Sukses

Cerita Politisi Meutya Hafid Jalani 10 Kali Program Bayi Tabung, Sukses Melahirkan di Usia 44 Tahun

Meutya Hafid sangat senang sekaligus terharu saat melahirkan anaknya lewat bayi tabung karena butuh waktu dan perjuangan yang tidak mudah.

Liputan6.com, Jakarta - Politisi Meutya Hafid kini menjadi perbincangan publik, setelah membagikan cerita perjuangannya untuk memiliki anak. Ketua Komisi I DPR ini mengungkapkan telah menjalani 10 kali program bayi tabung (in vitro fertilization atau IVF).

Mencoba program bayi tabung sejak 2015, wanita yang mengawali karier sebagai jurnalis itu dinyatakan positif hamil di usia 44 tahun, sampai akhirnya melahirkan anak pertamanya yang dinamai Lyora Shaqueena Ansyah. Dalam akun Instagram @meutya_hafid, dia berterima kasih dan mengucap syukur atas kelahiran putri pertamanya di RSIA Bunda, Menteng, Jakarta Pusat.

"Alhamdulillah. Telah lahir putri pertama kami pada pagi hari Jumat 9 September 2022. Kami yang berbahagia Fajrie dan Meutya," tulisnya pada 10 September 2022 lalu. 

"Saya pejuang IVF yang berhasil di usia 44 tahun," kata Meutya dikutip dari akun Instagram Bundsthetic, Senin 6 Februari 2023. Meutya menjalani perannya sebagai seorang wanita karier yang turut mendambakan kehadiran seorang anak dari pernikahannya dengan Fajrie.

Wanita yang pernah menjadi pembawa acara berita di sebuah stasiun televisi swasta ini memgakui keberhasilannya hamil dan melahirkan merupakan perjuangan panjang dan sulit dijalani.

"Step hamil yang aku jalani cukup panjang. Total dari 2015, program hamil aku panjang dan beragam, apa metode yang dijalankan beragam sama suami. Mulai dari tradisional, medis, dan lain-lain, sampai memutuskan untuk jalani program bayi tabung," ungkapnya.

 

2 dari 4 halaman

Sempat Berharap Bayi Kembar

Saat pertama kali mencoba program itu, ia tak langsung hamil. Ia semakin sedih saat upayanya hamil berakhir dengan keguguran hingga sempat memupuskan segala harapannya untuk memiliki bayi.

"Awalnya nggak langsung berhasil hamil, beberapa kali gagal. Total coba 10 kali mungkin ya bayi tabung. Sempat berhasil tapi 2 kali keguguran," tuturnya.

Keguguran yang dialami Meutya sempat membuatnya trauma untuk mencoba kembali. Terlebih, Meutya sempat hamil dengan dua janin kembar yang membuat harapannya meninggi untuk menjadi seorang ibu. "Saya pernah hamil dengan dua janin. Udah kebayang punya anak kembar, mendekati 3 bulan, keguguran," terangnya sambil berurai air mata.

Penulis buku '168 Jam dalam Sandera: Memoar Jurnalis Indonesia yang Disandera di Irak' itu, bahkan sudah kehilangan dua saluran tuba atau indung telur, untuk menjalani program bayi tabung. Hal itu dilakukan sebagai pencapaian proses keberhasilan bayi tabung yang penuh liku.

 

3 dari 4 halaman

Pantang Menyerah

Untungnya, Meutya pantang menyerah dan selalu memasrahkan diri pada Tuhan untuk segala upaya memiliki anak. Kesabarannya pun berbuah manis dan akhirnya kembali dinyatakan hamil dan bisa melahirkan dengan selamat pada September 2022.

IVF adalah program kehamilan yang mengambil sel telur dari ovarium dan menggabungkannya dengan sperma di luar tubuh di laboratorium dalam upaya untuk membuat embrio.

"IVF adalah bentuk paling canggih dari teknologi reproduksi berbantuan yang tersedia untuk membantu pasien hamil atau mempertahankan kesuburan mereka untuk masa depan," jelas dr. Sanaz Ghazal , spesialis endokrinologi reproduksi dan infertilitas bersertifikat dan OB-GYN di California selatan, dilansir TODAY Parents, mengutip kanal Health Liputan6.com.

IVF, lanjut Ghazal, merupakan strategi ampuh untuk membantu pasangan mengatasi ketidaksuburan dan berhasil hamil. Selain biaya perawatan IVF, pasien juga perlu memperhitungkan biaya pengobatan, yang bisa mencapai ribuan dolar tergantung pada jenis dan dosis obat yang digunakan.

"Mungkin juga ada biaya tambahan jika rencana perawatan Anda mencakup penggunaan donor telur, sperma donor, dan/atau pembawa kehamilan (atau pengganti )," kata Ghazal. Menurut American Society of Reproductive Medicine , fertilisasi in vitro berharga 19.200 dolar AS atau sekitar Rp288 juta untuk satu siklus.

 

4 dari 4 halaman

Klinik Vertilitas di Indonesia

Untuk orang yang menjalani IVF, Ghazal merekomendasikan:

- Jangan membandingkan perjalanan Anda dengan orang lain karena jalan setiap orang berbeda dan tetapkan harapan yang realistis.

- Persiapkan diri Anda untuk menghadapi rintangan di sepanjang jalan, tetapi jangan berkecil hati atau kehilangan harapan

.- Pastikan Anda menjadikan perawatan diri sebagai prioritas, terutama dalam hal kesehatan mental Anda.

 

Sejumlah klinik fertilitas atau kesuburan di Indonesia memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Setiap pasangan yang ingin memiliki anak, sebenarnya bisa menjalani program kehamilan seperti bayi tabung didampingi oleh dokter-dokter terbaik tanpa perlu ke luar negeri.

Saat ini sudah tersedia 51 klinik fertilitas (IVF centers) di Indonesia dengan teknologi yang diaplikasikan tidak ketinggalan dari negara-negara lain.

"Pregnancy rate atau tingkat keberhasilan untuk hamil dari program bayi tabung yang dilakukan klinik fertilitas (IVF centers) di Indonesia setara dengan di Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa, kapabilitas, fasilitas/ infrasturktur dan teknologi yang ada di Indonesia sudah maju dan bisa menjadi solusi bagi pasangan untuk mendapatkan keturunan," kata Presiden Direktur MERCK Evie Yulin dalam wawancara khusus dengan Liputan6.com, Sabtu (27/8/2022).

Menurut Evie, saat ini masih ada gap yang cukup besar antara jumlah pasangan yang mengalami infertilitas dengan jumlah pasangan yang telah menjalankan program IVF. Padahal, terapi fertilitas yang memungkinkan setiap pasangan yang ingin memiliki anak, sudah bisa dilakukan di Indonesia.

Â