Sukses

Sosok Bupati Indramayu Nina Agustina yang Ternyata Putri Mantan Kapolri

Bupati Indramayu Nina Agustina adalah putri dari Mantan Kapolri di era Presiden Megawati dan pernah menjadii dubes.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar Lucky Hakim, memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu sempat bikin heboh dan masih ramai jadi pembahasan sampai saat ini. Beredar kabar bahwa hubungan Lucky Hakim dan Bupati Indramayu, Nina Agustina tidak harmonis.

Saat ditanya hal tersebut Nina Agustina membantah bahwa dirinya dan Lucky tidak harmonis. Namun, ia tak menampik bila ada selisih paham.

"Kalau saya pribadi tidak ada ketidakharmonisan. Tapi yang namanya dalam suatu berorganisasi, perjalanan kinerja, kerja itu pasti mungkin ada selisih paham, atau miskomunikasi pasti ada," terangnya, dilansir kanal YouTube iNews, Senin (20/2/2023), dikutip dari kanal Showbiz Liputan6.com, Selasa (21/2/2023).

Mundurnya Lucky Hakim pun membuat Nina kaget, karena tak ada pembicaraan terlebih dahulu antara Wakil Bupati kepada Bupati. Nina mengaku, ia justru mengetahui berita itu dari sebuah WhatsApps yang datang padanya dari masyarakat.

Setelah mendapat laporan tersebut, Nina melalui staf nya mencoba untuk menghubungi Lucky Hakim. Sayangnya, tak bisa terhubung karena ponsel milik bintang film Malam Seribu Bulan.

Dilansir dari berbagai sumber, Nina Agustina memiliki nama lengkap Hj. Nina Agustina SH., MH., CRA. Ia lahir di Purwodadi, Jawa Tengah, pada 17 Agustus 1973. Ia ternyata merupakan putri dari mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Da’i Bachtiar.

Da’I Bachtiar menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) dari 29 November 2001 sampai 7 Juli 2005. Da'i Bachtiar mulai mengalami penanjakan karir saat menjabat sebagai Komandan Kepolisian Kota Besar (Dantabes) Makassar di tahun 1994.

 

2 dari 4 halaman

Karier Cemerlang Da'i Bachtiar

Ia kemudian diangkat sebagai Kepala Direktorat Reserse Polda Nusa Tenggara dan berkedudukan di Denpasar, Bali. Sejak saat itu, secara perlahan karier Da'i Bachtiar semakin meroket.

Dia sempat menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Sulawesi Tenggara sebelum ditarik ke Jakarta sebagai Kepala Dinas Penerangan Polri. Di tugasnya kali ini pria kelahiran 25 Januari 1950 itu menjadi akrab dengan banyak wartawan dan membuatnya terbuka untuk menerima berbagai macam kritik dari media.

Berkat kemampuannya yang maksimal, Da’I akhirnya didapuk sebagai Kapolri di tahun 2001. Di tahun 2002, saat terjadi kasus Bom Bali I, ia bersama dengan timnya berhasil menangkap salah satu tersangka pengebom yaitu Amrozi dan mengungkap kasus pengeboman ini.

Kemudian di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dia diberi tanggung jawab untuk menjadi Duta Besar RI untuk Malaysia di tahun 2008-2012.  Suami dari Ida Yulianti ini memiliki tiga orang anak yaitu Nina Agustina Bachtiar, Dini Agustini Bachtiar dan Adi Vivid Agustiadi Bachtiar. 

 

3 dari 4 halaman

Putra Nina Ikuti Jejak Kakeknya

Anak bungsunya, Adi mengikuti jejaknya sebagai polisi, sedangkan putri sulungnya berkiprah di dunia politik. Saat ini Nina Agustina menjabat sebagai Bupati Indramayu periode 2021-2026. Ia merupakan seorang politikus dari Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) dan maju Pilkada 2020 didampingi Lucky Hakim sebagai wakilnya.

Nina mengenyam pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPN) Jakarta. Setelah lulus dari UPN Jakarta, ia kemudian mengambil gelar magister di universitas yang sama dan melanjutkan jenjang doktoral di Universitas Padjadjaran di Bandung, Jawa Barat. 

Nina Agustina sendiri tercatat memiliki tiga gelar, yaitu Sarjana Hukum, Magister Hukum, dan Certified Risk Associate atau Sertifikasi Kompetensi Manajemen Risiko Madya. Ia menikah dengan Eriwn Purnama tapi tidak diketahui memiliki berapa anak. Yang pasti, salah seorang anaknya yaitu Andika Mahardika mengikuti jejak kakeknya dan pamannya menjadi seorang polisi.

Saat ini, Nina masih berusaha menjalin komunikasi dengan Lucky Hakim mengenai keputusan pria berusia 45 tahun itu untuk mengundurkan diri.

4 dari 4 halaman

Harus Klarifikasi

"Saya belum berkomunikasi lagi. tapi sudah banyak yang beredar berita seperti apa dan kita di sini harus mengklarifikasi. Intinya adalah saya sebagai kepala daerah, sebagai partnernya pada saat Pilkada untuk pemenangan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu harus sama-sama mempertanggungjawabkan lah keterpilihan kita saat ini untuk menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati," tuturnya dilansir dari kanal Showbiz Liputan6.com, seperti terlihat di kanal YouTube Tribunnews.

Hingga berita ini diturunkan, Nina Agustina mengaku belum mendapat surat panggilan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. "Saat ini saya belum ada surat dari Pak Gubernur, saya menunggu. Nanti kalau kami dipanggil ya itu memang bagaimana pun kita harus taat kepada pimpinan. Menyanggupi pastinya," tambahnya.

Meskipin belum dipanggil oleh Gubernur Jawa Barat, tapi Nina telah lebih dulu berkonsultasi dengan pejabat di Kementerian Dalam Negeri.

"Kami berkonsultasi. Kami berkonsultasi kepada pejabat Kementerian Dalam Negeri untuk mengenai surat tersebut. Ya kami menghormati segala hal yang regulasi-regulasi untuk pengunduran diri Pak Lucky Hakim. Bagaimana pun juga ini adalah hak politik dari Pak Lucku Hakim, hak pribadi juga untuk pengunduran dirinya ya kita menghormatinya. Dan saya berkonsultasi ke Mendagri," pungkasnya.

Â