Liputan6.com, Jakarta - Penobatan Raja Charles III yang akan digelar pada 6 Mei 2023 semakin dekat. Salah satu sumber dari Istana menyebutkan bahwa pasangan Sussex akan diundang tetapi hingga saat ini belum dihubungi dan belum ada langkah menuju rekonsiliasi.
Melansir People pada Kamis (9/2/2023), hubungan antara Pangeran Harry dan Meghan Markle itu dan keluarga kerajaan semakin tegang setelah Pangeran Harry menerbitkan buku biografinya Spare. Saat itu, Pangeran Harry diwawancarai oleh Tom Bradby dari ITV seputar bukunya.Â
Advertisement
Baca Juga
Ketika Brady menanyakan apakah Duke of Sussex itu akan datang ke penobatan ayahnya, Harry menjawab, "Ada banyak hal yang bisa terjadi antara sekarang dan nanti."
"Ada banyak hal untuk dibahas, dan saya sangat berharap mereka bersedia untuk duduk dan membicarakannya," lanjutnya.
Salah satu sumber istana menyebutkan dengan keadaan tegang saat ini, masih panjang jalan yang harus ditempuh untuk memperbaiki hubungan Harry-Meghan dengan Kerajaan Inggris. Lagipula, Raja Charles IIIÂ ingin memiliki hari yang tenang dalam penobatannya.
"Masalahnya adalah (Pangeran Harry dan Meghan) menginginkan kapitulasi dan permintaan maaf dari pihak istana, tetapi ketika ‘ingatan variasi', itu sulit dilakukan," ujarnya.
Sumber lain berpendapat acara penobatan nanti sebenarnya adalah kesempatan untuk Raja Charles untuk menyatukan keluarga kerajaan kembali. "Jika kedua pihak tersebut tidak mengatasinya, hal ini akan menjadi bagian kekuasaan Kerajaan dan bagaimana dia memisahkan keluarga," tuturnya.Â
"Dia akan memiliki reputasi sebagai orangtua yang renggang dan buruk jika dilanjutkan," katanya.
Tetap Akur
Robert Lacey, sejarawan kerajaan menyebutkan bahwa meskipun ada ketegangan di antara mereka, keluarga tersebut bisa bersatu sebelumnya. Salah satunya ketika pemakaman Ratu Elizabeth II.
"Ada beberapa perbedaan pendapat yang sangat serius di anatara mereka. Tetapi pada Platinum Jubilee dan pemakaman Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip, mereka dapat menunjukkan megesampingkan permusuhan pribadi demi tujuan yang lebih besar," kata Lacey.
Dalam pemakaman Ratu Elizabeth II, Pangeran Harry dan William terlihat berjalan berdampingan di belakang peti mati nenek mereka. Pangeran Wales dan Duke of Sussex itu berjalan berdampingan saat peti mati Ratu Elizabeth dipindahkan melintasi kompleks istana Westminster.
Peter Phillips, anak Putri Anne berdiri di samping Pangeran Harry, sedangkan Pangeran George, anak sulung Pangeran Wales itu menemani di samping ayahnya. Raja Charles III saat itu juga hadir persis di belakang peti mati bersama Pputri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward.
Advertisement
Putri Permaisuri Camilla
Keluarga kerajaan Inggris akan tampil dengan kekuatan penuh untuk acara penobatan Raja Charles III pada 6 Mei 2023. Kedua anak Permaisuri Camilla dari pernikahan pertamanya juga dilaporkan akan hadir, yaitu Tom Parker-Bowles dan Laura Lopes.
Dalam rangkuman profilnya, perempuan berusia 45 tahun itu bernama lengkap Laura Rose Parker Bowles. Ia lahir pada 1 Januari 1978 sebagai anak kedua dari Camilla dan suaminya saat itu, Andrew Parker Bowles.
Laura dan kakaknya Tom memiliki masa kecil yang "istimewa," tumbuh di Bolehyde Manor dan Middlewick House, yang keduanya terletak di Wiltshire. Laura bersekolah di St Mary's Shaftesbury, sekolah asrama putri Katolik, dan Sekolah Persiapan Heywood.
Kemudian Laura menyelesaikan studinya di Universitas Oxford Brookes, tempatnya belajar Sejarah Seni dan Pemasaran. Hal ini kemudian menjadi kecintaannya seumur hidup. Ia sempat mengelola Space Gallery di London dan mendirikan Eleven, galeri seni rupa di Belgravia.
Sementara Tom, adalah anak sulung dan paling dikenal. Dia menjadi penulis dan kritikus makanan, serta sempat muncul di acara Masterchef.
Â
Busana Merah
Sementara itu, para bangsawan Inggris menarik perhatian dengan busana merah mencolok setelah perilisan Spare. Pada Senin, 30 Januari 2023, Kate Middleton menemui publik dengan blazer Alexander McQueen asimetris merah monokrom dengan celana serasi di sebuah acara untuk kampanye Shaping Us di London, Inggris.
Selanjutnya pada Selasa, 31 Januari 2023, Permaisuri Camilla menarik perhatian lewat gaun merah mencolok selama pertemuan resmi pertamanya dengan Angkatan Darat Inggris. Penampilan ini mengingatkan pada gaun merah Meghan Markle yang dikenakan dalam agenda kerajaan terakhirnya sebelum resmi mundur.
"Saat ini, istana sedang menopang citranya setelah pemberitaan buruk dari memoar Harry. Matta mengatakan, warna merah bisa dilihat sebagai cara mereka mengantarkan era baru dan mengalihkan pembicaraan," kata Amanda Matta, komentator bangsawan.
Menurutnya, Kate dan Camilla mengenakan busana merah minggu ini bukan hanya indikasi cerdas bahwa mereka ingin keluarga kerajaan dipandang sebagai pihak yang kokoh, tapi juga cara luar biasa dalam menjadikan pekerjaan kerajaan mereka sebagai topik pembicaraan.
Advertisement