Sukses

Kenali Ciri, Penyebab, dan Penanganan Penyakit Urologi pada Perempuan

Menahan buang air kecil dapat menyebabkan risiko infeksi saluran kemih penyakit urologi).

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang libur Lebaran tentunya banyak yang melakukan perjalanan mudik, baik menggunakan transportasi darat, laut, maupun udara. Seringkali juga tidak sedikit di antara kita yang suka untuk menahan buang air kecil selama di perjalanan. Waspadai hal demikian karena tanpa kita sadari menahan buang air kecil dapat menyebabkan risiko infeksi saluran kemih (penyakit urologi yang sering dialami perempuan), nyeri pada kandung kemih, atau batu saluran kemih bahkan sampai penurunan fungsi ginjal.

Pakar urologi dan konsultan Urologi Fungsional, Perempuan dan Neurourologi (Functional, Female and Neurourology) Prof. Dr. Harrina E. Rahardjo, Sp.U (K), Ph.D. dari Siloam Hospitals ASRI, memberikan definisi ilmu urologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang saluran kemih laki-laki dan perempuan serta alat kelamin laki-laki.

Salah satu cabang dari ilmu urologi adalah Urologi Fungsional, Perempuan dan Neurourologi (FFN) yang merupakan ilmu yang mempelajari kelainan fungsional saluran kemih, kelainan-kelainan urologi yang sering terjadi pada perempuan, dan kelainan saluran kemih yang berhubungan dengan gangguan saraf seseorang.

Suatu kondisi yang sering ditemui dalam bidang FFN adalah gangguan saluran kemih bagian bawah yang menimbulkan gejala (Lower Urinary Tract Symptoms atau LUTS). LUTS terdiri dari berbagai gejala seperti sering buang air kecil (BAK) di siang dan/atau malam hari, sulit menahan BAK, mengompol, BAK sulit, aliran kencing terputus-putus, serta BAK mengedan dan tidak tuntas setelah BAK.

Salah satu kondisi LUTS yang sering dikeluhkan perempuan adalah overactive bladder (OAB) atau beser yang merupakan kumpulan gejala sulit menahan BAK, sering BAK di siang dan/atau malam hari, sampai mengompol. Sebaliknya, seseorang juga bisa mengalami underactive bladder (UAB) saat berkemih yang mengakibatkan seseorang tidak bisa secara tuntas BAK atau terputus-putus saat BAK karena sulitnya mengosongkan kandung kemih.

OAB atau beser dibagi menjadi dua bagian besar yaitu OAB idiopatik, yang belum diketahui penyebabnya dan OAB neurogenik yang disebabkan karena kelainan saraf seperti stroke, penyakit Parkinson, dan kelainan tulang belakang.

"Dari beberapa jenis penyakit urologi yang ada, infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit yang sering dialami oleh perempuan. Sebanyak 30% wanita pernah mengalami setidaknya sekali infeksi saluran kemih dan secara global kasus infeksi saluran kemih hampir sebanyak 150 juta per tahun,” terang Prof. Harrina.

 

 

2 dari 3 halaman

Penyakit di Bidang Urologi

Dokter yang juga menjadi Guru Besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut menyebutkan, “Beberapa gejala yang perlu diwaspadai untuk infeksi saluran kemih adalah BAK nyeri, anyang-anyangan (merasa sering ingin BAK, tetapi yang dikeluarkan hanya sedikit-sedikit), warna urine keruh, dan berbau. Jika kondisi ini terus berlanjut, bisa jadi saat kencing akan mengeluarkan darah dan pasien mengeluhkan demam dan nyeri pinggang. Segera konsultasikan hal demikian ke dokter.”

Perlu diketahui, segala macam penyakit jika tidak segera dilakukan pengobatan tentunya akan berdampak buruk dan menimbulkan komplikasi yang memperparah kondisi tubuh, tak terkecuali kondisi LUTS sebagai penyakit di bidang urologi.

Prof. Harrina yang merupakan salah satu dokter spesialis urologi Siloam Hospitals ASRI di Duren Tiga, Jakarta Selatan, menjelaskan bahwa terdapat suatu alat diagnostik yang dapat membantu menjelaskan mekanisme atau penyebab kelainan di bidang urologi fungsional seperti LUTS. Diagnosis yang tepat akan membantu dokter untuk menentukan tata laksana yang tepat untuk pasien.

Langkah berikutnya yang biasa diambil setelah dilakukan pemeriksaan diagnostik adalah rekomendasi tata laksana. Tata laksana untuk penyakit urologi fungsional seperti LUTS biasanya dimulai dengan terapi konservatif yaitu modifikasi gaya hidup seperti mengatur jumlah dan jenis cairan serta makanan, mengatur jadwal berkemih, menurunkan berat badan, berhenti merokok, serta mengelola penyakit peyerta seperti diabetes melitus, darah tinggi, dan asma bila ada.

Selain itu, terapi fisik dan rehabilitasi juga dapat diberikan seperti latihan otot dasar panggul dan stimulasi kandung kemih. “Persentase keberhasilan kelainan urologi fungsional adalah sekitar 60-70% dengan terapi non invasif (tanpa pembedahan). Pasien dapat menjalani terapi yang tepat karena dibantu oleh data urodinamik yang detail,” ujar Prof. Harrina.

3 dari 3 halaman

Mencegah Infeksi Saluran Kemih

Untuk mengurangi risiko terkena penyakit urologi khususnya pada perempuan, Prof. Harrina juga memberikan tips sederhana yang dapat dengan mudah dilakukan, antara lain cukupi cairan dalam tubuh dengan minum air putih serta kurangi minuman yang mengandung kafein, teh, minuman kemasan, dan soda. Minum dengan jumlah yang cukup, tidak kurang dan tidak juga berlebihan dengan jenis minuman yang tepat.

Selain minuman, tentunya makanan yang dikonsumsi pun perlu untuk dijaga. Profesor yang pernah meraih penghargaan dalam ajang “European Association of Urology Annual Meeting” di Barcelona ini menyebutkan agar kondisi tubuh selalu dijaga dengan memilih makanan yang tidak terlalu pedas atau terlalu asam karena bisa memicu beser.

Untuk mencegah infeksi saluran kemih yang sering pada perempuan, Prof. Harrina juga menganjurkan agar tidak sering menahan kencing, menjaga kebersihan saluran kemih, dan segera berkonsultasi ke dokter apabila dijumpai gejala-gejala infeksi.

Jika Anda, kerabat, maupun teman di lingkungan Anda memerlukan bantuan dalam mengatasi permasalahan penyakit urologi seperti di atas, Siloam Hospitals ASRI yang memiliki Center of Excellence atau Pusat Unggulan Urologi telah menyediakan layanan tersebut. Prof. Harrina sebagai konsultan bidang Female Urology & Neurology Function akan memberikan penanganan yang tepat sesuai prosedur dan kebutuhan pasien.