Sukses

Pancaran Ketangguhan Wanita di Balik Kelembutan Lewat Koleksi Perdana Renkai, Terinspirasi Ibu dan Nenek

Renkai, merek busana yang diprakarsai oleh desainer muda Bryna Ng (27), telah meluncurkan koleksi perdana mereka di Museum MACAN, Jakarta Barat, Senin, 13 Maret 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Renkai, merek busana yang diprakarsai oleh desainer muda Bryna Ng (27), meluncurkan koleksi perdana mereka di Museum MACAN, Jakarta Barat, Senin, 13 Maret 2023. Dalam peluncuran ini, Renkai memperkenalkan koleksi, termasuk tas-tas hasil kolaborasi dengan Bagteria yang disajikan seperti karya seni di sebuah museum.

Konsep yang diusung koleksi pertama Renkai ini adalah melambangkan gaya wanita tangguh yang berani, kuat, tetapi ada sentuhan romantis. Bryna menjelaskan dalam peluncurannya, "Wanita yang tidak takut menunjukkan maskulinitas dan kemandirian tetapi memiliki sisi seksi dan anggun." 

Koleksi yang diluncurkan pada 2023 ini mulai dibuat sejak pertengahan 2022. Dibutuhkan waktu 6--8 bulan untuk menyelesaikan proses koleksi pertama Bryna Ng. Renkai diluncurkan Bryna sebagai bentuk penghormatan kepada nenek dan ibu Bryna, Rena Wu Tai dan Nancy Ren Ren Go yang menginspirasi dalam perjalanan kariernya di dunia fesyen.

Renkai adalah kombinasi dari nama nenek dan Ibu Bryna serta nama Cina Bryna, Kai ling. "Saya merasa bahwa nenek dan ibu saya adalah wanita tangguh dan mandiri, dan saya ingin menunjukkan ini dalam desain saya. Ini dipersembahkan untuk wanita yang dapat bekerja sendiri tetapi tetap memiliki sisi feminin dalam kepribadian mereka. Mereka kuat tetapi lembut," ujar desainer lulusan Academy of Art University itu.

Beberapa desain dari koleksi pertama Renkai mempunyai tiga garis merah yang melambangkan Bryna, ibu, dan neneknya. "Suatu hari, jika saya memiliki anak, saya bisa mewariskan merek saya kepadanya, dan nanti bisa ditambahkan satu garis lagi, hingga akan ada empat garis," tambahnya.

Koleksi pertama Renkai mulai bisa dibeli pada bulan depan melalui media sosial dan situs resmi Renkai. Pihaknya belum berencana membuka toko fisik. 

2 dari 4 halaman

Memiliki Motif Khas dan Alasan Pilih Warna Gelap

Koleksi perdana Renkai terdiri atas kategori yang bervariasi, dari atasan, bawahan, outer, hingga dress. Bryna Ng selaku desainer ingin membuat koleksi yang dapat memungkinkan konsumen untuk berkreasi atau di-mix and match sehingga dapat dipakai berkali-kali.

"Saya ingin membuat sesuatu yang dapat dicampur dan disesuaikan oleh para konsumen. Bukan hanya sekali pakai, tetapi dapat dipakai berkali-kali," ujar Bryna.

Bryna juga mengungkapkan bahwa ia sangat menghargai kualitas dan detail dalam pembuatan busana. "Saya sangat memperhatikan kualitas dalam pembuatan busana. Bahkan bagian dalam busana harus terlihat rapi dan berkualitas," jelasnya.

Koleksi Renkai menghadirkan beberapa desain yang terdiri dari kombinasi antara potongan yang lembut dan terstruktur untuk menggabungkan kesan romantik dan gothic. "Untuk pembuatan busana, saya menggunakan bahan kulit dan denim untuk menunjukkan sisi maskulin pada wanita, sisi yang kuat. Kemudian, saya juga menggunakan bahan yang lebih lembut dan berkilau seperti sutra," ungkap Bryna.

