Liputan6.com, Jakarta - Masjid Nabawi atau dikenal juga dengan Al-Masjid an-Nabawis merupakan masjid ketiga yang dibangun dalam sejarah Islam. Masjid Nabawi menjadi salah satu masjid terbesar di dunia yang awalnya masjid ini luasnya hanya 30x35 meter persegi.
Mengutip dari laman Britannica, Jumat (23/3/2023), masjid ini didirikan oleh Nabi Muhammad SAW di sebelah rumahnya. Bangunan masjid sebenarnya dibangun tanpa atap dan waktu itu dijadikan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat, majelis, dan sekolah agama. Pahala sholat di Masjid Nabawi 1.000 kali lipat dibandingkan dengan di masjid lain, kecuali di Masjidil Haram di Mekah.Â
Baca Juga
Pengembangan masjid ini tidak lepas dari pengaruh kemajuan penguasa-penguasa Islam. Pada 1909, masjid ini menjadi tempat pertama di Semenanjung Arab yang diterangi pencahayaan listrik. Masih banyak hal menarik tentang Masjid Nabawi, berikut enam fakta menarik Masjid Nabawi yang dirangkum Liputan6.com pada Jumat (24/3/2023).Â
Advertisement
1. Terdapat Makam Nabi Muhammad dan Sahabat
Salah satu fitur terkenal Masjid Nabawi adalah Kubah Hijau yang berada di sisi tenggara masjid, lokasi makam Nabi Muhammad, yang dulunya merupakan kamar Aisyah, salah satu istri Nabi. Di dalam masjid tersebut juga terdapat dua makam sahabat Nabi, yakni Abu Bakar Al-Shiddiq dan Umar bin Khattab.
Tempat penting lain yang menjadi destinasi utama di masjid yang berlokasi di Madinah ini adalah Raudlah dan Riad ul-Jannah yang kerap disebut sebagai taman surga. Berdasarkan hadis Al-Bukhari dari Abu Huraira, Nabi Muhammad pernah bersabda, "Antara rumahku dan mimbar adalah taman surga."
2. Dipasang Listrik Pertama Kali pada 1909
Masjid Nabawi merupakan tempat ibadah kedua yang dibangun di Madinah. Nabi Muhammad membangun masjid ini pada tahun pertama setelah hijrah dari Mekah ke Madinah yang saat itu bernama Yathrib.
Dikutip dari laman BBC, masjid ini pertama kali dipasangi listrik pada 1909. Pemasangan listrik dilakukan bersamaan dengan pemasangan lampu di Semenanjung Arab, menurut Sultan Ghalib Al Quaiti, dalam bukunya, "Kota-Kota Suci, Perjalanan Ibadah dan Dunia Islam".Â
3. Awal Lokasi Mesjid di Samping Rumah Rasulullah SAW
Masjid ini pada awalnya dibangun di samping rumah Nabi Muhammad pada 632, 1441 tahun lalu, dan telah melalui berbagai perencanaan dan perluasan selama lebih dari 1.400 tahun. Perluasan terbesar diperintahkan oleh almarhum Raja Abdullah dan masih berlangsung sampai sekarang.
Raja Saudi merupakan penjaga Masjid Nabawi dan juga Masjidil Haram, tempat suci utama umat Islam di Mekah. Setelah perluasan selesai, masjid diharapkan dapat menampung sekitar 1,8 juta jemaah. Kini, jumlah jamaah yang bisa tertampung terus bertambah karena selalu ada revitalisasi.Â
Advertisement
4. Besarnya 100 Kali Lebih Besar dari Luas Awalnya
Lantaran lokasinya dulu di sebelah rumah Rasulullah SAW, luas masjid memang kecil. Semula hanya sekitar 30x35 meter, seperti yang diungkap Zafar Bangash, dalam buku "Sejarah Masjid Nabawi dan Kubah Hijau" yang diterbitkan pada majalah bulanan Institute of Contemporary Islamic Thought (ICIT).
Profesor Dr Spahic Omer, dalam makalahnya yang berjudul "Nabi Muhammad SAW dan urbanisasi Madinah" mengungkap bahwa masjid itu kini berukuran sekitar 100 kali lebih besar dari asli dan lokasinya mencakup hampir semua kawasan kota tua Madinah. Perluasan yang diperintahkan Raja Abdullah pada 2012 dapat menampung sekitar dua juta jemaah.
Menteri Keuangan Saudi Ibrahim Al-Assaf, mengatakan gedung masjid mencakup luas 1.060 x 580 meter persegi, dan termasuk pelataran mencapai 1.300 x 785 meter persegi, dengan kapasitas satu juta jemaah di dalam dan 800 ribu orang di pelataran Masjid Nabawi. Menurut laporan Arab News yang mengutip juru bicara masjid Sheikh Abdulwahed Al-hattab, Raja Abdullah meminta pemasangan 250 payung otomatis di area sekitar 143.000 meter.
Hal ini dilakukan untuk melindungi jemaah dari sinar matahari atau hujan. Sheikh Hatab mengungkap bahwa lebih dari 3.200 orang bekerja untuk membersihkan masjid.
5. Nabi Muhammad SAW adalah Imam Pertama Masjid Nabawi
Nabi Muhammad SAW adalah imam pertama Masjid Nabawi. Sesudah ia wafat, para sahabat dan generasi penerus yang memimpin sholat. Nabi Muhammad SAW tidak punya wakil imam, meskipun terkadang ia memerintahkan Abu Bakar untuk menjadi imam bagi para sahabat yang lain.
Riwayat menyebutkan Nabi pernah masuk masjid ketika Abu Bakar sedang menjadi imam. Abu Bakar pun mundur dan Nabi kemudian menggantikannya. Setelah Rasulullah SAWÂ wafat, Abu Bakar menjadi khalifah pertama, dan imam di Madinah.
Muazin pertama di Masjid Nabawi adalah Bilal Bin Rabah, yang ditunjuk langsung oleh Nabi Muhammad. Masjid ini kini punya 17 muazin menurut muazin utama, Sheikh Abdul Rahman Khashogji, seperti dilaporkan surat kabar Al-Riyad. Setiap hari, tiga muazin bergantian menyerukan azan dari "Mukabbariyyah'', tempat khusus azan dan mengulangi takbir yang dilakukan imam saat salat.
6. Masjid Nabawi Memiliki Perpustakaan
Badan Pengelola mengatakan perpustakaan dibangun di Masjid Nabawi pada 1352 Hijriah atas usul Direktur Awkaf Madinah saat itu, Obaid Madani. Beberapa buku bertarikh tahun 1320 Hijriyah sebelum perpustakaan dibangun, seperti Maktabah Sheikh Mohammed Aziz Al-Wazir. Buku ini termasuk yang dibawa ke sana sesudah perpustakaan dibangun.
Selain ruang baca, perpustakaan memiliki ruang audio untuk menyimpan materi kuliah, khotbah, dan salat. Sedangkan, Bagian Teknis (terletak di pintu 22) bertugas dalam penjilidan, restorasi dan sterilisasi naskah-naskah tua.
Seksi Buku Langka menyimpan buku langka dari segi usia pencetakan, dekorasi, bentuk, gambar dan sebagainya. Seksi lain termasuk juga Seksi Naskah, Perpustakaan Digital, Riset dan Penerjemahan, Keamanan dan Keselamatan, Hadiah dan Penukaran serta Seksi Sirkulasi dan lainnya.
Perpustakaan ini juga memiliki ruang baca untuk pria, perempuan dan anak-anak. Terletak di dalam masjid, di lingkaran kedua Bab Usman, bisa digunakan semua pengunjung.
Advertisement