Liputan6.com, Jakarta - Video seorang pegawai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Provinsi Riau sedang viral di media sosial usai salah seorang warga Riau sebut gajah menganggu permukiman warga. Video yang beredar di aplikasi TikTok @afni.z pada Kamis, 10 Februari 2023 itu, pegawai KLHK itu diketahui bernama Afni Zulkifli.
Ia merupakan Tenaga Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau. "Ijin marah-marah," tulisnya dalam judul unggahannya.
Dalam video itu dijelaskan, Afni Zulkifli secara tegas menjelaskan kepada warga setempat bahwa kehadiran kawanan gajah di area permukiman mereka bukan kesalahan hewan berbelalai itu. Hal ini menyusul keluhan warga akibat pekarangan dan rumah mereka rusak akibat gajah.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Afni, bukan gajah yang mengganggu warga, tapi justru sebaliknya, yaitu warga itu sendiri yang mengambil area tempat tinggal dari gajah. Afni menjelaskan bahwa gajah memiliki wilayah jelajah yang tidak pernah berubah seumur hidupnya.
"Gajah itu semua yang dia lewati itu adalah jalur dia, Pak. Dan dia itu puluhan tahun melewati jalur itu, Pak," terang Afni. "Jadi saya tegaskan dengan jelas di sini ya, bukan gajah yang masuk kebun bapak-bapak. Bukan gajah masuk desa-desa bapak. Tapi, desa dan kebun bapak-bapak yang masuk ke rumah gajah, jadi jangan semena-mena terhadap gajahnya," sambungnya.
Ia pun menolak dengan tegas tuntutan warga yang menganggap gajah telah mengganggu wilayah permukiman mereka dan membuat mereka resah. Ucapan itu dilontarkan Afni setelah salah seorang warga yang mengatakan bahwa pekarangannya rusak akibat gajah.
"Tiba-tiba dia (gajah) lewat 10 tahun lagi kok udah ada kebun sawit, ruko, rumah, ya dia tidak ngerti, dia tetap terobos pak jadi bukan maksudnya untuk merusak," jelas pegawai KLHK ini.
Lebih Galak
Itu karena gajah maupun hewan pada umumnya memang tidak punya akal seperti manusia. "Siapa makhluk yang paling mulia di sisi Allah pak? Manusia. Itu karena manusia seperti kita dikasih hati dan dikasih akal," tuturnya.
Video tersebut mendapatkan banyak komentar dari warganet. Sebagian besar warganet mendukung sikap tegas Afni yang memberikan pemahaman kepada warga mengenai karakter dan sifat hewan seperti gajah. Tak sedikit juga warganet yang merasa salut dengan sikap tegas Afni dalam melindungi satwa dari ancaman manusia.
"Gajah salah satu hewan yang takkan pernah lupa akan jalan yg pernah di laluinya dan salah satu hewan dengan ingatan terkuat," komentar seorang warganet. "BENAR SELALI IBU ,,JALURNYA TDK BERUBAH SAYA PERNAH MERASAKAN DI PERBATASAN LAMPUNG DAN SUMSEL," timpal warganet lainnya.
Afni juga sempat membalas komentar warganet lainnya. "Cocok jd menteri Bu, Indonesia butuh Ibu gini biar generasi bru byk penerus ky Ibu🥹," tulis seorang warganet.
Afni pun menjawab, "saat ini saya bekerja sebagai Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Ibu Menteri Siti Nurbaya, aslinya lebih galak dari ini 😁." Sampai berita ini ditulis, unggahan tentang gajah itu sudah dilihat lebih dari 4,7 juta kali dan disukai lebih dari 491 ribu kali serta mendapatkan lebih dari 26 ribu komentar.
Advertisement
Gajah Liar
Beberapa pekan lalu, kawanan gajah liar masuk ke perkebunan warga di Jalan Tengku Maharani, Kecamatan Rumbai Barat, Pekanbaru, Rabu dini hari, 25 Januari 2023. Gajah yang disebut kelompok 11 ini memakan tanaman warga, seperti pepaya, kelapa dan lainnya. Gajah masuk kebun warga ini membuat tanaman petani luluh lantak.
Sisa buah-buahan di kebun berserakan dan di tanah banyak jejak gajah berukuran besar. Menurut pemilik kebun, Nurman Wathon, tanaman yang dimakan gajah sudah siap panen dan rencananya akan dijual. Gajah datang pada dini hari saat dia sedang tidur.
Petang hari sebelumnya, Nurman dan petani lainnya sudah mendengar kedatangan gajah. Saat itu, gajah berhasil diusir dengan bunyi-bunyian yang dibuat warga. "Dini hari, saat kami tidur, gajah datang memakan tanaman," kata Nurman, Rabu petang, melansir kanal Regional Liputan6.com, 26 Januari 2023.
Nurman menyebut kejadian ini bukan pertama kali. Setiap tahun, petani di kecamatan tersebut kedatangan gajah, biasanya mendekati panen di kebun.
"Takutnya tidak hanya kebun tapi bisa ke warga, rumah, bahkan memakan korban jiwa karena sudah masuk ke permukiman," lanjut Nurman. Ia menambahkan, ada 50 tanaman di kebun miliknya rusak. Dia memperkirakan kerugian akibat kerusakan ini sekitar Rp7 juta.
Sifat Alami Gajah
"Sejak 2017 kami sudah lapor ke pihak terkait tapi belum ada respons, ke mana kami mau mengadu, sementara yang dirusak tak sedikit dan juga untuk kebutuhan sehari-hari," terang Nurman.
Petani lainnya, Nababan, mengaku gajah telah merusak 130 pohon kelapa di kebunnya. Dia menyebut per batang bisa menghasilkan Rp250 ribu. Nababan mengharapkan pihak terkait, terutama BBKSDA Riau, dapat segera menangani permasalahan ini. Dia ingin gajah tak lagi masuk ke permukiman warga. "Kami mayoritas petani, tapi tanaman telah dirusak sebelum kami menikmati hasilnya," kata Nababan.
Di sisi lain, Plt Kepala Bidang II BBKSDA Riau Hartono menerangkan, gajah yang melintasi kebun itu merupakan kelompok II. Setiap tahun gajah selalu melintas di lokasi tersebut.
Hartono menyebut sudah sifat alami gajah melintas daerah yang sama setiap tahun. Terkadang, daerah yang dilintasi itu sudah berubah menjadi perkebunan ataupun permukiman. "Itu permasalahannya setiap tahun karena gajah tidak akan mengubah jalur perlintasannya," ucap Hartono.
Advertisement