Sukses

Layanan Kereta di Terminal Utama Bandara Internasional Kuala Lumpur Ditangguhkan

Layanan kereta bandara, Aerotrain, yang berfungsi mengangkut penumpang transit dari Gedung Utama Bandara Internasional Kuala Lumpur ke Gedung Satelit resmi berhenti beroperasi pada Kamis (2/3/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Seluruh layanan Aerotrain, nama kereta bandara, yang beroperasi di Terminal Utama Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) telah ditangguhkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Hal itu disampaikan oleh Malaysia Airports Holding Berhad (MAHB).

Direktur pelaksana perusahaan itu, Datuk Iskandar Mizal Mahmood, menjelaskan bahwa penghentian layanan itu karena kereta bandara yang ada sudah tidak layak pakai. Usia aset itu sudah mencapai 25 tahun.

"Operasi Aerotrain telah ditangguhkan sejak kerusakan kemarin dan kami membuat pengumuman resmi pada Kamis (2 Maret 2023)," kata Iskandar, dikutip dari The Star, Kamis (2/3/2023).

"Kami benar-benar meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, tapi kami harus mengambil keputusan ini karena keselamatan adalah prioritas utama kami," ia menyambung.

Ia menyebut, kerusakan yang terjadi disebabkan jebolnya pemutus sirkuit. "Ini dialami kereta pertama yang rusak, dengan kereta kedua (yang dikirimkan untuk menjemput penumpang terlantar) juga mengalami masalah teknis." 

"Namun, ini adalah temuan awal, karena kami harus membongkar semua bagian kereta (termasuk peron) untuk mendiagnosis penyebab sebenarnya dari masalah tersebut," ia melanjutkan.

Ia berkata, akibat insiden tersebut, 114 penumpang di kereta yang rusak terpaksa harus berjalan kaki hampir setengah kilometer untuk sampai di Gedung Satelit. "Bantuan diberikan bila memungkinkan. 10 penumpang yang ketinggalan pesawat juga sudah diganti rugi dengan tiket penerbangan baru dan akomodasi," ucap Iskandar.

 

 

2 dari 4 halaman

Insiden Sebelumnya

Sebelumnya, tepatnya pada Senin, 27 Februari 2023, sebuah Aerotrain mendadak berhenti di tengah jalan dari Gedung Terminal Utama KLIA menuju Gedung Satelit. Kereta kedua segera dikerahkan untuk menjemput penumpang yang terlantar.

Namun, kereta itu juga mengalami masalah teknis yang memaksa para penumpang berjalan kaki menuju Gedung Satelit. Akibat kejadian itu, perusahaan penyedia layanan mengoperaikan kereta lain yang tersedia untuk para penumpang transit dengan jadwal tertentu.

Tersedia empat jadwal, yakni dari pukul 6 pagi sampai 10 pagi; pukul 12 siang hingga jam 3.30 sore; pukul 5 sore hingga 11.30 malam; dan pukul 12.30 dini hari hingga 3.30 pagi.

Setelah layanan kereta bandara sepenuhnya dihentikan, perusahaan itu kini mengoperasikan layanan shuttle bus yang beroperasi 24 jam untuk membantu penumpang menuju Gedung Satelit. Iskandar menyebut, kapasitas maksimal bus tersebut masing-masing 40 orang dalam satu waktu.

3 dari 4 halaman

KA Bandara Soekarno-Hatta

Sementara itu, operasional kereta api bandara (KA Bandara) Soekarno-Hatta berpindah tangan dari PT Railink ke PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). Direktur Jenderal Perkertaapian Risal Wasal membenarkan informasi tersebut.

"Dari operator KAI itu mereka ingin menyerahkan sebagian (pengelolaan) KA Bandara ke KCI, yang di nantinya yang di Jakarta sudah diserahkan ke KCI, untuk mengelola KA bandara," kata dia saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Kamis (2/3/2023), dikutip dari kanal Bisnis Liputan6.com.

Risal belum merinci skema detail pengelolaannya ke depan. Hanya saja, dia menyebut nantinya PT Railink hanya akan mengurus beberapa KA Bandara di lokasi lain, misalnya KA Bandara Yogyakarta dan KA Bandara Medan. "Railink sudah enggak bermain di Jakarta," kata dia.

Dengan dimulainya pengalihkelolaan KA Bandara Soekarno-Hatta, Risal membuka kemungkinan KAI juga akan menyerahkan pengelolaan KA Bandara lainnya ke KCI. Meski, dia belum merinci detail rencana ke depannya. Satu hal yang dipastikannya adalah mengenai efisiensi pengelolaan KA Bandara yang ada di Indonesia.

Diketahui, saat ini KA Bandara di Jakarta, Yogyakarta, maupun Medan masih dikelola oleh PT Railink. "Nanti mungkin juga yang di Yogyakarta juga mungkin akan diserahkan. Jadi, mereka pun melakukan efisiensi dari segi pelayanan," bebernya. 

4 dari 4 halaman

Jadwal KA Bandara Yogyakarta

PT Railink sebagai pengelola kereta api bandara merilis jadwal terbaru untuk layanan KA Bandara di Yogyakarta dan Medan. Jadwal baru ini berlaku mulai 1 Maret 2023.

Khusus untuk perjalanan Kereta Bandara Yogyakarta, perjalanan terakhir ke Badara Yogyakarta International Airport menjadi pukul 19.00 WIB. Sementara, sebaliknya, menjadi paling akhir pukul 21.25 WIB.

"Perjalanan baru KA Bandara Yogyakarta ini untuk mengakomodir pelanggan kami yang akan melakukan penerbangan malam dan atau tiba lebih malam di Bandara Yogyakarta International Airport," kata Direktur Utama PT Railink, Porwanto Handry Nugroho dalam keterangannya, Selasa, 28 Februari 2023.

KA Bandara Yogyakarta akan melayani penumpang hingga malam hari, untuk relasi dari Stasiun Bandara Yogyakarta menuju Stasiun Bandara YIA dimulai dari pukul 04.35 WIB sampai pukul 19.00 WIB dan untuk relasi Stasiun Bandara YIA menuju Stasiun KA Bandara Yogyakarta dimulai dari pukul 06.11 WIB sampai 21.25 WIB.

Harga tiket KA Bandara YIA -- KA Bandara Yogyakarta PP dan KA Bandara YIA -- KA Bandara Wates PP adalah Rp 20.000 sedangkan harga tiket KA Bandara Yogyakarta -- KA Bandara Wates PP adalah Rp 10.000 dengan waktu tempuh 39 menit. "Tiket KA Bandara Yogyakarta dapat dibeli di channel offline melalui vending machine serta channel online melalui via aplikasi KA Bandara, Website dan KAI Access," ujarnya.