Liputan6.com, Jakarta - Dibandingkan obat-obatan modern, tanaman obat dan obat tradisional memiliki beberapa kelebihan. Efek samping relatif rendah, selain itu dengan komponen berbeda tanaman dan obat tradisional seperti jamu memiliki efek yang saling mendukung.
Mengutip dari Modul Saintifikasi Jamu Kemananan Jamu Tradisional Universitas Jember, Rabu (8/3/2023), pada satu tanaman dapat memiliki lebih dari satu efek farmakologi. Selain itu ramuan jamu Nusantara dari tanaman obat dan rempah lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif.
Advertisement
Baca Juga
Salah satunya, meniran merupakan tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional. Selama ini meniran lebih banyak dijadikan sebagai kombinasi jamu bersama bahan seperti daun kelor dan kunyit yang sudah terbukti punya khasiat dan aman digunakan dalam jangka panjang.
Herba meniran ini mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan mempunyai efek farmakologi sebagai antiinflamasi, antiseptik, diuretik, penambah nafsu makan, sakit kuning, malaria, batuk dan disentri. Disebutkan dalam Jurnal Ilmiah berjudul Karakterisasi Morfologi dan Fitokimia Tanaman Meniran yang diterbitkan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, meniran mempunyai kandungan berupa flavonoid, lignan dan alkaloid.
Lebih lanjut penelitian tentang khasiat meniran telah banyak dilakukan terutama mengenai kegunaan dan kandungannya, akan tetapi budidaya tanaman meniran belum banyak dilakukan. Tanaman meniran sendiri tumbuh secara liar pada tanah gembur yang mengandung pasir dan belum tersedia informasi tentang budidaya tanaman meniran terstandar.
Manfaat Tanaman Herbal Meniran
Melihat tampilannya, meniran sekilas mirip dengan tanaman putri malu. Bentuk daunnya kecil dan bulat, serta berbaris berdempetan satu sama lain dalam satu tangkai yang sama.
Meniran banyak sekali digunakan sebagai salah satu bahan untuk ramuan herbal yang sudah melewati uji klinis lantaran manfaatnya. Berikut adalah manfaat tanaman obat meniran:
- Meningkatkan daya tahan tubuh. Meniran mengandung imunomodulator yang bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Imunomodulator merupakan zat atau substansi yang dapat memodifikasi respons imun dengan mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif, serta mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu.
- Menurunkan kadar gula darah. Bukan hanya imunomodulator, meniran juga mengandung senyawa phyllanthin serta hypophyllanthin. Kedua senyawa ini dapat menurunkan kadar gula di dalam darah.
- Melindungi kesehatan hati. Masih terkait dengan poin di atas, phyllanthin dalam daun meniran nyatanya tak hanya mampu menurunkan kadar gula darah, tetapi juga dapat membantu menormalkan produksi enzim hati. Selain itu, phyllanthin juga dapat membantu mencegah hati dari risiko kerusakan serta mampu melindungi sel-sel hati dari stres oksidatif.
Advertisement
Kandungan Antioksidan Meniran Tinggi
Daun meniran atau Phyllanthus niruri ini biasa diolah menjadi suplemen dalam bentuk bubuk atau sirup, akan tetapi daun meniran juga bisa dikonsumsi dalam bentuk teh seduhan. Sementara untuk dosis rata-rata untuk mengonsumsi ekstrak daun meniran yaitu satu kapsul 500 miligram per hari.
Manfaat meniran lainnya adalah untuk mencegah peradangan. Hal ini disebabkan karena daun meniran memiliki efek ibuprofen sehingga bisa mencegah berbagai macam peradangan, seperti nyeri, gangguan kulit, termasuk flu.
Antioksidan pada meniran juga termasuk tinggi. Dengan kandungan itu maka meniran dapat membantu melawan radikal bebas dalam tubuh. Adapun segudang manfaat daun meniran, untuk Anda yang ingin mengonsumsinya perlu diperhatikan jika punya masalah kesehatan tertentu.
Disarankan untuk tetap melakukan konsultasi pada dokter terlebih dahulu. Tujuannya tak lain untuk memastikan supata tidak adanya kontraindikasi antara tanaman herbal ini dengan obat yang dikonsumsi, serta menghindari kesalahan dosis penggunaan.
Meniran untuk Daya Tahan Tubuh
Mengutip kanal Health Liputan6.com, 26 November 2021, perpaduan meniran dan daun kelor bisa memberikan kekuatan untuk daya tahan tubuh. Di mana saat pandemi COVID-19 seringkali dianjurkan untuk mengonsumsi herbal sebagai imunitas tubuh.
Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si.(Herbal), mengatakan bahwa imunomodulator merupakan zat yang dapat memodifikasi respons imun dan mengaktifkan mekanisme pertahanan alamiah maupun adaptif supaya bisa mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun yang terganggu.
Imunomodulator terbagi menjadi dua, antara lain imunostimulan dan imunosupresif. Imunostimulan yakni senyawa yang dapat meningkatkan kerja komponen-komponen sistem imun yang berfungsi meningkatkan respon imun terhadap penyakit atau infeksi. Adapun imunosupresif merupakan senyawa yang digunakan untuk menekan respons imun.
Lebih jauh dr. Inggrid Tania, mengungkapkan, Indonesia kaya herbal alami yang mengandung imunomodulator seperti meniran, kunyit dan daun kelor. "Komponen catechin, quercetin dan phyllantin dalam meniran dapat menghambat proses peradangan yang berlebihan dan berfungsi sebagai imunomodulator pada Covid-19," paparnya.
Advertisement