Sukses

Pesulap Jusin Clasic Jadi Kolektor Bonsai Termuda

Bagi mantan pesulap ini Jusin Clasic, bonsai juga merupakan bagian dari seni yang relatif rumit.

Liputan6.com, Jakarta - Bagaimana seseorang bisa dijuluki sebagai Kolektor Bonsai? Tentu saja bukan hanya karena memiliki banyak pohon bonsai tetapi juga memiliki banyak pohon bonsai yang berkualitas super.

Jusin Clasic, seorang kolektor muda bonsai di tanah air memaparkan bahwa pohon bonsai berkualitas super dinilai dari segi gerak dasar pohon, keserasian pohon, kematangan pohon, karakter pohon dan totalitas pohon terlihat alami minim dari sentuhan manusia.

Pohon bonsai sendiri secara umum dimaksudkan bagi pohon yang ada pada umumnya di alam terbuka, hanya saja telah dikerdilkan bentuknya sehingga memiliki sisi estetika bagi siapa saja yang menikmatinya.

Sang kolektor bonsai ini termasuk kolektor dengan usia yang sangat muda dimana ia telah memiliki puluhan bonsai yang “jadi” dan berkualitas super. Bagi mantan pesulap ini, bonsai juga merupakan bagian dari seni yang relatif rumit selain seni sulap yang telah ia tekuni selama belasan tahun, sehingga tak ayal ia pun tertarik untuk menekuninya.

Sebagian orang awam sering bertanya bahwa mengapa harga bonsai begitu fantastis? Ada dua faktor, yang pertama adalah dikarenakan bonsai dapat bertahan hingga ratusan tahun, pohon bonsai juga dikoleksi berpindah dari tangan ke tangan sehingga harga pemilik pertama sampai seterusnya akan meningkat karena tidak mungkin dilepas rugi dari harga yang dibeli.

Faktor kedua yang tidak bisa dipungkiri bahwa pohon bonsai memerlukan proses dan waktu yang cukup lama untuk mencapai tahap finishing “jadi”, sehingga jika pohon bonsai ditaksir dengan harga yang rendah maka sulit bagi pemiliknya untuk dilepas begitu saja.

 

2 dari 3 halaman

Kategori Bonsai

Pemuda yang tergabung dalam Perkumpulan Hakka Indonesia (Perhakin) Singkawang menganggap bonsai adalah bagian dari investasi karena semakin lama harganya akan semakin tinggi. Ini juga dikarenakan tidak ada bonsai yang dihasilkan dengan bentuk dan model yang sama persis.

Pada Mei 2023 mendatang akan digelar kontes pameran nasional pratama perdana se-Kalimantan tepat di kota Singkawang, kota kelahiran Jusin Clasic. Seperti diketahui, pada kontes bonsai terdapat beberapa kategori yaitu diantaranya Shito, dengan tinggi pohon dihitung dari bibir pot (5-10 cm), Mame (10-15 cm), Small (15-30 cm), Medium (30-60 cm), Large (60-90 cm), Extra Large (90-120 cm), XXL (>120 cm).

Harapan Jusin Clasic

Semoga agenda tahunan kontes ini bisa semakin menarik dan menumbuhkan “The new Bonsai Lovers” dan perlahan terjalin ikatan dari berbagai golongan masyarakat sesama pecinta bonsai. Dorongan dan harapan ini juga muncul dari diri seorang Jusin Clasic karena memperhatikan dunia perbonsaian di Kalimantan masih tertinggal jauh dari pulau Jawa.

“Pohon bonsai yang jadi asli hasil karya daerah Kalimantan khususnya di kota Singkawang masih belum ada, sehingga saya berharap suatu hari nanti bisa lahir seseorang yang expert sebagai Trainer Bonsai di kota Singkawang”, harap Jusin.

3 dari 3 halaman

Awal Mula Jusin “jatuh cinta” kepada Pohon Bonsai

 

Awal mula Jusin Clasic terjun ke dunia bonsai tidak sedikit menuai nyinyir dan sikap skeptis dari teman dan orang-orang terdekat karena beranggapan bahwa hobi ini memerlukan biaya yang sangat besar dan bagi generasi milenial seusianya sangat langka ditemukan orang yang menyukai hobi semacam ini.

Banyak juga yang menyangsikan bahwa hobi ini hanya sebatas kegemaran sesaat, karena untuk menjadikan sebuah pohon bonsai harus melalui ketelatenan dalam merawatnya. Terlebih lagi bagi seorang jiwa muda seperti Jusin clasic.

Jusin memulai budidaya bonsai berangkat dari masa pandemi covid 19. Kala itu ia hanya ingin mengisi waktu luang di rumah karena keterbatasan ruang gerak untuk beraktivitas di luar. Siapa sangka ini menjadi titik awal dari segudang prestasi yang berhasil ia ukir bersama pohon-pohon bonsai hasil karyanya.

Dari sekadar hobi, Ia pun memulai langkah pertamanya dengan mengikuti kontes bonsai di daerahnya. Alhasil Jusin berhasil meraih prestasi sebagai juara 1, selanjutnya juara “Best in Show” serta disusul kembali meraih piala favorit dari Walikota Singkawang. Beranjak dari situlah awal mula terbakar semangatnya untuk semakin antusias mengikuti setiap lomba dan kontes-kontes bonsai di kemudian hari.