Liputan6.com, Jakarta - Penampilan ternyata jadi faktor penting bagi para Gen Z. Survei menunjukkan bahwa kelompok usia yang lahir pada 1996 hingga 2009 tak ragu untuk menjalani berbagai prosedur kosmetika dibanding generasi muda sebelumnya. Data menyebut 75 persen dokter operasi plastik melihat lonjakan pasien berusia di bawah 30 tahun.
Berdasarkan data American Academy of Facial Plastic and Reconstructive Surgery pada minggu lalu, datanya secara konsisten meningkat selama lima tahun terakhir. Hal itu juga dikonfirmasi oleh dr. Ashley Amalfi, ahli bedah plastik bersertifikat, yang menyebut terjadi penambahan pasien muda di Quatela Center of Plastic Surgery di Rochester, New York. Saat ini, satu dari tiga pasiennya adalah Gen Z.
Advertisement
Baca Juga
"Saya melihat ini sebagai perluasan market kecantikan," kata Amalfi, mengutip NY Post, Selasa, 21 Februari 2023. Dia juga menyebut tren tersebut 'hebat'. "Mereka adalah populasi umum yang peduli dengan cara perawatan diri yang benar," lanjut Amalfi.
Jenis operasi plastik yang banyak diminati kelompok usia 20an di kliniknya adalah pengangkatan payudara, pembesaran payudara, dan suntik botox. Ia mengklaim tindakan itu sebagai langkah pencegahan. "Mereka meluangkan waktu dan menginvestasikan diri mereka sendiri untuk melakukan prosedur ini di umur yang muda," sambung Amalfi.
Sementara prosedur kecantikan terkait area payudara tidak pernah berkurang, Amalfi mengungkap pasien yang meminta hal itu kini makin muda. Salah satunya adalah kreator konten Jazmyn Smith (26). Kepada 229 ribu pengikutnya di TikTok, ia mengaku baru saja menjalani operasi pembesaran payudara pada pekan lalu.
"Bersiaplah denganku untuk mendapatkan payudara palsu," ucapnya dalam video yang disaksikan 112 ribu kali. "Ucapkan selamat tinggal kepada payudara kecil ini," ia mengatakan dalam klip berbeda yang diunggah Minggu sore, 19 Februari 2023.
Alasan Pasien
Tiktokers ini sebelumnya sudah menjalani prosedur rhinoplasty (operasi hidung) dan suntik botoks untuk mengurangi kerutan pada wajah. Mengutip The Post, beberapa pengikut akunnya mencoba untuk menghalangi dirinya untuk melakukan operasi lagi. Namun, keputusan yang ia buat sudah mutlak.
"Aku ingin menjalani hidup dengan payudaraku, saat ini adalah waktu terbaik untuk melakukannya mumpung aku masih 20-an tahun, daripada melakukannya di umurku yang 30-an," jelasnya.
Smith menambahkan, ada beberapa orang yang lebih tua memberikan nasihat terkait keputusan yang ia ambil. Tiktokers asal Manhattan ini berargumen bahwa satu-satunya masalah dari operasi plastik adalah ketika 'kamu ingin menyembunyikannya'.
"Menurutku topik ini menjadi sensitif beberapa tahun lalu, dibandingkan saat ini," kata Smith.
Gen Z diketahui dengan keterbukaan dan kejujurannya, maka Smith tidak sendiri yang terang-terangan melakukan operasi plastik. Alix Earle, Tiktokers berusia 22 tahun, menjadi ikon 'it girl' karena rambut pirang yang putih dan payudara yang terlihat hasil pahatan dokter. Belum lama ini, ia merayakan satu tahun 'boob-iversary' atau hari jadi satu tahun untuk payudara palsunya.
Advertisement
Dipengaruhi Media Sosial?
Selain itu, pembuat konten, Audrey Peters, mendokumentasikan perjalanan sebelum dan sesudah mendapatkan sedot lemak di bagian dagunya. "Aku tidak berkata bahwa aku yang membuat tren," ucap Peters. "Namun menurutku, setelah aku melakukannya, aku lihat banyak orang mengikutinya," lanjutnya.
Sampai saat ini, belum ada studi empiris yang menemukan korelasi kenaikan angka operasi plastik pada Gen Z dengan paparan media sosial. Namun, laporan pada Desember 2022 menunjukkan bahwa setengah dari Gen Z menghabiskan empat jam untuk membuka media sosial. Aplikasi Tiktok menjadi yang paling banyak digunakan.
Waktu yang dihabiskan untuk berselancar di media sosial, berdampak bagi mereka yang sering mengunggah konten. Tiktokers Eli Rallo (24) berpendapat bahwa semakin lama berada di dunia maya, ia semakin menyadari kekurangannya karena komentar negatif dari penonton.
"Aku mulai bermain TikTok, orang-orang sangat jahat saat melihatku tersenyum. Sampai aku berhenti tersenyum saat foto bersama," ungkap Rallo. Akhirnya, tiktokers dengan 655 ribu pengikut, memutuskan untuk melakukan prosedur lip flip. Lip flip merupakan prosedur suntik botoks ke dalam otot bibir bagian atas untuk menahan bentuk bibir ketika tersenyum.
Dorongan Komentar Warganet
Rallo juga pernah menjalani prosedur operasi pengecilan payudara. Berdasarkan perubahan sederhana ini, ia merasa "kembali menjadi cantik".
"Saat aku melihat diri di cermin, yang kulihat hanyalah komentar jahat yang ditujukan padaku, komentar tersebut mengatakan senyumku mengerikan," jelas Rallo.
Audrey Peters bercerita ke The Post, tahun lalu warganet menyuruhnya untuk menghapus lipatan lemak di dagunya dengan prosedur 'air sculpting' untuk membentuk kembali wajah. "Alasan mengapa aku melakukannya karena itu merupakan hal yang mengurangi tingkat kepercayaan diriku dan aku juga mau memperbaiki ini," lanjut Peters.
Peters juga mengaku bahwa lemak dagunya sangat mengganggu. "Saya benci melihat diriku di foto, tanpa hasil operasi yang telah dilakukan," ungkapnya.
Tak hanya Peters, Rallo juga rutin melakukan suntik botoks di dahinya. Ia tidak sendiri. Menurut Dr. Amalfi, prosedur ini merupakan yang paling umum, terutama di kalangan pasien muda. Dia mengklaim bahwa bedah plastik yang dilakukan oleh kaum Gen Z adalah prosedur yang aman dan hasil bedah masih terlihat cantik ketika tua nanti.
Advertisement