Sukses

Mengenal Jamu Kunci Sirih dan Sederet Manfaatnya

Kunci sirih merupakan salah satu jenis jamu gendong. Jamu kunci sirih dibuat dengan komposisi utama yang terdiri dari rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) dan daun sirih (Piper betle).

Liputan6.com, Jakarta - Ada beragam jenis jamu yang memiliki sederet manfaat untuk kesehatan. Tidak terkecuali dengan jamu kunci sirih yang merupakan salah satu jenis jamu gendong.

Dikutip dari e-Jurnal Ilmiah BIOSAINTROPIS bertajuk "Profil Fitokimia pada Jamu Kunci-Sirih", Kamis, 9 Maret 2023, menurut buku "Cara Meracik Obat Tradisional" oleh Suharmiati terbitan 2005, jamu gendong termasuk salah satu contoh obat tradisional, yang merupakan ramuan bahan herbal yang terdiri dari dua atau lebih tanaman obat yang diproses secara sederhana tanpa melalui pemanasan, sehingga kandungan alaminya tetap terjaga. Jamu gendong dimanfaatkan untuk menjaga dan mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.

Cara pembuatan yang mudah dengan bahan yang tersedia di pasar tradisional ataupun dari kebun sendiri membuat jamu gendong menjadi jamu yang bisa dibuat oleh siapa saja. Sementara, jamu kunci sirih dibuat dengan komposisi utama yang terdiri dari rimpang temu kunci (Boesenbergia pandurata) dan daun sirih (Piper betle).

Jamu kunci sirih diduga mengandung senyawa aktif yang bisa dimanfaatkan dalam mengobati keputihan, untuk organ intim perempuan, menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, dan menguatkan gigi.

Menurut Heyne, K.1987, tanaman temu kunci (Boesenbergia pandurata) termasuk famili Zingiberaceae, banyak tumbuh di hutan jati, tinggi tanaman dapat mencapai 80 cm, warna kulit rimpang coklat dan warna daging rimpang putih. Selain digunakan sebagai bumbu masak, rimpang temu kunci juga memiliki khasiat sebagai obat.

2 dari 4 halaman

Bahan-Bahan Jamu Sirih Kunci

Rimpang temu kunci berkhasiat memperkuat lambung. Apabila dikunyah dengan pinang, dapat digunakan sebagai obat batuk kering dan peringitis, obat sakit perut serta obat suka kencing pada anak-anak.

Pada perempuan, rimpang temu kunci dapat digunakan sebagai obat pembengkakan kandungan serta obat infeksi alat reproduksi. Menurut Nugraheni, W.P. 2001, temu kunci dapat digunakan untuk obat diare, disentri, pelangsing, dan obat keputihan.

Rimpang temu kunci mengandung minyak atsiri yaitu metilsinamat, kamper, sineol, dan terpena. Di samping minyak atsiri, temu kunci mengandung saponin dan flavonoid, menurut Chairul, M. Harapini, dan Shinta. 1996.

Sirih merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan untuk pengobatan. Tumbuhan ini merupakan famili Peperaceae, tumbuh merambat dan menjalar dengan tinggi mencapai 5--15 m tergantung pertumbuhan dan tempat rambatnya. Bagian dari tumbuhan sirih, seperti akar, biji, dan daun, berpotensi untuk pengobatan, tetapi yang paling sering dimanfaatkan adalah bagian daun, menurut Damayanti R, Mulyono. 2013.

Daun sirih dimanfaatkan sebagai antisariawan, antibatuk, astrigent, dan antiseptik. Kandungan kimia tanaman sirih adalah saponin, flavonoid, polifenol, dan minyak astari. Senyawa saponin dapat bekerja sebagai antimikroba. Senyawa ini akan merusak membran sitoplasma dan membunuh sel. Senyawa flavonoid diduga memiliki mekanisme kerja mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membran sel tanpa dapat diperbaiki lagi, menurut Aiello, Susan E. 2012.

3 dari 4 halaman

Asal-usul Jamu Gendong

Bicara jamu di Indonesia, maka tak akan terlepas dari peran jamu gendong yang mula-mula memasarkan jamu untuk dikonsumsi masyarakat. Mengutip dari Buku Jamu Gendong Solusi Sehat Tanpa Obat yang ditulis Sukini, Rabu, 25 Januari 2023, jamu gendong adalah jamu hasil produksi rumahan.

Jamu gendong dipasarkan dengan cara memasukkannya ke dalam botol-botol. Kemudian, botol-botol disusun di dalam bakul. Penjual jamu biasa menggendong bakul tersebut saat berjualan. Inilah alasan jamu ini dikenal sebagai jamu gendong.

Penjual jamu gendong juga menjajakan dagangannya dengan cara berkeliling setiap hari. Mereka kebanyakan adalah perempuan lantaran dulu tenaga laki-laki lebih diperlukan untuk bertani.

Konsep berjualan dengan menggendong barang dagangan ini menjadi sesuatu yang terbilang menarik. Penjual jamu gendong biasa menggendong bakul jamunya dengan kain panjang, baik kain batik maupun lurik, sebagai salah satu ciri khas perempuan Jawa ketika membawa sesuatu.

Disebutkan, tidak hanya penjual jamu gendong yang membawa dagangannya dengan cara digendong. Dulu, penjual aneka jajanan, seperti nasi pecel dan nasi liwet umumnya juga berjualan dengan menggendong dagangannya.

4 dari 4 halaman

Sejarah Jamu Gendong di Indonesia

Para perempuan Jawa, khusus pada zaman dahulu atau di daerah pedesaan, pun membawa aneka barang dengan cara menggendongnya, seperti membawa kayu bakar, air di dalam jerigen, bahan-bahan pangan, dan hasil pertanian. Inilah yang menjadi asal-usul jamu gendong di Indonesia.

Ternyata ada makna dari membawa sesuatu dengan cara digendong ini. Menggendong identik dengan seorang ibu yang membuai bayinya dalam gendongan. Karena itu, para perempuan Jawa yang membawa barang dagangannya dengan cara digendong dimaknai mereka membawa barang dagangan seperti halnya membawa anaknya sendiri.

Barang dagangan merupakan sarana mencari rezeki sehingga harus dibawa dengan baik, ditawarkan dengan baik, dan disajikan dengan baik. Rezeki pun dicari dengan niat dan cara yang baik. Dengan demikian, usaha mencari rezeki dan apa yang didapat diharapkan memperoleh berkah dari Tuhan.

Selain dijajakan langsung, jamu juga dijajakan di kedai yang biasanya berbentuk sachet, tablet, kaplet, dan kapsul yang biasanya diproduksi di pabrik-pabrik jamu berskala sedang atau besar. Jamu Air Mancur, Nyonya Meneer, atau Djamu Djago adalah contoh perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang produksi jamu. Jamu-jamu ini tentu kalah segar dengan yang dibuat oleh penjual jamu gendong.Â