Liputan6.com, Jakarta - Jenama modest fashion lokal, Klamby membuat gebrakan baru menjelang Idul Fitri 2023. Pada koleksi ini, pihaknya menghadirkan sembilan koleksi dengan total 56 tampilan.
Nadine Gaus selaku desainer Klamby menyebutkan bahwa koleksi yang dirilis mengusung tajuk "Chamattara" yang terinspirasi tenun khas Sumatera. Beberapa jenis tenun yang diangkat adalah tenun SiaK dan Batanghari.
Menurut Nadine, kedua tenun tersebut memiliki keunikan tersendiri dari segi motif, jenis bahan, hingga teknik membuatnya. Ide dari tenun tersebut lantas dieksplorasi kembali, yakni salah satu tenun yang dibuat menggunakan buah.
Advertisement
Baca Juga
"Tidak hanya tenun saja, salah satu tenun ada yang menggunakan buah. Kemudian, buahnya yang dieksplorasi. Karena sebenarnya tampilan Klamby lebih sering ke floral, jadi kita tetap bisa explore di berbagai cara," jelas Nadine saat acara Chamtarra Resort Collection Fashion Show di kawasan Jakarta Selatan pada Jumat, 17 Februari 2023.
Selain itu, Chamattarra sendiri diambil dari Percha dan Chamatarra. Dalam bahasa Melayu, percha berarti potongan atau robekan yang menggambarkan keadaan pulau-pulau kecil di Sumatera yang tersebar. Sementara nama Camatarra berasal dari salinan peta Sumatera yang merupakan karya seorang ilmuwan bernama Ibnu Majid.
Klamby mengadakan pagelaran busana ini secara hybrid yang akan ditampilkan secara nasional dan internasional. Untuk pagelaran busana dalam skala internasional, Klamby mempersembahkan Digital Fashion Show "Chamatarra Resort Collection 2023" yang akan disiarkan pada situs resmi London Fashion Week bertepatan dengan acara London Fashion Week pada 17--21 Februari 2023.
Eksplorasi Tenun
Nadine menyebut bahwa bukan pertama kali Klamby mengangkat tema tenun di Indonesia. Sebelumnya, pada 2022 Klamby pernah mengangkat tenun Garut dari Jawa Barat.
Tampilan koleksi tenun Garut tersebut juga sudah dibawa ke kancah Internasional melalui London Fashion Week 2022. "Kami eksplorasi karena tahun lalu di London Fashion Week kami sudah pakai tenun Garut dari Jawa Barat. Kalau untuk saat ini, Sumatera dan kami memang mau explore tenun ke seluruh Indonesia," ujarnya.
Ia juga tidak lupa untuk terus menggaungkan kain dan wastra tradisional Indonesia di dunia Internasional. Ciri khas tenun Sumatera adalah jahitan dengan benang emas yang diyakini Nadine bisa menarik pelanggan. Sementara, untuk kesembilan koleksi tersebut, terdapat beberapa perubahan dari tahun lalu, salah satunya adalah penambahan payet.
Pemasangan payet dikerjakan oleh mantan pekerja pabrik payet yang tengah mengalami PHK. "Maka itu, kami pekerjakan mereka untuk series ini untuk memasangkan payet ke baju-baju," jelasnya.
Advertisement
Pemilihan Warna
Pada tahun ini, Nadine lebih memilih wana netral dan bold untuk melengkapi momen hari raya. Walau memilih warna netral, ini menjadi tantangan untuk Klamby karena harus memikirkan konsep warna dan desain untuk busana laki-laki.
"Kalau hari raya itu kan biasa pakaiannya berpasangan dengan laki-laki. Jadi tantangannya adalah bagaimana yang perempuan bisa tetap cantik tapi (warna) masih bisa dipakai sama laki-laki," jelasnya.
Maka itu, ia mengurangi warna pakaian yang cenderung feminin pada koleksi ini. Namun, ada beberapa warna highlight seperti green lime dan fuchsia, sementara warna putih hingga saat ini masih menjadi primadona Klamby untuk menghadirkan koleksi pakaian.
"Yang sebelumnya bisa bebas untuk menentukan warna sekarang harus mikirin warna yang cocok untuk yang koleksi keluarga karena di dalam koleksi ini ada pakaian ayah dan anak laki-laki," tuturnya.
Dalam penutup pagelaran busana tersebut, pihaknya menampilkan gaun bercorak dengan warna biru, krem, serta merah jambu yang memiliki variasi desain. Ilustrasi motifnya diambil dari corak-corak tenun, flora dan fauna yang mayoritas berasal dari Pulau Sumatera.
Catat Sejarah
Menurut desainer sekaligus pemilik Klamby tersebut sembilan koleksi tersebut menjadi sebuah catatan dalam sejarah Klamby. Pada koleksi sebelumnya, Klamby hanya mengeluarkan satu koleksi khusus saja.
"Pengeluaran sembilan koleksi untuk dirilis dari bulan Januari sampai April 2023 itu adalah koleksi besar buat kami dan ngerjainnya butuh perjuangan banget," jawabnya.
Beberapa koleksi Klamby pada Ied Series ini di antaranya adalah Lingga, Dumai, Andaya, Malya, Melcia, Pandai Sikek, dan Bunga Rayo. Motif yang diambil adalah terinspirasi dari kain tenun yang ditambahkan unsur lain untuk menampilkan kesan lebih modern.
Nadine juga membagikan tips untuk memadupadankan pakaian di hari raya nanti. Menurutnya, rok tutu adalah sebuah pakaian yang bisa menampilkan kesan elegan dan cantik ketika digunakan di hari raya.
Selain itu, rok tutu bisa dipadukan dengan atasan asimetris. "Tapi kalau mau aman bisa pakai kemeja, jadi memperlihatkan tampilan atas  yang kasual dengan bawahan yang feminin," ujarnya.
Advertisement