Sukses

Penerbangan 2 Jam Japan Airlines Berubah Jadi 16 Jam Akibat Pesawat Telat Mendarat 10 Menit

Pesawat Japan Airlines yang membawa 335 penumpang itu harus kembali ke Tokyo setelah tidak diizinkan mendarat di Fukuoka.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tujuan utama kita naik pesawat terbang adalah karena bisa menempuh perjalanan yang panjang dalam waktu singkat. Namun apa jadinya kalau penerbangan yang seharusnya berlangusng dalam waktu cepat tiba-tiba ditempuh dalam waktu belasan jam?

Hal itu dialami para penumpang pesawat maskapaiJapan Airlines (JAL) baru-baru ini. Pesawat Japan Airlines dengan nomor penerbangan JL 331 ditolak mendarat di bandara Fukuoka, Jepang,, hanya karena terlambat 10 menit dari waktu penutupan bandara. Kesalahan yang mungkin dianggap kecil bagi sebagian orang itu justru berbuntut panjang.

Melansir Asiaone, 25 Februari 2023, karena bandara sudah tutup, mau tak mau pesawat yang membawa 335 penumpang dan sudah terbang sejauh 550 mil itu harus putar balik ke Bandara Haneda Tokyo.  Jam malam diberlakukan di bandara Fukuoka yang harus tutup di jam yang sudah ditentukan karena bisa menimbulkan masalah kebisingan bagi warga sekitar.

Sebenarnya, pesawat tetap dibolehkan mendarat di atas pukul 10 malam bila mengalami kondisi darurat seperti cuaca buruk. Namun penerbangan JL 331 itu tidak memenuhi kondisi yang dianggap darurat sehingga tidak diizinkan untuk mendarat.

Menurut laporan Bloomberg, JL 331 merupakan satu-satunya penerbangan yang ditolak mendarat di Bandara Fukuoka. Dampaknya, penumpang pun harus rela menghabiskan waktu terbang yang sudah ditempuh dua jam, hanya untuk menambah dua jam lagi di udara untuk kembali ke titik keberangkatan awal di Tokyo.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kompensasi Biaya Hotel dan Taksi

Meski begitu, penerbangan ternyata tak bisa langsung sampai Tokyo, melainkan harus berhenti dulu di Osaka. Hal ini dikarenakan bahan bakar pesawat sudah menipis dan harus diisi.

Setelah bahan bakar terisi penuh, akhirnya pesawat Japan Airlines itu kembali terbang ke Tokyo.  Penerbangan pada 19 Februari itu dijadwalkan pukul 18.30 dan seharusnya tiba di Fukuoka 20.30 waktu setempat. Tapi ternyata, entah apa penyebabnya, pesawat tidak benar-benar berangkat hingga pukul 20.00.

Penerbangan JL 331 akhirnya tiba kembali di Bandara Haneda Tokyo pada 20 Februari 2023 pukul 2.50 dinihari. Pihak Japan Airlines lalu menempatkan penumpangnya untuk menginap di hotel.Para penumpang dijadwalkan untuk kembali terbang secepatnya ke Fukuoka di pagi harinya.

Saat mendarat di Haneda, para penumpamg kemudian menginap di hotel yang sudah ditentukan pihak maskapai. Mereka mendapat kompensasi biaya penginapan di hotel serta ongkos taksi dari pihak JAL.

Seorang penumpang menuliskan di Twitter kalau ia mendapatkan uang kompensasi sebesar 20 ribu yen atau sekitar Rp2,2 juta dan air minum gratis selama menginap di hotel. “Saya lega kompensasi ini bukan karena kecelakaan pesawat,” tulis penumpang tersebut dalam bahasa Jepang.

3 dari 4 halaman

Masih Diselidiki

Para penumpang kemudian diberangkatkan dari Haneda pada 20 Februari pukul 10.20 pagi waktu setempat. Pesawat pun akhirnya mendarat di Fukuoka dua jam kemudian. Kalau ditotal, mereka menghabiskan waktu sekitar 16 jam untuk bisa sampai ke tujuan yang seharusnya hanya memakan waktu selama dua jam.

Dengan terjadinya insiden keterlambatan ini, pihak Japan Airlines sudah membuat pernyataan maaf kepada lewat media. Pihak maskapai menyelidiki penyebab kasus ini, karena keberangkatan Japan Airlines biasanya dilakukan lebih awal dan sampai di Fukuoka ketika jadwal bandara belum ditutup. Pihak maskapai menjelaskan pihaknya kini tengah menyelidiki apa penyebab keterlambatan tersebut.

Mengalami penundaan penerbangan atau delay bisa menjadi salah satu hal yang cukup menjengkelkan. Maka itu, pihak maskapai biasanya akan memberikan kompensasi saat penerbangan tertunda selama beberapa jam.

Begitu pula dengan yang terjadi di Indonesia. Pada 2021 lalu, seorang pria yang berbagi pengalamannya saat penerbangannya tertunda selama 13 jam. Hal tersebut ia bagikan melalui akun TikTok @saham_milenial.

Dalam unggahan tersebut, pria ini menunjukkan sejumlah kompensasi yang ia dapatkan setelah penerbangan ditunda selama 13 jam itu. Pertama, ia mendapatkan sebuah voucer kompensasi senilai Rp300 ribu.

 

4 dari 4 halaman

Kompensasi yang Bikin Menggerutu

Dalam keterangan voucer tersebut tertulis dapat ditukarkan pada jam kerja bank yang telah ditunjuk. Selanjutnya, ia diantarkan dengan mobil ke hotel untuk beristirahat selama menunggu penerbangan.

Di sini, ia mulai menggerutu. Pria itu menyebut mobil yang ditumpanginya bersama penumpang lain tak ubahnya seperti angkot. Setelah sampai tujuan, ia terkejut karena hotel tersebut hanya memiliki dua bintang.

Selain voucer kompensasi dan akomodasi, ia juga mendapatkan makanan berat. Ia diberikan satu kali makanan berupa nasi uduk dengan beberapa lauk. Pria ini kemudian secara jujur mengatakan cukup kecewa dengan maskapai tersebut.

Ia juga mengatakan kapok melakukan penerbangan dengan maskapai nasional tersebut berawalan huruf N itu. Video ini rupanya menarik banyak perhatian warganet.

Beragam komentar memenuhi unggahan pada 3 dan 4 November 2021 itu. "Lumayan bro Rp300 ribu. Daripada delay 3 jam cuma dikasih biskuit," komentar seorang warganet. "Kadang pada mikirnya masalah 'asal ada kompensasi', nggak tahu aja kalau ada waktu yang terbuang atau acara yang kelewat gara-gara delay begitu," komentar warganet lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.