Sukses

Gibran Rakabuming Pernah Kehilangan Sandal Saat Sholat Jumat di Masjid Sheikh Zayed Solo, Minta Tak Dibesar-besarkan

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming ternyata pernah kehilangan sandal saat sholat Jumat di Masjid Sheikh Zayed yang jadi ikon baru Solo.

Liputan6.com, Jakarta - Masjid Sheikh Zayed menjadi salah satu ikon baru di kota Solo, Jawa Tengah. Di tengah berdirinya bangunan ibadah yang megah, terdengar kabar yang kurang menyenangkan. Seorang mandor dilaporkan meninggalkan utang di warung makan saat menjalani proyek masjid tersebut.

Laporan tersebut masuk ke Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Gibran pun mengaku akan segera menindalanjuti masalah tersebut. Gibran juga mengaku pernah kehilangan sandal saat sholat Jumat di Masjid Sheikh Zayed, Solo pada Jumat, 3 Maret 2023.

Gibran Rakabuming duduk tepat di belakang imam Sheikh Mohammed Moaad. Pada momen tersebut dirinya juga menyanjung keteraturan yang ada di kawasan masjid terlebih para warga yang sudah melaksanakan sholat dengan tertib. Di sela kegiatannya tersebut, terdapat momen menggelitik saat Gibran menanyakan keberadaan sandal miliknya yang tak kunjung ditemukan.

Ia kemudian sempat kebingungan dan bertanya ke salah seorang petugas untuk dicarikan sandalnya. Momen tersebut diunggah di kanal Youtube Daerah Solo dan ramai disorot warganet.

"Nanti untuk tempat sandal dan lain-lain, sambil jalan ya yang penting sudah bisa lima waktu. Nanti kita perbaiki masuknya keluarnya dan lain-lain," ucap Gibran kepada wartawan. "Sandal yang ilang sandal apa mas? Swallow?" tanya wartawan. 

"Oh hilang ya, Gak papa tapi kayaknya gak mungkin hilang," jawab Gibran. Insiden itu jelas bertolak belakang dengan pujian Gibran pada warga yang tertib saat beribadah di masjid yang dibuka untuk umum pada Rabu, 1 Maret 2023.

2 dari 4 halaman

Sandal Tipis

Video tersebut juga diunggah di akun Tiktok @aynkdwi dan ramai disorot warganet. Banyak yang salah fokus karena aksi Gibran saat kehilangan sandal miliknya setelah sholat Jumat. Ia terlihat bingung tapi berusaha tetap tenang.

"Langsung nyari model sendal maternal," tulis akun @ituyajah.  "Bahagia sekali yg bisa pakai sandal bekas maswali😁😁😁," tulis akun @jati

Gibran pun akhirnya mengenakan sandal tipis mirip yang dikenakan di hotel setelah dibisiki seorang pria berpeci hitam. Pada akhir wawancara Gibran menyebut nama merek sandalnya yang hilang. "Sendal Maternal, ora opo2, eh yang sendal ilang jangan ditulis ya, ndak ilang itu disimpen siapa gitu," ujar Gibran dalam video tersebut.

Beberapa hari kemudian, Gibran malah bagi-bagi sandal yang mirip digunakannya. Ia meminta para warganet membagikan cerita soal sandal hilang.

"Karena yang viral malah sandal yang hilang dan mungkin tertukar. Saya akan bagi-bagi 30 pasang sandal @aerostreet untuk temen-temen di sini yang punya cerita lucu dan tak terlupakan saat kehilangan sandal di masjid. Share di kolom komentar, ya!" tulis Gibran di akun Twitter miliknya, Selasa, 14 Maret 2023.

3 dari 4 halaman

Cerita Sandal Hilang di Masjid

Melihat unggahan itu, warganet pun langsung memberikan komentar beragam. "Ilang sandal di mesjid gara gara kebawa banjir padahal baru beli banget di hari itu lebih sakitnya yang kebawa banjir cuma sebelah jingan," tulis seorang warganet.

"Bukan sandal, tapi sepatu. Pas seminggu baru beli sepatu dan kaos kaki, hilangnya malah di masjid area tempat kerja. Masuk ke ruangan kerja nyeker. Tapi berharap semoga yang ambil sepatuku (plus kaos kakinya) benar-benar butuh," tulis warganet lainnya.

Sementara itu, para mandor di proyek Masjid Sheikh Zayed tersebut ternyata sampai sekarang masih utang di warung makan hingga Rp145 juta. Informasi itu diungkapkan pemilik warung makan Restu Bunda, bernama Dian (38).

Saat pembangunan masjid berlangsung, para mandor memang langganan makan di warungnya. Hanya saja, dalam proses pembayaran, para mandor tersebut menjanjikan dibayar setiap dua minggu sekali.

Saat awal pembangunan, pembayaran tak mengalami kendala. Namun seiring perjalanan waktu, Dian menungkapkan bahwa pembayaran makan para mandor tersebut mulai tak tepat waktu.

 

4 dari 4 halaman

Interaksi dengan Pekerja Proyek Masjid

"Dulu perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan.  Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya tidak tepat waktu. Bahkan terkadang empat minggu sekali baru dibayarkan," kata Dian, dilansir dari kanal Bisnis Liputan6.com, Jumat (17/3/2023).

Menurut Dian, ada tiga mandor yang bertang kepadanya. Masing-masing memiliki utang Rp 65 juta, Rp 50 juta, dan Rp 30 juta. Ketika ditagih, Dian bercerita bahwa semua mandor itu beralasan kalau pembayaran dari pengembang juga tak lancar. "Katanya harusnya terima bayaran sekian, tapi hanya menerima sekian persen," tegasnya.

Seringnya berinteraksi dengan para pekerja proyek masjid Raya di Solo tersebut, membuat Dian mengetahui masalah yang terjadi di kalangan pekerja proyek. Salah satunya ada mandor yang bermasalah dan membawa kabur uang yang sebenarnya menjadi hak para pekerja proyek.

Saat ini, informasi utang para mandor ini nampaknya mulai jadi konsumsi publik. Meski demikian, Dian mengaku belum berniat untuk menempuh jalur hukum terhadap para mandor tersebut.