Kebanyakan koleksi didominasi warna gelap, seperti hitam, hijau tua, dan biru tua. "Saya memang sering memakai baju berwarna hitam. Saya ingin koleksi ini merepresentasikan saya sehingga orang yang mengenal saya akan bisa bilang, 'Oh iya ya ini Bryna'," ujar Bryna kepada Liputan6.com.

Uniknya, terdapat motif kustom yang hanya dimiliki oleh Renkai, yaitu motif yang menyerupai bunga berwarna hitam dengan sentuhan warna cream. Motif yang eksklusif ini hanya milik Renkai dan tidak dijumpai di mana pun. 

3 dari 4 halaman

Mencerminkan Kepribadiannya yang Unik

Satu pelajaran berharga yang Bryna dapat dari ibunya yang juga seorang desainer adalah bahwa gaya adalah hal yang personal dan merupakan bagian dari diri seseorang. Bryna diajarkan untuk menciptakan gaya pribadinya sendiri dan menjadi individu yang unik. "Pakaianmu mencerminkan dirimu. Dan terutama sebagai seorang desainer, saya ingin pakaian saya bicara untuk saya, dan saya tidak harus menjelaskannya," ungkap Bryna.

Bryna sangat menyukai model celana balon, tetapi ia membuatnya lebih sederhana agar tidak terlalu “avant-garde” dan bisa dipakai oleh banyak orang yang menyukai jenis celana ini. Celana balon, beserta banyak celana dalam koleksi pertamanya, memiliki model high-waisted karena ia ingin menonjolkan figur wanita. 

Bryna menjelaskan, "Saya sangat suka tubuh wanita. Itu sangat indah. Itulah mengapa saya membuat celana high-waisted, supaya orang-orang bisa melihat pinggangnya." Potongan high-waisted juga dirasa bisa terlihat lebih feminin dan seksi.

Tantangan yang dihadapi oleh Bryna adalah dalam tahapan penyelesaian koleksinya. Karena ini adalah koleksi pertamanya, ia tidak ingin menghasilkan koleksi yang tidak sepenuhnya memuaskan hatinya. "Saat pertama kali selesai membuat desain koleksi, saya membuang semuanya kemudian mulai lagi dari awal. Karena saya tidak senang dengan hasilnya," katanya.

Bryna ingin menunjukkan kepribadian dan karakternya sebagai seorang desainer melalui koleksi pertamanya ini. Ia mendeskripsikan kepribadiannya sebagai orang yang independen namun lembut. Ketika ditanya apakah ia puas dengan hasil akhir koleksi pertamanya, Bryna menjawab, "Saya pikir iya," sambil tertawa. "Saya hari ini sudah memamerkannya, jadi saya pikir saya puas dengan hasilnya."

4 dari 4 halaman

Besar di Keluarga Desainer

Bryna lahir dan besar dalam keluarga desainer. "Dari kecil aja udah lari-lari di workshop," ujar Bryna kepada Liputan6.com. Ibunya merupakan seorang desainer dan pendiri merek Bagteria. Karya-karya tas milik ibunya juga ditampilkan oleh Bryna, bersanding dengan koleksi bertama Renkai.

Walaupun ibunya tidak pernah mempengaruhi secara langsung supaya Bryna menjadi seorang desainer juga, Bryna mengaku bahwa ia hanya tertarik dan fokus mempelajari seni saja. Bryna belajar desain dari Academy of Art University di San Fransisco, Amerika Serikat dan lulus pada tahun 2016.

Setelah itu, ia bekerja di salah satu desainer couture di Jakarta selama lima tahun. Pada 2021, ia mengundurkan diri dan memulai Renkai.

Nenek dan ibu Bryna juga berkontribusi terhadap proses pembuatan koleksi pertama Renkai. "Saya pikir ibu saya telah membimbing saya. Secara desain semuanya saya yang buat, tapi entah bagaimana ia juga menjadi inspirasi bagi saya," ujar Bryna. "Saya merasakan kehadiran mereka saat membuat koleksi ini, agak aneh, tapi itu kenyataannya," tambahnya.

Ketika diminta memilih satu kata untuk menggambarkan koleksi perdana Renkai, Bryna Ng lantang menjawab, "Karismatik."