Liputan6.com, Jakarta - Indonesia resmi mendaftarkan kebaya ke UNESCO sebagai Warisan budaya tak benda, bersama dengan empat negara ASEAN lainnya yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Singapura.
Para komunitas kebaya di Indonesia pun terus mendukung tercapainya hal ini. Salah satu di antaranya acara diselenggarakan oleh Pesona Ragam Etnik Nusantara atau PERNIK Nusantara yang mengambil tema “Eksistensi kebaya di Era Masa Kini” yang berlangsung di hotel Ambhara Jakarta pada 10 Maret 2023.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Ketua Umum PERNIK Nusantara yakni Coreta Louise, pendaftaran kebaya ke UNESCO harus dibarengi dengan kegiatan nyata baik oleh para komunitas, maupun masyarakat Indonesia. Jika kita ingin mempertahankan warisan budaya kebaya, bukan hanya sekedar bangga dan cinta saja tetapi harus mengenakan kebaya.
Di era ini eksistensi kebaya dipertanyakan apakah seluruh masyarakat kita khususnya kaum perempuan sudah mengenakan kebaya di setiap acara?. Indonesia sangat kaya dengan ragam macam model kebaya dari berbagai daerah, Ada kebaya Kartini, Kutu Baru, kebaya Noni, dan masih banyak lagi.
Namun hingga kini belum secara spesifik didaftarkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, padahal itu menjadi salah satu syarat untuk bisa didaftarkan ke UNESCO.
Kebaya Indonesia yang terdaftar saat jni baru dua model yakni Kebaya Krancang dari DKI Jakarta dan Kebaya Laboh dari Kepulauan Riau. Hal itu dibahas dalam acara talk show PERNIK Nusantara dengan tema “Eksistensi Kebaya di Era Masa Kini”.
Deretan Pengurus
Acara ini menghadirkan narasumber Heti Sunaryo, perias pengantin tradisional yang sangat paham dengan pakem kebaya dan desainer Didiet Maulana yang banyak berkecimpung bahkan melakukan penelitian khususnya Kebaya Indonesia
Ketua panitia Lies Irman Gusman mengatakan selain talk show juga fashion show kebaya Roemah Kebaya Vielga, Afif Syakur dan Royal Sulam by Amy Atmanto. Selain itu juga ada exhibition para pelaku usaha UMKM di antaranya , Kanakilla, Nila Wastra Nusantara dan Amero Jewelry.
Berikut adalah para pengurus Pesona Ragam Etnik (PERNIK) Nusantara:
Ketua Umum: Coreta Putut Bayuseno
Sekretaris Jenderal: Sendy Dede Yusuf
Bendahara: Magda Hutagalung
Penasehat: Lies Irman Gusman
Ketua Bidang Kerajinan: Anita Rusdi & Mardalita Ricky
Ketua Bidang Wastra: Ingrid Kansil & Celly Awaluddin
Ketua BIdang Kuliner: Donna Latief
Ketua Bidang Seni Musik & Pertunjukkan: Rosa Dino Pati Djalal.
Advertisement
Goes to UNESCO
Menurut Coreta Louise, Pernik Nusantara merupakan kumpulan ibu-ibu yang yang memiliki passion yang sama, khususnya para perajin, UMKM, yang berhubungan dengan waste trade, crafts, pernak pernik, musik tradisional, dan kuliner.
“Pernik Nusantara ini (dibuat) ditahun 2015 jadi sudah hampir 8 tahun dan kita juga salah satu pengusung Goes To Unesco.. Setelah ini kita adakan acara ini kenapa, karena ketika kita mengusung Goes To UNESCO kita jangan hanya kebaya Goes To UNESCO tapi gimana kelanjutannya, kita harus tetap konsekuen selanjutnya apa,” tuturnya.
“Ketika kita mengadakan Talkshow tentang bagaimana eksistensi kebaya masa kini. Karena kita tujuannya kedepannya untuk generasi muda jadi seperti apa kedepannya.
Coreta menambahkan, kedepannya para perkumpulan kebaya yang ada, komunitas-komunitas kebaya yang ada juga berusaha untuk, kalau bisa memang ada penetapan dari pemerintah untuk hari Kebaya Nasional.
“Hari Batik Nasional kan sudah ada, hari Tenun juga sudah disahkan kemarin. Nah, kenapa tidak ada hari Kebaya Nasional Indonesia. Itu dulu aja, sehingga pada saat itu semua orang mengenakan kebaya,” terangnya.