Liputan6.com, Jakarta - International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional jatuh setiap 8 Maret. "Embrace Equity" menjadi tema yang diusung dalam peringatan di tahun ini.
Aktris, model, sekaligus pejuang lingkungan Nadine Chandrawinata menyebut kehadiran Hari Perempuan Internasional 2023 pada esok hari, Rabu, 8 Maret 2023, adalah sebagai momentum mengingatkan perempuan untuk saling mendukung. Peringatan ini dirasa begitu penting baginya.
"Tiap tahun kita harus sounding, spread the message. Perempuan itu manusia yang bebas, kita bisa melakukan apa saja seperti laki-laku, tapi ingat kodrat kita sebagai perempuan jangan hilang," kata Nadine ketika ditemu di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu, 5 Maret 2023.
Advertisement
Founder gerakan peduli lingkungan Seasoldier ini mengatakan Hari Perempuan Internasional harus selalu dirayakan setiap tahunnya sebagai bentuk dukungan pada perempuan. "Sama seperti kita ibarat perempuan itu pohon beringin, selalu melindung di bawahnya, akarnya ke mana-mana," katanya.
Nadine menambahkan, "Selalu menjadi pelindung bagi di bawahnya, batang untuk burung dan daun melindungi matahari."
Selelah apapun, dikatakan Nadine, perempuan memiliki hal-hal yang diprioritaskan. Ia mengingatkan untuk tidak menghilangkan cita-cita.
"Mungkin tertunda, tapi tetap melangkah dan itu dibutuhkan perempuan lain untuk mengingatkan bahwa perempuan manusia bebas bisa mencapai apa yang kita inginkan. Jangan takut melangkah," terangnya.
Ibu satu anak ini menyebut, "Kenapa banyak yang takut melangkah? Karena sebuah perubahan itu tidak ada yang enak, pasti banyak kerikil, tetapi setelah melewatinya, asyik kita bisa mendapatkan apa yang kita mau."
Embrace Equity
Nadine kembali mengingatkan untuk tak takut melangkah, tak takut dengan perubahan hingga cibiran. "Karena kita bisa melakukan dan bisa menggapai apa yang kita inginkan," tegasnya.
Ketika ditanya apa yang harus dimiliki perempuan untuk bisa menghadapi dunia, Nadine menjawab, "Mindset, bahwa kita manusia yang bebas bisa melakukan apa saja, jangan berharap ada orang yang menyelamatkan kita, kita harus menyelamatkan diri kita sendiri," tutupnya.
Dikutip dari BBC, sejarah Hari Perempuan Internasional tumbuh dari gerakan buruh menjadi acara tahunan yang diakui oleh PBB. Bermula pada 1908 silam, ketika 15 ribu perempuan berjalan menyusuri New York dengan beberapa tuntutan.
Mereka menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak untuk memilih. Setahun kemudian, Partai Sosialis Amerika mendeklarasikan Hari Perempuan Nasional pertama.
Seorang aktivis komunis dan pembela hak-hak perempuan bernama Clara Zetkin yang mengusulkan pembentukan hari internasional. Ia mengajukan idenya ke Konferensi Internasional Perempuan Pekerja di Kopenhagen pada 1910.
Advertisement
Sejarah Hari Perempuan Internasional
Kala itu, ada 100 perempuan di sana yang berasal dari 17 negara, menyetujuinya dengan suara bulat. Hari Perempuan Internasional pertama kali dirayakan pada 1911, di Austria, Denmark, Jerman dan Swiss.
100 tahun Hari Perempuan Internasional dirayakan pada 2011 dan jadi tahun ini secara teknis merayakan hari jadi yang ke-111. Beberapa hal dibuat resmi pada 1975 ketika PBB mulai merayakan hari itu.
Tema pertama yang diadopsi pada 1996 adalah "Celebrating the Past, Planning for the Future" atau "Merayakan Masa Lalu, Merencanakan Masa Depan". Hari Perempuan Internasional telah menjadi tanggal untuk merayakan seberapa jauh perempuan ambil bagian dalam masyarakat, politik dan ekonomi.
Sementara akar politik dari perayaan ini berarti aksi protes diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran akan ketidaksetaraan yang berkelanjutan. Gagasan Clara untuk Hari Perempuan Internasional tidak memiliki tanggal yang pasti.
Momentum ini tidak diformalkan sampai pemogokan masa perang pada 1917, ketika perempuan Rusia menuntut "bread and peace", empat hari setelah pemogokan, kaisar dipaksa turun takhta dan pemerintah sementara memberikan hak pilih kepada perempuan.
Gagasan
Â
Aksi mogok dimulai pada 8 Maret dan ini menjadi tanggal Hari Perempuan Internasional dirayakan. Sementara, ungu, hijau dan putih adalah warna peringatan ini, menurut situs Hari Perempuan Internasional.
"Ungu melambangkan keadilan dan martabat. Hijau melambangkan harapan. Putih melambangkan kemurnian, meskipun konsep kontroversial. Warnanya berasal dari Serikat Sosial dan Politik Perempuan (WSPU) di Inggris pada 1908," kata mereka.
Hari Perempuan Internasional adalah hari libur nasional di banyak negara, termasuk Rusia. Saat perayaan ini tiba, penjualan bunga berlipat ganda selama tiga atau empat hari sekitar 8 Maret.
Di Cina, banyak perempuan diberi cuti setengah hari pada 8 Maret, seperti yang disarankan oleh Dewan Negara. Di Italia, Hari Perempuan Internasional, atau la Festa della Donna, dirayakan dengan pemberian bunga mimosa.
Asal usul tradisi ini tidak jelas tetapi diyakini telah dimulai di Roma setelah Perang Dunia Kedua. Di AS, bulan Maret adalah Bulan Sejarah Perempuan. Proklamasi presiden yang dikeluarkan setiap tahun menghormati pencapaian perempuan Amerika.
Advertisement