cukup lama bagi umat manusia untuk menyempurnakannya.

"Saya jadi orang pertama yang mengakui bahwa sulit untuk memisahkan fakta dari legenda," jelas Carden.

Mengulik sejarah Valentine berarti kembali ke abad ketiga, periode 200 hingga 300 M, ketika Kekaisaran Romawi menguasai dunia. Pada masa ini, ada dua orang suci bernama Valentine yang beraksi heroik yang menjadikan mereka martir dalam agama Kristen.

Mereka berdua dipenggal orang Romawi akibat melakukan pernikahan ilegal, sekaligus memberitakan agama Kristen sebelum dilegalkan. Nama "Hari Valentine" mungkin berasal dari salah satu atau keduanya.

Tanggal 14 Februari merujuk pada hari raya Romawi yang diadakan setiap tahun untuk menghormati Juno, dewi pernikahan. Perayaan tersebut termasuk pesta untuk merayakan kesehatan dan kesuburan, baik karena musim semi telah tiba dan bangsa Romawi menginginkan tanaman mereka tumbuh maupun karena kesuburan manusia.

4 dari 4 halaman

Kisah Masa Lalu

"Legenda mengatakan bahwa para pemuda menulis nama seorang perempuan muda yang akan mereka bawa ke festival, dan entah apa lagi," kata Carden.

Setelah Romawi kehilangan kekuasaan dan Kekristenan mengambil alih, tanggal 14 Februari, yang sekarang disebut Hari Valentine, dirayakan. Pada Abad Pertengahan, orang percaya ini adalah tanggal burung memilih pasangannya.

"Itu agak dibuat-buat, tapi itu adalah bagian dari intrik," tambah Carden. Sementara, orang Inggris percaya bahwa jika Anda bertemu atau bermimpi tentang seseorang pada hari ini, mereka bisa menjadi cinta sejati Anda. Tradisi Hari Valentine lainnya berkembang seiring waktu.

"Pada tahun 1600-an, di Inggris dan bagian lain Eropa Barat, ada kebiasaan mengirim pesan romantis kepada orang yang dicintai," kata Carden. "Akhir tahun 1800-an, sesuatu yang baru dikembangkan di mana Anda dapat mengirim seseorang ucapan selamat Valentine yang lucu. Beberapa dari pesan ini menyinggung dan tidak sopan, sehingga sistem pos bahkan berhenti mengirimkannya."

Pada akhir 1800-an, hari tersebut juga dikomersialkan, dengan bisnis percetakan dan penjualan pesan-pesan Valentine yang telah ditulis sebelumnya. Kala itu, orang-orang mulai memberikan permen dan bunga kepada orang tersayang atau pergi berlibur romantis dengan pasangannya.

"Sudah seperti ini hampir sepanjang abad ke-20," ungkap Carden. "Itu benar-benar tidak banyak berubah sejak itu."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.