Sukses

Gunung Merapi Erupsi, Operasional Jeep Wisata Lava Tour Berhenti Sementara

Jeep Wisata Lava Tour telah berhenti beroperasi pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.30 akibat Gunung Merapi erupsi. Sampai kapan?

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Merapi erupsi, meluncurkan awan panas guguran ke arah Kali Bebeng maupun Kali Krasak pada Sabtu (11/3/2023). Karenanya, operasional jeep wisata lava tour berhenti sementara, menurut keterangan Ketua Umum Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM), Dardiri.

"Kami tutup sejak 12.30 (Sabtu), berhenti total dulu, tidak ada yang beroperasi, karena kami tidak berani melawan alam," katanya melalui pesan suara pada Liputan6.com, Sabtu sore, (11/3/2023).

Saat ini, Dardari menambahkan, para pemandu jeep wisata lereng Merapi sudah "kembali ke rumah masing-masing" untuk turut serta memantau perkembangan aktivitas gunung yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta itu.

Lebih lanjut ia menginformasikan bahwa operasional jeep wisata lava tour akan dihentikan sementara sampai ada rekomendasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) untuk kembali menerima pengunjung.

"Sementara sekarang hanya memantau (aktivitas Gunung Merapi) saja," tandasnya.

Merujuk laporan kanal News Liputan6.com, Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, melalui keterangan resmi di Yogyakarta, menyampaikan bahwa awan panas guguran erupsi Gunung Merapi terjadi pukul 12.12 WIB. Ia menyebut bahwa erupsi Gunung Merapi masih berlangsung.

"Masyarakat diimbau menjauhi daerah bahaya," katanya, seperti dilansir dari Antara. Pihaknya juga meminta masyarakat menjauhi jarak bahaya tujuh kilometer dari puncak Gunung Merapi di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Hingga saat ini, BPPTKG belum memberikan laporan resmi terkait jarak luncur awan panas guguran tersebut. Berdasarkan pengamatan pada Sabtu (11/3/2023) mulai pukul 06.00-12.00 WIB, pihaknya mencatat satu kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter ke arah barat daya.

2 dari 4 halaman

Imbauan pada Warga Terdampak Erupsi Gunung Merapi

Selama periode itu, Gunung Merapi juga tercatat mengalami sembilan kali gempa guguran, satu kali gempa fase banyak, dan 19 kali gempa vulkanik dalam, papar Agus. Sementara akun Twitter @TRCBPBDDIY, menulis, Sabtu (11/3/2023), "Kejadian luncuran awan panas Gunung Merapi siang ini Setu Legi, 11/03 pukul 12.12 WIB."

"Perkembangan masih dalam pantauan. Warga dihimbau jauhi daerah bahaya dan ikuti arahan petugas keselamatan," imbuhnya. "Pantauan lapangan Setu Legi 11/03 pukul 12.55 WIB kembali terjadi luncuran awan panas Gunung Merapi mengarah barat daya. Laporan sementara hujan abu meliputi wilayah Kec Selo dan Kec Dukun, Kabupaten Magelang."

"Pantauan persebaran abu vulkanik via BMKG dan MAGMA per 12.30 WIB siang ini Setu Legi 11/03. Himbauan untuk warga terdampak abu vulkanik untuk menggunakan masker dan pelindung mata jika berada di luar ruang," tulisnya.

Pihaknya menyambung, "Kembali dilaporkan sekira pukul 13.29 WIB kembali terpantau luncuran awan panas Gunung Merapi masih arah barat daya @BPBDkabmagelang terpantau dari pos Tunggul Arum, Wonokerto dan Wukirsari Sleman."

 

3 dari 4 halaman

Erupsi Gunung Merapi Bulan Lalu

Sebelumnya, Gunung Merapi tercatat meluncurkan awan panas guguran sejauh 1.500 meter ke arah Kali Boyong, pada 8 Februari 2023, lapor kanal Regional Liputan6.com. "(Awan panas) tercatat di seismogram dengan amplitudo 52 mm dan durasi 130 detik," katanya saat itu.

Berdasarkan pantauan BPPTKG, Agus menyebutkan bahwa dampak hujan abu akibat awan panas guguran itu terjadi di wilayah Desa Sangup, Kecamatan Musuk dan Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Sementara itu, selama periode pengamatan pada 7 Februari 2023 pukul 00.00-24.00 WIB, BPPTKG mencatat empat kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter ke arah barat daya.

Kala itu, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga. Guguran lava dan awan panas dari Gunung Merapi bisa berdampak ke area dalam sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong (sejauh maksimal lima kilometer), serta Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

 

4 dari 4 halaman

Catatan Erupsi Lainnya dari Gunung Merapi

Gunung Merapi juga mengeluarkan dua kali guguran lava ke arah barat daya selama periode pengamatan pada 18 November 2022 pukul 00.00-24.00 WIB, menurut laporan kanal News Liputan6.com. "Teramati dua kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.800 kilometer ke Barat Daya," kata Agus Budi Santoso, lapor Antara.

Selain guguran lava, lanjut dia, Gunung Merapi mengalami 29 kali gempa guguran, dua kali gempa fase banyak, dua kali gempa vulkanik dangkal, 66 kali gempa vulkanik dalam, serta satu kali gempa tektonik dan gempa hembusan.

Berdasarkan pengamatan visual, tampak asap putih ke luar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang dengan ketinggian sekitar 75 meter di atas puncak. Perubahan bentuk tubuh Merapi pada 18 November 2022 menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,05 cm dalam tiga hari, berdasarkan pantauan BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM). 

Sementara itu, berdasarkan hasil analisis morfologi pada periode 11--17 November 2022, tidak teramati perubahan ketinggian, baik kubah barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya tercatat sebesar 1.616.500 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.772.000 meter kubik.