Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari terakhir, publik dibuat geram karena mendapati kebun edelweiss di Ranca Upas, Ciwidey, Kabupaten Bandung, rusak akibat acara balap motor trail. Terkait insiden ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pun buka suara.
Melalui cuitan di akun Twitter-nya, Kamis, 9 Maret 2023, ia menulis, "Jika tidak profesional, event seperti ini jangan diberi izin. Semoga tidak terulang ke depannya. Jika panitia penyelenggara acara apa pun tidak bisa memberi keyakinan akan penyelenggaraan yang profesional, sebaiknya jangan diizinkan oleh pengelola kawasan (Ranca Upas)."
Advertisement
Baca Juga
"Kelestarian alam lingkungan adalah yang utama dan harus tetap dijaga dalam kondisi apa pun," imbuhnya. "Kepada panitia dan peserta sebaiknya gotong royong memperbaiki kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan ini. Hatur Nuhun."
Beberapa di antara warganet merasa tidak puas dengan tanggapan Ridwan Kamil. Salah satunya menulis, "Gitu doang pak? Kasih efek jera apa gitu." Sementara yang lain berkomentar, "Tuntut minta ganti rugi (Rp)500 juta kang. Rombongannya kan banyak, bisa patungan itu."
"Semoga. Sebaiknya. Pilihan kata yang loyo," kritik seorang warganet. Ada juga yang menyarankan, "Mohon maaf kang, tapi lebih baik lagi memang event trail itu DILARANG di lokasi KWA atau TN karena mau seprofesional apapun panitianya, suka tidak suka, terima tidak terima, motor trail itu pasti merusak, apalagi kalo yang ikutan sebanyak itu."
Permintaan Maaf dari Komunitas Trail yang Terlibat
Sebelumnya, panitia penyelenggara acara motor trail, Tramax’ss, telah mengunggah video klarifikasi terkait insiden tersebut. Rekaman berdurasi 42 detik yang diunggah ke akun Instagram @tramaxss dan @ranca_upas pada Senin, 6 Maret 2023, menampilkan tiga orang pria yang mengaku sebagai penyelenggara acara.
"Mewakili seluruh panitia event Ranca Upas 5 Maret 2023, saya minta maaf atas kejadian yang telah terjadi dan kelalaian panitia sehingga merugikan semua pihak," ucap ketiga orang tersebut.
Mereka juga meminta maaf pada para sponsor dan pengelola Ranca Upas. "Saya sangat menyesali kejadian ini dan sekali lagi mohon maaf untuk seluruh pihak yang telah dirugikan, terutama para peserta event," lanjut mereka.
Pihak Perhutani juga buka suara terkait hancurnya kebun edelweis di Ranca Upas. Hal tersebut disampaikan melalui unggahan berisi pernyataan resmi dari Econique Perhutani Alam Wisata selalu pengelola Ranca Upas.
"Kami memohon maaf dan prihatin atas kejadian yang berdampak terhadap lingkungan dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat sekitar," begitu bunyi poin pertama dari pernyataan yang diunggah lewat akun Instagram Perhutani Alam Wisata, Rabu, 8 Maret 2023.
Advertisement
Perhutani Janji Perbaiki SOP Izin Acara di Ranca Upas
Sebagai pengelola lokasi, pihaknya berjanji akan memperbaiki SOP dalam perizinan pelaksanaan event yang dilakukan dalam kawasan hutan. Hal tersebut guna memastikan tidak terjadi dampak terhadap lingkungan.
"Sebagai tindak lanjut, kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama melakukan pengawasan dan memastikan setiap event yang dilaksanakan secara profesional dan memenuhi ketentuan, serta mencegah terjadinya kerusakan lingkungan," lanjut pernyataan itu.
Pihak Perhutani juga bakal melarang segala bentuk event berupa trail dan offroad di dalam kawasan hutan. Bersama berbagai pihak, rehabilitasi dilakukan untuk memulihkan kondisi kebun edelweis. Sebelumnya, penanaman kembali juga disampaikan di akun Instagram resmi Perum Perhutani.
"#SobatRimba, Perum Perhutani bersama dengan Econique (Perhutani Alam Wisata) sebagai pengelola Wisata Ranca Upas, stakeholders, pemerhati lingkungan dan pihak-pihak terkait melakukan rehabilitasi lahan berupa penanaman kembali sebagai upaya pemulihan ekosistem di Ranca Upas yang terdampak event motor trail," demikian bunyi keterangan unggahan yang dibagikan pada Rabu, 8 Maret 2023.
Dianggap Tidak Cukup
Perhutani melanjutkan, "Sebagai tindak lanjut, Perum Perhutani menghentikan pemberian izin aktivitas offroad kendaraan motor dan mobil pada kawasan hutan yang tidak sesuai prosedur."
Mereka juga mengucapkan terima kasih atas perhatian masyarakat dan pemerhati lingkungan dalam menyikapi kejadian ini. Potret unggahan menampilkan penanaman kembali edelweis rawa atau bunga rawa yang sempat rusak parah pun dibagikan.
Unggahan ini memunculkan berbagai macam komentar, menganggap tanggapan atas kejadian ini "tidak cukup." "Enggak bisa gitu mencegah daripada mengobati? Apa karena kalian nyari cuan dari event-nya?" tulis seorang warganet.
Pihak Perhutani pun membalas dan meminta maaf, menulis, "Mohon maaf atas kelalaian kami ya #SobatRimba. Terima kasih atas masukannya. Semoga #LekasPulihRancaUpas."
"Yang ngasih izin diusut dong pak. Enggak mungkin enggak tau event kayak gitu dampaknya apa dan wilayah yang dilewati apa saja. Kalau beneran enggak tau, berarti orang itu enggak pantas menjadi otoritas yang ngasih izin di Perhutani," tulis warganet lainnya.
Advertisement