Sukses

Fakta-Fakta Kabupaten Bombana yang PJ Bupatinya Viral karena Bergaya Hedon, Punya Karang Atol Indah untuk Wisata

PJ Bupati Bombana Burhanudin dan istrinya membetot perhatian publik karena kerap flexing di media sosial. Nama Kabupaten Bombana ikut jadi perhatian. Tahukah di mana lokasinya?

Liputan6.com, Jakarta - Nama Kabupaten Bombana belakangan menarik perhatian setelah PJ Bupati Bombana Burhanudin kerap pamerkan gaya hidup mewah mereka. KPK pun berencana akan memastikan LHKPN pejabat tersebut untuk mengklarifikasi informasi yang berbeda. Tahukah Anda di mana Kabupaten Bombana berada?

Kabupaten Bombana merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara yang terletak di jazirah tenggara Pulau Sulawesi. Kabupaten ini memiliki daratan seluas kurang lebih 3.316,16 km2 atau 331.616 ha, dan daerah perairan laut diperkirakan seluas 11.837,31 km2. 

Dikutip dari portal resmi Pemkab Bombana pada Sabtu, 25 Maret 2023, secara geografis wilayah Kabupaten Bombana terletak di bagian selatan garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan diantara 4°22’ 59,4” – 5028’ 26,7” Lintang Selatan (sepanjang ± 180 km) dan membentang dari Barat ke Timur diantara 121027’ 46,7” - 122010’ 9,4” BT (sepanjang ± 154 km). 

Wilayah Kabupaten Bombana di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kolaka dan Konawe Selatan, di sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Muna dan Kabupaten Buton, serta sebelah Barat berbatasan dengan Teluk Bone.

Saat ini, Kabupaten Bombana terdiri dari 22 wilayah Kecamatan. Kecamatan yang terdapat di pulau Sulawesi yaitu Kecamatan Rumbia, Kecamatan Mata Oleo, Kecamatan Rumbia Tengah, Kecamatan Rarowatu, Kecamatan Rarowatu Utara, Kecamatan Lantari Jaya, Kecamatan Mata Usu, Kecamatan Poleang Timur, Kecamatan Poleang Utara, Kecamatan Poleang Selatan, Kecamatan Poleang Tenggara, Kecamatan Poleang, Kecamatan Poleang Barat, Kecamatan Tontonunu, dan Kecamatan Poleang Tengah. 

Sementara itu, kecamatan yang terdapat di kepulauan yaitu Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya, Kecamatan Kabaena, Kecamatan Kabaena Utara, Kecamatan Kabaena Selatan, Kecamatan Kabaena Barat, Kecamatan Kabaena Timur, dan Kecamatan Kabaena Tengah.

Kecamatan Mata Usu merupakan kecamatan terluas, dengan luas 456,17 km2 atau 13,76 persen terhadap total luas daerah Kabupaten Bombana. Sementara itu, kecamatan yang paling kecil daerahnya adalah Kecamatan Kepulauan Masaloka Raya dengan luas hanya 2,66 km2 atau 0,08 persen dari total luas Kabupaten Bombana.

2 dari 4 halaman

Sejarah Panjang Pembentukan Kabupaten Bombana

Sebelum menjadi Kabupaten Bombana, wilayah ini dulunya bagian dari Kerajaan Moronene yang dikuasai oleh Belanda. Namun, orang-orang di wilayah tersebut ingin agar wilayah mereka menjadi daerah otonom yang mandiri.

Pada 1948, dua kepala distrik dari Rumbia Mokole dan Poleang Mokole membawa 38 kepala kampung untuk meminta pembentukan wilayah Tumpah Darah Moronene sebagai daerah tersendiri. Selanjutnya, Rukun Keluarga Moronene (RKM) dibentuk dengan tujuan untuk membentuk Kabupaten Moronene.

Pada 1958, H. Misbah menuntut agar wilayah Moronene menjadi kabupaten yang terpisah dari Kabupaten Buton. Pada 1964, Rambe bersama pengurus RKM cabang Kendari membuat proposal pembentukan Kabupaten Moronene yang dibahas pada 1965. Namun, baru pada 1989 pemerintah merespons aspirasi masyarakat dengan merencanakan pemekaran tiga kabupaten, termasuk Kabupaten Bombana.

