Sukses

Mainan Balon Tiup Masa Kecil, Apakah Aman untuk Anak-Anak?

Mainan balon tiup menjadi memori masa kecil era 1990-an, bagaimana keamanannya untuk anak-anak?

Liputan6.com, Jakarta - Anda yang mengalami masa anak-anak di era 1990-an tentu mengenal mainan balon tiup merek Balloon Bestman. Bentuknya seperti gel plastik yang ditaru di ujung sedotan lalu bisa ditiup menjadi balon besar. 

Mengutip dari Chanel News Asia, Jumat 10 Februari 2023, selalu ada kompetisi untuk melihat siapa yang dapat membuat balon terbesar dan siapa yang balonnya bertahan paling lama. Segala macam trik digunakan untuk efek tersebut. Misalnya gunakan gumpalan gel yang lebih besar untuk mendapatkan balon yang lebih besar.

Ada juga trik menyedot permukaan balon untuk membuat lubang dan tiup lebih banyak udara. Untuk menyelamatkan yang bocor, Anda tahu untuk mencubit sisi lubang dengan hati-hati agar menutupnya.

Anak-anak yang lebih penasaran di zaman Anda mungkin bertanya-tanya apa yang membuat permainan biasa ini merarik. Setiap kemasan hanya memiliki kata-kata "Balon Bestman" yang tercetak di label kertasnya. Tidak ada daftar bahan, bahkan tidak ada instruksi.

Jika membeli sebungkus 32 kemasan balon tiup, Anda mungkin menemukan seikat sedotan. Tapi apa yang masuk ke setiap kemasan Balon Bestman? Dan mengapa baunya begitu kuat?

Meskipun tidak dapat memastikan susunan kimia yang tepat dari produk tersebut, keterangan Associate Professor Ang Wee Han dari Departemen Kimia, Fakultas Sains Universitas Nasional Singapura, cukup menjawab saat memberikan penjelasan. Kombinasi bahan yang mungkin ada di dalamnya adalah polivinil asetat, aseton, dan etil asetat.

"Beberapa zat pewarna dapat digunakan untuk memberi warna pada balon. Selain itu, tidak diperlukan bahan kimia lain," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bahan yang Terkandung

"Gel balon terbuat dari polivinil asetat, polimer yang memiliki sifat elastis dan lengket, sehingga dapat digelembungkan,” jelas Assoc Prof Ang. “Etil asetat mungkin telah digunakan untuk memperkuat atau membentengi plastik,” tambahnya.

Sedangkan untuk aseton, digunakan untuk melarutkan polivinil asetat dan membuatnya mudah dibentuk. "Aseton menguap pada suhu kamar, yang menjelaskan baunya yang kuat," kata Assoc Prof Ang. “Itulah mengapa setelah membentuk 'balon', tidak mungkin untuk meremasnya kembali ke bentuk aslinya karena asetonnya telah menguap.”

Lalu apakah ada bahaya bahan kimia yang terkandung? Di antara tiga bahan kimia yang digunakan, salah satu yang "paling memprihatinkan" mungkin adalah aseton, menurut Assoc Prof Ang. Aseton mudah menguap dan akan mudah terhirup dan terserap ke dalam tubuh. Ketika terkena tingkat asap yang sangat tinggi, neurotoksisitas dan tanda-tanda yang terkait seperti sakit kepala, kebingungan, dan mual dapat terjadi.  

3 dari 4 halaman

Bisa Berbahaya

Prof Ang menyambung, "Sebagai fortifier, ethyl acetate tidak akan berada pada konsentrasi yang tinggi."

"Selain itu, ia memiliki titik didih yang lebih tinggi (78 derajat Celcius), sehingga kurang dapat menguap," tambahnya.

Dia juga kurang peduli dengan kemungkinan menghirup polivinil asetat. "Berdasarkan Lembar Data Keamanan Bahan (MSDS), polivinil asetat juga tidak diketahui sangat beracun," paparnya lagi.

Secara keseluruhan, jumlah bahan kimia di setiap kemasan produk balon tiup itu tidak mungkin "mencapai ambang kritis", sebut Assoc Prof Ang. "Tetapi mengingat mainan ini ditargetkan untuk anak kecil dan anak-anak mungkin perlu bernapas dalam-dalam untuk menggembungkan balon, ada saja kemungkinan menghirup asap aseton yang cukup tinggi.

Penggunaan berulang akan menyebabkan paparan kronis uap aseton, dan akhirnya menjadi racun pada sistem saraf pusat. Di beberapa negara seperti Kanada, Australia, dan AS, produk yang mirip dengan Bestman Balloon telah ditarik kembali atau dihentikan.

4 dari 4 halaman

Mainan Tradisional Klotokan

Mengutip dari kanal Jawa Barat Liputan6.com, 24 Januari 2023, Klotokan adalah sebuah mainan tradisional masih menjadi bagian dari mata pencaharian warga Blok Tegalan Desa Jamblang Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Warga desa tersebut sudah lama memproduksi mainan tradisional klotokan.

Bahkan, sebagian besar warganya menjadi perajin mainan tradisional selain keseharian bertani. Klotokan adalah sebuah mainan tradisional yang berbuat dari bambu ditambahkan roda dan kaleng bekas. Jika didorong akan menghasilkan klotok-klotok dari sebuah kaleng bekas yang disimpan pada mainan tersebut.

Di tengah perkembangan ke arah digital, namun eksistensi mainan klotokan masih terlihat. Bagi sebagian masyarakat, mainan ini tidak aneh. Kepala RT setempat, Surtama (49) mengatakan, sudah belasan tahun turun-temurun masyarakatnya membuat mainan klotokan. Dia menyebutkan, terdapat 14 RT di Desa Jamblang yang masyarakatnya fokus menjadi perajin mainan klotokan.

Membuat mainan klotokan dibutuhkan sejumlah bahan-bahan diantaranya spoons, plastik mika, bulu serta kaleng bekas. Rata-rata satu rumah produksi sehari mampu membuat sekitar 100 buah mainan klotokan.

"Satu mainan klotokan biasanya di jual Rp10 ribu dan penjualan sudah sistem online maka penjualan secara masif sehingga mainan klotokan bisa mencapai Kalimantan dan Sumatera," sebutnya.

Tetapi ada yang unik, mayoritas perajin mainan klotokan di Desa Jamblang ternyata mayoritas kaum perempuan. Karena itu bisa dikatakan kelompok perempuan di desa yang satu ini adalah perempuan produktif yang mendongkrak perekonomian keluarga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.