Sukses

Sosok David Latumahina Korban Penganiayaan Anak Pejabat Pajak, Suka Mengajar Ngaji Warga Kampung

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas bahkan ikut bereaksi atas tragedi yang menimpa David Latumahina.

Liputan6.com, Jakarta - Pemuda bernama David yang belakangan diketahui sebagai David Latumahina, anak pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor dilaporkan masih menjalani perawatan di rumah sakit. Ia menjadi korban penganiayaan yang dilakukan tersangka Mario Dandy Satriyo, anak pejabat di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta Selatan.

Sampai saat ini korban masih dirawat di RS Medika Permata Hijau. Kejadian ini mendapat perhatian dari berbagai pihak. Menteri Agama atau Menag Yaqut Cholil Qoumas bahkan ikut bereaksi atas tragedi yang menimpa David.  Ia koma dan dirawat intensif di salah satu rumah sakit diduga akibat dianiaya Mario Dandy Satriyo.

Makin ironis karena Mario Dandy Satriyo adalah anak pejabat Ditjen Pajak Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jakarta Selatan. Insiden di Pesanggrahan Jakarta Selatan ini viral di jagat maya.

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, bahkan menyampaikan pernyataan sikap atas tragedi David via Instagram terverifikasi, Rabu (22/2/2023). Ia mengecam tindakan ini.  Sang Menteri menyebut gaya hidup mewah keluarga pejabat pajak memantik erosi kepercayaan publik.

Sementara Menteri Yaqut, telah menjenguk David yang masih koma di rumah sakit.  Melansir dari situs resmi nu.or.id, Kamis (23/2/2023), David adalah anak pengurus Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Jonathan Latumahina.

Karenanya, Menteri Agama Yaqut tak tinggal diam.“Anak kader, anakku juga. Catat ini!” cuit Yaqut hari ini, menyertai fotonya mengenakan kemeja batik lengan panjang tengah mengusap kepala David yang terbaring di ranjang tak sadarkan diri. 

 

2 dari 4 halaman

Tindakan Mulia David

Peristiwa itu membuat banyak orang penasaran tentang sosok David Latumahina.  Dilansir dari akun Twitter @amrudinnejad_ dan berbagai sumber lainnya, David adalah anak salah seorang pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor bernama Jonathan Latumahina yang akrab dipanggil dengan nama Jo.

Sebagai anak seorang pengurus GP Ansor, David ternyata aktif mengajar ngaji warga kampong di lingkungannya.  Tindakan mulia David ini sangat menyentuh hati warganet. Sosoknya pun dikenal sebagai anak yang baik.

"Sedih sekali, David, anak teman saya Jo @seeksixsuck yang lulusan Pesantren Inggris Assalam Bogor dianiaya sampai koma, sudah tidak sadar 2 hari," tulis akun Twitter Guntur Romli.

David mengajar ngaji anak-anak di Pesantren Inggris Assalam Bogor, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.  Dalam salah satu foto di Twitter, David terlihat mengenakan jaket Banser NU tengah mengajar ngaji seorang anak di sebuah pendopo. Dukungan dari beberapa pihak terhadap David pun mencuat. Hampir semuanya meminta kasus ini diusut tuntas.

3 dari 4 halaman

David Diculik oleh Tersangka

"Tolong untuk @DivHumas_Polri jangan sepele menangani Kasus Premanisme dan Penganiayaan terhadap David ini, sudah keterlaluan, kita semua juga sudah tau anak siapa Pelakunya, jangan sampai keadilan tidak ditegakkan disini" komentar seorang warganet.

Sebelum David terkapar di ruang ICU, ia diberitakan dijebak sebelum kemudian diculik oleh tersangka, Mario Dandy Satriyo yang akhirnya terjadi aksi penganiayaan. Diketahui bahwa kronologi awal dalam aksi penganiayaan ini karena masalah hubungan asmara. Di mana mantan kekasih David, perempuan yang berinisial A ini mengadu kepada Mario bahwa terjadi aksi tidak senonoh terhadapnya oleh David di masa lalu.

Polisi sudah mengungkap motif penganiayaan yang dilakukan oleh Dandy terhadap David di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. "Motif kekerasan terhadap anak itu adalah pelaku (Mario Dandy Satrio) melampiaskan amarahnya kepada korban, karena pelaku mendapat informasi dari teman wanita pelaku, saudari A (kekasih Dandy)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, melansir kanal News Liputan6.com.

 

4 dari 4 halaman

MDS Sudah Jadi Tersangka

Mendengar cerita A, Dandy emosi dan lantas mendatangi David yang kala itu berada di rumah temannya di kawasan Pesanggrahan. Untuk memancing David keluar, A mengirim pesan untuk mengembalikan kartu pelajar.

Namun saat bertemu pada tempat yang ditentukan yang datang adalah Mario Dandy yang akhirnya membawa David ke sebuah gang dan terjadi penganiayaan yang terjadi pada Senin (20/2/2023).

Akibat penganiayaan yang diterima oleh David ini mengakibatkannya masih dirawat di ICU sampai koma. Pihak keluarga David pun mendapat banyak sekali dukungan dari berbagai pihak yang terus mendukung untuk memproses kasus ini secara hukum.

Polisi telah menetapkan Dandy alias MDS sebagai tersangka. Adapun MDS dalam kasus ini telah ditersangkakan dengan Pasal 351 KUHP atas tindakan penganiayaan yang mengakibatkan luka memar biru, dengan acaman pidana penjara paling lama 2 tahun 8 bulan.

Atas kejadian itu, Ketua GP Ansor DKI Jakarta, M Ainul Yaqin membenarkan David adalah anak pengurus Pimpinan Pusat GP Ansor yang menjadi korban penganiayaan oleh Dandy.