Pada 1994, Ketua RKM cabang Kendari DRS. As Paulus membentuk tim kerja untuk menyusun proposal pembentukan Kabupaten Bombana. Akhirnya, pada 18 Desember 2003, Kabupaten Bombana resmi dibentuk, tanggal ini menjadi hari lahir Kabupaten Bombana.

Meskipun proses pembentukannya cukup panjang dan melelahkan, Kabupaten Bombana kini menjadi daerah otonom yang maju dan berkembang dengan berbagai potensi yang dimilikinya. Kini, daerah ini terkenal dengan budaya, alam, dan sumber daya alamnya yang berlimpah. Bombana memiliki potensi dalam bidang pertanian, perikanan, dan pertambangan.

3 dari 4 halaman

Potensi Pariwisata Kabupaten Bombana

Kabupaten Bombana di Sulawesi Tenggara menyimpan keindahan alam yang memukau dan banyak destinasi wisata menarik yang bisa dikunjungi. Di antara destinasi wisata yang terkenal adalah Pulau Sagori yang terletak di Kabaena, karang atol berbentuk hampir setengah lingkaran dengan keindahan pasir putih yang terhampar luas. Di atas pulau ini juga tumbuh banyak pohon cemara yang menambah keindahan alamnya.

Destinasi wisata lainnya adalah Pulau Damalawa yang terletak di Desa Tapuhaka, Kecamatan Kabaena Timur. Destinasi ini dapat dicapai dengan kendaraan bermotor dari dermaga Dongkala, dilanjutkan dengan speedboat dari dermaga Tapuhaka. Hamparan pasir putih dengan jejeran pohon kelapa menambah keindahan di pesisir pantainya, dan lautnya yang sangat jernih sangat cocok bagi para wisatawan untuk snorkeling.

Desa Wisata Tangkeno juga menjadi ikon destinasi wisata di Pulau Kabaena. Terletak di Kecamatan Kabaena Tengah, desa ini berada di ketinggian 700 mdpl dan memiliki udara yang sejuk.

Desa ini memiliki Alun-Alun yang diberi nama Plaza Tangkeno, tempat berkumpulnya wisatawan yang ingin menikmati pemandangan indah dan udara sejuk. Destinasi wisata ini dapat ditempuh naik kapal laut melalui ibu kota Bombana Rumbia selama kurang lebih 5 jam dan dilanjutkan dengan perjalanan darat selama kurang lebih 1,5 jam dari Pelabuhan Sekeli Kabaena.

Terakhir, terdapat Permandian Air Panas Tahi Ite yang terletak di Desa Tahi Ite, Kecamatan Rarowatu. Tempat wisata ini memiliki keunikan yaitu berupa air panas yang berwarna biru, air panas tersebut berasal dari hamparan belerang di bawah permukaan air. Destinasi ini dapat dicapai sekitar 1 jam dari ibu kota Kabupaten dengan menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Permandian Air Panas Tahi Ite menjadi destinasi pilihan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin menikmati keindahan alam yang unik.

4 dari 4 halaman

Pendapatan dan Belanja Kabupaten Bombana Tahun 2022

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pendapatan pemerintah Kabupaten Bombana pada 2022 mencapai Rp1.168.077.512.064. Jumlah ini terdiri dari beberapa jenis pendapatan, seperti Pendapatan Asli Daerah (PAD), pajak daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bombana pada 2022 sebesar Rp84.534.521.944, menurun dari Rp134.037.109.609 pada 2021.  Pajak daerah pada 2022 mencapai Rp14.644.521.090. Sementara itu, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan sebesar Rp11.948.591.723. PAD lain-lain Kabupaten Bombana pada 2022 mencapai Rp46.558.660.128.

Selain PAD, Kabupaten Bombana juga akan menerima Dana Perimbangan sebesar Rp977.052.656.120. Dana ini akan membantu Kabupaten Bombana dalam membiayai program dan kegiatan pembangunan yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Terdapat juga pendapatan lain yang sah senilai Rp106.490.334.000 yang merupakan Dana Penyesuaian dan Otonomi Daerah. 

Namun, untuk dapat membiayai program dan kegiatan pembangunan yang diperlukan, pemerintah Kabupaten Bombana juga harus memperhatikan pengeluaran atau belanja yang dibutuhkan. Total belanja pada 2022 dilaporkan mencapai Rp1.077.990.505.164. Belanja tidak langsung adalah sebesar Rp491.808.528.336, di antaranya belanja pegawai akan mencapai Rp315.370.960.804. Sementara itu, belanja langsung pada 2022 mencapai Rp586.181.976.828.