Sukses

Cerita Akhir Pekan: Kalau Bisa Sewa Produk Anak Kenapa Harus Beli?

Menyewa produk anak menjadi tren yang terus akan berkembang, dibanding membeli baru karena masa pakai yang hanya sebentar.

Liputan6.com, Jakarta - Tren menyewa produk anak terus berkembang, lantaran dinilai lebih hemat budget dan rata-rata keluarga baru tak memiliki rumah besar untuk menampung peralatan bayi yang memakan tempat. Apalagi biasanya produk bayi hanya dipakai sebentar, lantaran bayi akan cepat tumbuh besar.

Selama satu dekade lebih pun makin banyak bermunculan penyewaan produk anak, salah satunya Mamasewa. Adalah Amalia Sinta sang pendirinya mula-mula memang sudah menyukai dunia parenting. Sebelum menikah, Sinta yang bekerja kantoran sebagai karyawati Bank Nasional memutuskan untuk resign agar dapat merawat sendiri sang buah hati.

"Setelah anak agak besar, saya punya lebih banyak waktu luang, sehingga muncul ide dengan suami untuk berbisnis yang masih seputar dunia anak," tutur Sinta saat dihubungi Liputan6.com, Jumat 3 Maret 2023. 

Ia merasakan sendiri bahwa kebutuhan akan perlengkapan bayi yang baru lahir itu sangat banyak dan harganya mahal, tapi masa pakainya sebentar. Belum lagi kebutuhan mainan yang terus berubah, tergantung tingkat perkembangan anak. Sinta pun terpikirkan untuk membuka bisnis sewa produk perlengkapan anak.

"Dengan membuka persewaan perlengkapan bayi dan mainan anak, saya ingin membantu para orangtua muda agar bisa menyediakan barang yang berkualitas untuk bayinya dengan budget yang sangat minimal," ungkap Sinta yang ternyata juga menerbitkan buku parenting berjudul #SharingnyaSinta.

Tak menunggu waktu lama, Mamasewa diterima dengan baik dan antusias oleh banyak orangtua muda yang merasa terbantu. Mamasewa pun berkembang pesat dengan 5 cabang sudah berdiri di Jabodetabek, Bandung, Subaya, Semarang, dan Karawang.

Tak hanya Mamasewa, berkembang tempat rental produk anak lainnya seperti Babyloania yang ternyata sudah 9 tahun. "Kita sadar barang-barang perlengkapan anak mahal, tapi hanya dipakai sebentar," ungkap CEO Babyloania dan Bioma, Arlo Erdaka saat dihubungi Jumat, 3 Maret 2023. 

 

2 dari 4 halaman

Produk yang Banyak Disewa

Tak disangka antusiasme para orangtua baru untuk menyewa produk di Mamasewa, begitu juga Babyloania. Sejak awal mengunggah layanan sewa di media sosial Path, waktu itu di tahun 2014, Arlo mengaku sudah langsung mendapati 5 costumer baru.

Antusiasme ini disebabkan juga harga sewa yang relatif bisa diditerima konsumen. Di Mamasewa harganya mulai Rp70.000 saja per produk dengan masa sewa seminggu hingga dua minggu. Sementara Babyloania rata-rata setiap pelanggan menghabiskan Rp300.000 sekali sewa dengan beberapa jenis produk anak.

Dibanding membeli, harga tersebut menurut Sinta maupun Arlo terbilang hemat anggaran rumah tangga. Apalagi bagi keluarga baru yang bisa mengalokasikan dananya untuk rumah atau kebutuhan yang lebih penting. Di Babyloania, produk anak seperti stoller, perlengkapan tidur, terutama mainan yang sering hanya dipakai sebentar oleh anak merupakan barang yang paling banyak disewa. 

"Produk yang paling banyak dicari adalah perlengkapan bayi baru lahir seperti ayunan bayi elektrik, baby tafel dan pompa ASI," sambung Sinta.

Menurut Sinta, barang pribadi seperti baju bayi biasanya tidak disewakan. Tapi kebutuhan seperti ayunan bayi hingga mainan dan stoller. Untuk ibu bahkan juga tersedia, namun Sinta mengatakan kebanyakan pelanggan menyewa pompa ASI sekaligus untuk mencoba kecocokan produk pompa ASI yang kini beragam jenisnya.

Sinta mengatakan sekitar ribuan barang dengan berbagai kategori telah disewakan Mamasewa untuk hampir semua kebutuhan bayi, balita dan ibu, tersedia lengkap. Begitupun Babyloania, lantaran termasuk yang pertama menerapkan sistem online untuk penyewaan produk bayi. 

 

3 dari 4 halaman

Bisnis Bisa Cuan

Lebih jauh Sinta mengatakan bisnis sewa perlengkapan anak ini bisa cuan tapi banyak juga risikonya, salah satunya karena barang rusak. "Pengelolaannya harus profesional agar dapat terus memberikan layanan dan barang yang terbaik bagi customer," tambahnya.

Hal senada diungkapkan Arlo, tapi menurutnya risiko barang rusak tidak terlalu besar. Selain itu risiko barang rusak masih bisa ditangani.

Menyambung bisnis yang sudah berjalan cukup lama Arlo bahkan bisa mendirikan lagi jasa persewaan barang namun untuk perusahaan dan rumah tangga bernama Bioma, sehingga memang bisnis sewa ini sangatlah menggiurkan. "Selama bayi tetap lahir dan selama ada kebutuhan, malah makin ke sini rental jadi solusi cerdas. Bahkan kalau udah biasa sewa biasanya nambah barang lainnya," jelas Arlo.

Di masa pandemi pun, baik Mamasewa dan Babyloania tetap diminati para orangtua yang ingin menyewa produk anak. Tetapi memang produk anak untuk traveling lebih jarang dan diimbangi dengan produk seperti mainan karena anak-anak lebih banyak ada di rumah. Dengan begitu bisnis sewa produk perlengkapan anak pun tetap berjalan. 

 

4 dari 4 halaman

Kebersihan Produk

Lantaran merupakan produk sewaan, tentu kebersihan adalah keharusan, apalagi belum lama sempat terjadi pandemi Covid-19. Mamasewa misalnya, menerapkan SOP melalui banyak tahap pembersihan dan sterilisasi sebelum barang dikirimkan ke customer. "Barang akan di wrapping juga, sehingga tetap bersih selama proses antar-jemput oleh Team Logistik Mamasewa,"

Begitu juga dengan Babyloania, yang bahkan memiliki daftar tunggu saat barang tertentu ingin dipesan biasanya sedang dipakai juga oleh orangtua lainnya. Detail terkait barang yang tersedia bisa dicek melalui website Babyloania yang tercantum di laman Instagram mereka. 

Tiara Maharani, merupakan salah satu orangtua yang menyewa produk anak. Namun selama ini ia hanya menyewa produk mainan anak. "Irit, sayang beli. Bocah cepet bosen," ujarnya memberi alasan.

Saat menyewa biasanya jangka waktunya hanya sebulan, karena anak perempuannya cepet bosan. Untuk peralatan anak lainnya seperti stoller ia justru memperolehnya dari lungsuran. Tapi karena menurutnya stoller terbilang dibutuhkan, maka ia membelinya yang baru untukanak kedua karena stoller pemberian sudah cukup rusak.