Sukses

Tolak Israel Bermain di Piala Dunia U-20 di Bali, Gubernur I Wayan Koster Didukung Warganet

Apa alasan Gubernur Bali I Wayan Koster menolak kehaadiran timnas U-20 Israel di Bali?

Liputan6.com, Jakarta - Ajang Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Indonesia sebagai tuan rumah, menyisakan sedikit polemik. Banyak kalangan menolak keikutsertaan Timnas Israel dalam ajang tersebut, karena kebijakan politik Israel terhadap Palestina yang dianggap tidak sesuai dengan kebijakan politik Indonesia.

Sampai saat ini belum ada keputusan untuk menolak kedatangan Israel meski sudah ada berbagai pihak yang menolak kehadiran tim U-20 Israel seperti beberapa ormas Islam. Namun yang cukup mengejutkan baru saja beredar surat bertanda tangan Gubernur Bali I Wayan Koster yang isinya menolak Timnas Israel bertanding di Bali.

Dalam surat bernomor T.00.426/11470/SEKRET yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali tersebut, Wayan Koster mengatakan, selain ketidaksesuaian kebijakan politik Israel dan Indonesia, alasan Wayan Koster meolak Timnas Israel karena kedua negara juga tidak memiliki hubungan diplomatik.

"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertandi di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," tulis Gubernur Koster dalam surat tersebut.

Penolakan tersebut, katanya, untuk menghormati hubungan diplomatik antara pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah negara lain di dunia, khususnya yang berkaitan dengan Israel. Meski belum ada pernyataan langsung dari I Wayan Koster, keputusan tersebut mengundang banyak komentar di media sosial termasuk di Twitter. Banyak warganet yang mendukung keputusan Gubernur Koster.

 

2 dari 4 halaman

Antara Pembela Israel dan Tidak Profesional

"Gubernur Bali menolak bukan karena Urusan politik Israel. Tapi takut Bali kedatangan kaum kaum ekstrem yg bakal buat keonaran di sana karena kedatangan Timnas Israel. Mereka mau Bali damai dan Aman tanpa urusan Itu,” komentar seorang warganet.

"Yg komen. Kenapa se Sepakbola dicampur sama politik.dll Apa kabar dengan Rusia (dilarang FIFA ikutan agenda" nya) ? Apa kabar dg Abramovich (di usir secara paksa & gak boleh punya hak milik di klub naungan FIFA) ? Lu pembela Israel ?" komentar warganet lainnya.

Meski begitu, sejumlah warganet yang mempertanyakan kebenaran keputusan tersebut. Mereka menganggap keputusan itu sudah terlambat karena sebagai tuan rumah, Indonesia seharusnya sudah memahami risiko seperti sekarang ini jika timnas Israel lolos.

"Gak profesional, klo kayak gini ya dari awal gak usah ngajuin jadi tuan rumah lah, harusnya pas ngajuin udh tahu konsekuensi yang bakal diterima, contohnya ya kayak gini, tinggal nunggu sanksi FIFA aja ini mah, mending sanksi aja lah...,” tulis seorang warganet.

"Gak usah ditolak biarin bertanding cukup diteror waktu Match maupun dihotel mereka menginap," tulis warganet lainnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Muhadjir Effendy angkat bicara soal polemik kedatangan tim nasional Israel pada Piala Dunia U-20 di Indonesia. Timnas U-20 Israel berhak tampil di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia setelah menjadi finalis Piala Eropa U-19 2022.

 

3 dari 4 halaman

Antisipasi Pro Kontra Soal Israel

Muhadjir yang Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) menyatakan masih terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait tentang Timnas Israel tersebut. "Yang pasti Indonesia tetap berpegang pada komitmen UUD 45 alinea pertama dan tidak ada kompromi," ujarnya, ditulis Senin, 20 Maret 2023, dikutip dari kanal Surabaya Liputan6.com.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa keikutsertaan timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 tidak akan menggoyahkan dukungan RI untuk Palestina. "Posisi pemerintah Indonesia terkait isu Palestina tidak akan pernah berubah dan sangat konsisten. Indonesia termasuk dari sedikit negara yang terus konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina," terang Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah pekan lalu.

Mengenai teknis penyelenggaraan Piala Dunia U-20, pemerintah telah menyiapkan jalur politik, diplomatik, dan keamanan untuk mengantisipasi pro dan kontra atas keikutsertaan Israel dalam turnamen tersebut. Sementara, Ketua Lembaga Perguruan Tinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPT PBNU), Ainun Naim justru punya pendapat berbeda.

Dia memandang bahwa Piala Dunia U-20 merupakan kegiatan olahraga yang seharusnya menjunjung tinggi sportivitas. Karena itu, menurut dia, seharusnya tak masalah bila sebuah negara termasuk Israel mengirimkan tim nasionalnya untuk berpartisipasi dalam ajang olahraga tersebut.

4 dari 4 halaman

Respons Dubes Palestina Soal Timnas Israel

Pemerintah Palestina menyatakan tidak mempermasalahkan keikutsertaan tim nasional Israel dalam Piala Dunia U-20 karena itu wewenang Indonesia sebagai tuan rumah. Menurut Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun, pihaknya tidak dalam posisi mendukung atau menolak partisipasi Israel dalam turnamen sepak bola tersebut.

"Kewenangan tersebut berada di tangan Indonesia. Kami tidak bisa menerima atau pun menolak, karena itu terserah Indonesia," tutur Zuhair, Rabu, 15 Maret 2023.

Dia mengatakan Palestina memahami posisi Indonesia sebagai tuan rumah yang tunduk pada aturan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20.Sebagai tuan rumah, kata Zuhair, Indonesia harus memfasilitasi setiap tim yang berpartisipasi dan memastikan segala sesuatu berjalan dengan baik demi kesuksesan turnamen internasional itu.

Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan berlangsung di Indonesia pada 20 Mei hingga 11 Juni 223. Ada enam kota yang akan menjadi venue perhelatan, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, Surakarta, dan Gianyar (Bali).