Liputan6.com, Jakarta - Uji coba paket wisata edukasi dan konservasi Candi Borobudur tengah dipersiapkan. Tahap ini diwujudkan dalam kegiatan delegasi peserta ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 dalam kegiatan "Tehnical Tour ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023".
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, para delegasi berkesempatan naik ke atas bangunan candi. Mereka juga dapat melihat langsung keindahan dan kedalaman cerita serta makna yang terpatri di setiap relief Candi Borobudur.
"Saya sangat bersyukur bahwa uji coba paket edukasi dan konservasi (Candi Borobudur) telah dilakukan. Kami membawa sekitar 100 delegasi dan tamu negara naik ke atas bangunan Candi Borobudur," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
Advertisement
Baca Juga
Sandiaga Uno menjelaskan bahwa para tamu negara dengan seksama memperhatikan panel-panel relief candi. Adapun panel tersebut mengisahkan kehidupan sehari-hari masyarakat pada abad ke-8 hingga ke-10 yang masih sangat relevan dengan saat ini.
Cerita-cerita dalam relief itu pula yang dijadikan inspirasi dalam pembentukan paket perjalanan Borobudur Trail of Civilization (BToC). Kemudian, paket juga dikemas dalam sembilan jalur wisata tematik.
"Para delegasi merasa sangat antusias dan kagum dengan keistimewaan yang dimiliki Candi Borobudur. Mereka semua naik sampai ke atas dan terkagum-kagum dengan penjelasan yang disampaikan oleh tour guide yang kompeten," lanjut Sandiaga.
Dalam perjalanan, para delegasi juga mengenakan Upanat. Ini adalah sandal khusus yang disiapkan untuk menaiki struktur Candi Borobudur.
Usulan Biaya Paket
Upanat terbuat dari anyaman daun pandan. Sandal tersebut mendukung upaya mencegah peningkatan tingkat keausan batu candi, khususnya pada bagian batu tangga dan batu lantai.
Keberadaan Upanat dipastikan akan berdampak luas bagi masyarakat. Mengingat, produksi sandal ini sepenuhnya dilakukan masyarakat sekitar (UMKM).
"Di (desa) Majaksingi, (produksi Upanat) sudah dipesan kepada UMKM dan mereka siap memproduksi dengan kapasitas 1.000 sampai 1.200 per hari, sesuai dengan jumlah pembatasan wisatawan yang akan menaiki candi setiap harinya," jelas Sandiaga.
Untuk paket ini, wisatawan mancanegara direncanakan akan dikenakan biaya sekitar Rp500 ribu dan Rp100 ribu untuk wisatawan Nusantara. Terkait kapan paket ini diluncurkan, termasuk harga pasti yang akan ditetapkan, Sandiaga menyebut PT Taman Wisata Candi selaku pengelola yang akan menentukan.
"Penetapan akan dilakukan oleh TWC (PT Taman Wisata Candi) sebagai pengelola. Kami sudah mengujicobakan dan memberikan feedback bahwa ini sudah layak dibuka kembali. Kami menyerahkan sepenuhnya ke TWC untuk meluncurkan (paket wisata edukasi dan konservasi) kepada publik," ujar Sandiaga.
Advertisement
Kunjungan ke Candi Borobudur
Sebanyak 22 delegasi dari negara anggota ASEAN, ASEAN Plus Three, India, Rusia dan ASEAN NTO's diajak menjajal paket wisata tematik Borobudur Trail of Civilization (BToC) yang terinspirasi dari kisah relief Candi Borobudur. Kegiatan tersebut berlangsung di Minggu, 5 Februari 2023, hari terakhir dari rangkaian agenda ASEAN Tourism Forum (ATF 2023) yang berlangsung sejak 2 Februari 2023.
Bersama Traveloka, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mengajak para delegasi menjajal tiga dari sembilan paket tur yang ada dalam Borobudur Trail of Civilization. Agenda diawali dengan melakukan yoga guna menjaga tubuh dan jiwa agar tetap sehat dan bugar.
Yoga juga mengajarkan cara mengelola ketenangan dan spiritualitas saat melihat langsung kemegahan Candi Borbudur dari Puncak Bukit Dagi. Suasana yoga semakin sejuk karena dikelilingi pohon pinus.
Para delegasi sangat antusias melakukan seluruh gerakan yoga yang diperagakan oleh instruktur. Beberapa delegasi yang hadir mengaku belum pernah melakukan yoga sebelumnya, seperti delegasi dari Laos dan Vietnam. Usai yoga, para delegasi menikmati sarapan bergaya piknik dan cerita peradaban yang ada di relief Borobudur.
"Inisiatif ini bertujuan untuk menggabungkan pengalaman dan pengetahuan mengenai Candi Borobudur. Dan sekaligus mempromosikan pariwisata yang lebih berkelanjutan dan inklusif di kawasan Borobudur. Mengapa inklusif? Karena melibatkan masyarakat sekitar. Juga menyentuh segala aspek mulai dari ekonomi, lingkungan, sosial, dan budaya," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Minggu, 5 Februari 2023.
Aktivitas Seru
Perjalanan dilanjutkan dengan berangka ke Balkondes Majaksingi. Di tempat itu, para delegasi menikmati pijat tradisional dan refleksi sambil mencicipi aneka jamu. Di lokasi itu juga terdapat sejumlah workshop untuk diikuti, yakni membatik, membuat gerabah, dan anyaman bambu.
Para delegasi juga diajak untuk mencoba permainan tradisional gangsing dan kitiran yang terbuat dari bambu. Mereka disebut antusias bermain bersama.
Setelah mencoba permainan, mereka diajak berkeliling desa di sekitar wilayah Borobudur dengan VW Cabrio. Mereka melewati jalan yang kanan kirinya merupakan hamparan sawah dengan latar Bukit Menoreh dan Gunung Merapi dari kejauhan.
Agenda ditutup dengan kunjungan ke Candi Borobudur. Perasaan takjub terlihat dari mimik wajah tiap delegasi. Tak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen tersebut di gawai masing-masing. "Ini akan menjadi pengalaman yang menyenangkan, kaya akan sejarah dan kisah dari relief Candi Borobudur," kata Menparekraf.
"Kehadiran BToC membuat perjalanan wisata semakin menyenangkan sekaligus melestarikan warisan budaya Borobudur," imbuh Sandi.
Advertisement