Sukses

Pesanan Tiket Mudik Lebaran 2023 Mulai Naik, Traveloka Gelar Promo Diskon hingga 80 Persen

Traveloka memprediksi tingkat perjalanan mudik lebaran 2023 jauh lebih tinggi dari dua tahun sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Musim mudik Lebaran akan berlangsung pada April 2023. Pemesanan tiket mudik pun sudah mulai terlihat sejak awal Februari 2023. Traveloka, misalnya.

"Mulai awal bulan ini kita lihat demand mulai naik, terutama yang hendak melakukan perjalanan ke beberapa destinasi di beberapa kota di Jawa," kata CMO Traveloka Shirley Lesmana dalam media gathering peringatan hari jadi Traveloka ke-11 di Jakarta, Kamis, 23 Februari 2023.

Pihaknya menyebut, peningkatan pemesanan terjadi baik di akomodasi maupun tiket pesawat. Ia menyebut, hal itu pertanda baik karena pelaku mudik tahun ini semakin berani untuk merencanakan perjalanan dari jauh hari. Selain peluang mendapatkan tiket maupun akomodasi makin besar, harganya juga relatif lebih terhangkau.

"Yang terpenting kami berkoordinasi dan berkolaborasi dengan supply partner untuk memastikan supply mencukupi dengan harga cukup baik. Typically kalau peak season kan okupansi akan tinggi sekali. Tugas kami memastikan ketersediaan kamar saat mudik lebaran itu mencukupi ketika ekspektasi pengguna tinggi," jelas Shirley.

Ia optimistis tingkat perjalanan masyarakat di mudik lebaran 2023 akan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun awal pandemi. Hal ini juga didorong kebijakan pemerintah mencabut PPKM sejak akhir 2022. Tren peningkatan itu, kata dia, sudah terlihat sejak perayaan Tahun Baru Imlek.

"Momentum lunar new year ini menjadi benchmark kami. Kami yakin lebaran tahun ini yang menjadi momen terbesar (perjalanan) akan lebih baik dari sebelumnya," sahutnya.

Untuk itu, pihaknya menggelar program promosi EPIC Salebrat11on yang berlangsung pada 24 Februari hingga 3 Maret 2023. Program itu menawarkan diskon hingga 80 persen untuk semua produk dan layanan yang tersedia di aplikasi Traveloka.

 

2 dari 4 halaman

Fleksibilitas

Shirley menyebut perubahan pola perjalanan konsumen tahun ini. Dibandingkan 2021 dan 2022 yang cenderung memesan dadakan, konsumen saat ini makin percaya diri memesan dari jauh hari. Namun, kebutuhan akan fleksibilitas dan personalized juga meningkat.

Kebutuhan akan fleksibilitas dijawab Traveloka dengan menghadirkan fitur Traveloka Reschedule Plus. Fitur yang diluncurkan sejak akhir 2022 itu memungkinkan pengguna mengubah jadwal dan rute, hingga mengganti maskapai yang akan ditumpangi secara mendadak.

Sementara, personalized dimaksudkan pada preferensi traveling yang semakin spesifik. Dibandingkan sebelum pandemi yang didominasi kunjungan wisata ke tempat-tempat populer, pelancong kini memilih tema yang lebih beragam, seperti sport tourism, wellness, atau family friendly.

Karena itu, pihaknya menyiapkan 20 produk terkait travel untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Ada 4.500 mitra akomodasi yang digandeng, serta 1.200 mitra atraksi dan aktivitas untuk memberi pilihan lebih banyak bagi para penggunanya.

Di sisi lain, Traveloka juga meluncurkan Traveloka Preferred Partner. Fitur yang ditujukan bagi para mitra Traveloka itu mengurasi akomodasi mana yang berkomitmen memberikan pengalaman terbaik untuk penggunanya. Mereka yang terpilih diberi ruang dan eksposur yang lebih pada konsumen lewat pemberian label.

"Untuk mitra kita bantu meningkatkan performa bisnis mereka, sedangkan untuk pengguna adalah membantu mengidentifikasi mana yang bisa memberi (layanan) ekstra," sambung Shirley.

3 dari 4 halaman

Booklet Digital

Masih dalam rangka merayakan ulang tahun ke-11, Traveloka juga meluncurkan booklet digital yang dinamai Let's Go with Traveloka. Produk itu berfungsi sebagai panduan perjalanan yang dapat diacu konsumen dalam menjelajahi 11 destinasi negara tujuan wisata di seluruh dunia.

Shirley menjelaskan, inisiatif itu diluncurkan bertahap dimulai pada 27 Februari 2023. Pada kuartal pertama 2023, Let's Go with Traveloka akan mengangkat destinasi favorit di Asia, yaitu Korea Selatan, Jepang, Thailand, dan Vietnam. Memasuki kuartal ke-2, giliran Saudi Arabia, Amerika Serikat, dan Inggris, diikuti dengan negara-negara lain, termasuk Indonesia.

"Kondisi pandemi saat ini melandari perubahan tren traveling menjadi lebih jauh, apalagi hampir semua border sudah dibuka. Kalau dulu didominasi staycation dan road trip, sekarang orang sudah banyak yang pergi ke luar negeri," ujarnya.

Booklet, kata dia, menyediakan informasi destinasi wisata yang disusun berdasarkan pertanyaan yang sering diajukan melalui media sosial maupun layanan konsumen. Salah satunya soal cara mencari makanan halal atau bahasa yang bisa dipakai untuk menanyakan makanan halal.

"Jadi, sebenarnya digital booklet ini dari pengguna untuk para pengguna," ia menyebut.

4 dari 4 halaman

80 Juta Orang

Dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan 80 juta orang akan mudik pada Lebaran 2023. Untuk mengantisipasinya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama sejumlah pihak bekerja sama agar musim mudik tahun ini bisa lancar dan berjalan dengan baik.

Menhub menjelaskan, mobilitas penduduk akan meningkat tajam pada musim mudik 2023 kerena kebijakan PPKM dicabut dan kasus Covid-19 menurun. Pengelolaan arus mudik dan balik pada lebaran tahun ini menjadi sangat menantang, khususnya dalam mengendalikan lonjakan pergerakan orang.

"Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik," katanya dalam keterangan tertulis dikutip dari Belasting.id, 20 Februari 2023.

Menhub menjelaskan upaya pengelolaan angkutan lebaran sudah dilakukan mulai awal tahun ini. Agenda yang akan dilakukan antara lain menyiapkan survei potensi pergerakan mobilitas masyarakat. Mereka juga menginspeksi keselamatan pada sarana transportasi darat, laut, udara dan kereta api. Kondisi jalur pantai utara dan jalur pantai selatan Jawa juga dicek.

Penyelenggaraan arus mudik dan arus balik pada tahun ini akan mengacu pada mobilitas penduduk pada momen libur Natal dan tahun baru. Titik krusial mudik sudah dipetakan oleh Kemenhub.

Pertama, jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, dengan tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik. Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri. Kedua, antisipasi kepadatan di Pelabuhan penyeberangan Merak. Ketiga, antisipasi lonjakan penumpang pesawat udara dengan meningkatkan jam operasional bandara.