Sukses

Kota Paris Bau dan Kotor Imbas Mogok Massal Pemulung Sampah Tolak Skema Pensiun Macron

Kota Paris, Prancis, saat ini dipenuhi gunungan sampah. Dalam video "Instagram vs. kenyataan" yang sangat mengerikan, seorang penduduk lokal Paris mengunggah video kota Paris yang sangat kotor, menunjukkan dampak dari demo massa di kota tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Kota Paris, Prancis, saat ini dipenuhi gunungan sampah. Dalam video "Instagram vs. kenyataan" yang sangat mengerikan, seorang penduduk lokal Paris mengunggah video kota Paris yang sangat kotor, menunjukkan dampak dari demo massa besar-besaran di kota tersebut.

Paris mungkin terkenal sebagai kota cinta nan romantis, tetapi penduduk setempat tidak merasakannya saat ini. Banyak dari mereka yang marah. Dikutip dari New York Post pada Jumat, 24 Maret 2023, jalan setapak Paris dipenuhi dengan sampah, yang merupakan pengingat buruk dari aksi pemogokan para pemulung sampah. 

Aksi itu terjadi sebagai tanggapan terhadap kebijakan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menaikkan usia pensiun pemulung dari 57 menjadi 59, dan usia pensiun umum naik dari 62 menjadi 64. 

Menanggapi tumpukan sampah yang mengerikan ini, yang tampaknya semakin besar dan semakin dipenuhi tikus dari hari ke hari, salah satu akun Instagram bernama @parisiansnobiety mengunggah video pada 23 Maret 2023. Ia menunjukkan bagaimana rasanya tinggal di Paris saat ini, yang jauh dari kata romantis dan mewah seperti terlihat dalam serial Emily in Paris.

Dengan caption "Paris sekarang," video komedi singkat itu memperlihatkan dua wanita bergaya selayaknya model di samping gunungan sampah dengan lagu Mon Soleil yang merupakan soundtrack Emily in Paris. Di lain sisi, seorang perempuan mengucapkan kata-kata kotor saat dia berjalan pulang dengan belanjaannya, menghindari kantong sampah yang berceceran di jalan.

"Hati-hati, kotoran anjing," katanya, disusul kata-kata seperti "Aku muak", "Aku muak dengan ini", dan "Aku muak dengan kota si*lan ini." Video tersebut berkolaborasi dengan komedian Julie Collas, yang terkenal dengan video-video lucu tentang Instagram vs realita di Paris. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kontroversi Sampah Di Paris

Komentar teratas dari video tersebut berbunyi, "Saya harap Emily memperbaiki masalah sampah ini di season 4." Pada saat tulisan ini dibuat, sindiran ini memiliki 195 penyuka. 

Komentar itu juga menyinggung masalah "estetika traveling" yang sedang tren karena merusak liburan semua orang. Menurut teori masalah ini, melihat foto-foto indah dari suatu tempat yang akan dikunjungi sebelum Anda pergi ke tempat itu akan membuat ekspektasi Anda terlalu tinggi.

Di bawah itu, komentar lucu lainnya terlihat. Seseorang warganet menulis, "Bahahahahaha ini persis pengalaman saya tinggal di sana!" Yang lain berkata, "Bagus sekali, Macron dan Hidalgo (wali kota Paris). Anda telah mengubah salah satu kota terindah di dunia menjadi tempat pembuangan sampah."

Namun bagi sebagian orang, ini bukan masalah yang bisa dianggap enteng. Seseorang berkomentar dengan nada serius, "Untuk para turis yang mengeluh tentang Paris saat ini, ketahuilah bahwa jika hari ini terlihat 'jelek', itu karena kami sedang mencoba membuat perubahan menuju kebaikan."

3 dari 4 halaman

Dukungan Warganet Terhadap Aksi Pemogokan Pekerja Kebersihan

Pengguna Instagram yang sama menambahkan, "Jadi ya, ini bukan saat terbaik untuk mengunjungi Paris, tetapi kami tidak peduli. Ini bukan Disneyland, ini adalah kota dengan orang-orang yang tinggal di dalamnya."

Ada juga warganet lain yang merasakan langsung dampak dari aksi pemogokan tersebut. "Ternyata ketika pekerja yang selama ini tak terlihat berhenti melakukan pekerjaannya, dampaknya menjadi SANGAT terlihat, SANGAT cepat."

Di tengah kontroversi ini, banyak warganet yang mendukung aksi pemogokan para pekerja kebersihan. Mereka menyadari bahwa para pekerja tersebut telah berjuang keras selama masa pandemi COVID-19 untuk menjaga kebersihan kota, namun kini dihadapkan dengan usulan pemerintah yang dirasa tidak adil dengan menunda usia pensiun mereka. 

"Cobalah lari mengejar truk untuk mengambil sampah di jalan Paris ketika usia sudah melebihi 60 tahun! Kami sepenuhnya mendukung protes mereka," ujar seorang warganet. Aksi pemogokan para pekerja kebersihan di Paris menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam menjaga kebersihan kota.

4 dari 4 halaman

Ribuan Orang di Paris Turun ke Jalan Menentang Kebijakan Pensiun Presiden Macron

Sejak 15 Maret 2023, ribuan orang di Paris telah turun ke jalan untuk memprotes keputusan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tanpa melalui pemungutan suara di parlemen. Aksi protes ini telah mengganggu kehidupan sehari-hari warga kota dengan lalu lintas yang macet, pengumpulan sampah yang tertunda, dan para mahasiswa yang ikut aksi.

Pekerja kebersihan juga turut berpartisipasi dalam aksi protes tersebut dengan mogok kerja dan memblokir pabrik pengumpulan limbah yang merupakan rumah bagi insinerator terbesar di Eropa. Mereka menunjukkan tekad untuk memperjuangkan hak-hak mereka dengan cara ini.

Presiden Macron menganggap reformasi pensiun sebagai prioritas utama dalam masa jabatan keduanya. Ia berpendapat bahwa perubahan ini dibutuhkan untuk membuat ekonomi Prancis lebih kompetitif dan menjaga agar sistem pensiun tidak mengalami defisit. Prancis, seperti banyak negara kaya lainnya, menghadapi tingkat kelahiran yang lebih rendah dan harapan hidup yang lebih panjang.

Namun, anggota parlemen oposisi menuntut agar pemerintah mundur dari keputusan ini. Jika mosi tidak percaya yang diharapkan gagal, RUU pensiun akan dianggap diadopsi. Namun, jika berhasil, hal ini akan menjadi akhir dari rencana reformasi pensiun Macron dan pemerintah harus mengundurkan diri, yang akan menjadi yang pertama sejak 1962.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.