Liputan6.com, Jakarta - Seperti kebanyakan orang saat bulan puasa, makan sahur ingin dijalani dengan situasi yang tenang. Namun kenyataannya berbeda saat mahasiswa kampus di Universitas Gajah Mada (UGM), Sleman, DIY Yogyakarta ikut kegiatan sahur bersama.
"Siapa nih yang belum merasakan WAR sahur di Maskam UGM? keterangan akun Masjid Kampus UGM yang diunggah Sabtu, 25 Maret 2023.
Terlihat dalam video, pihak panitia sahur bersama sudah melakukan persiapan sejak pukul setengah tiga pagi dan langsung menyiapkan tempat. Panitia juga menyiapkan konsumsi 300 porsi yang berupa nasi, lauk pauk seperti ayam, sayur dan bihun beserta sambal.Â
Advertisement
Namun tak disangka peserta sahur bersama sangat ramai, mereka pun langsung antre makan sahur. Terlihat pengunjung agak berdesakan, bagian jamaah putra dan putri dipisah.
Makanan sahur ditempatkan pada meja panjang yang telah terisi piring-piring lengkap dengan isi nasi serta lauk-pauknya. "Mohon maaf untuk jamaah yang belum mendapatkan makanan sahur karena jumlah porsi terbatas," tulis akun Masjid Kampus UGM lagi.
Tentu banyak dari jamaah yang datang tak kebagian. Di kolom komentar mereka berharap pihak panitia bisa menambah kuota porsi sahur.
"Semoga bisa ditambah kuota min," tulis warganet.
"Makasih panitia," sambung warganet.
"Setengah tiga aja udah nggak dapet makanan woee nangis banget," balas yang lain.
"Semangat selalu panitia UGM, salam hangat dari saudara seperjuangan panitia RDKB maskam UNMUL," balas warganet lain.
Â
Â
Curhat Tak Kebagian Sahur
Di konten lainnya juga mengunggah tentang lika-liku sahur pertama di Masjid Kampus UGM. Terlihat tayangan seseorang sedang naik motor dari Klebengan ke Masjid Kampus, lantaran masih tampak sepi ketika memasuki halaman masjid tampaknya masih ada harapan bisa dapat makan sahur gratis.
Namun meski jam mendekati imsyak masih lama, antrean sudah cukup panjang. Ternyata banyak yang sudah mengantre tapi tetap tidak kebagian, lalu kembali ke kamar kost untuk menyempatkan sahur dengan mi instan.
"Minimal jam 2.30 bosquee, besok coba lagi," sebut akun @hdjsiak yang membuat unggahan.
Unggahan tersebut dibalas orang yang senasib untuk bisa mendapatkan sahur gratis di Masjid Kampus UGM. "Barusan lewat postingan mas-mas yang kebagian kak, dia berangkat jam 2, semangat," tulis warganet.Â
"Makasih kak, tapi cukup sekali saja saya," balas pembuat konten yang tak lagi tertarik untuk bisa sahur gratis.Â
Sang pembuat akun ternyata juga mengungah konten lain saat mahasiwa berebut untuk mendapatkan kupon iftar. "Anak UGM ambisinya ga cuma jam kuliah aja, sahur pun juga pada ambisi," curhatnya.
Advertisement
Berlomba-lomba Berikan Sahur Gratis
Mengutip dari kanal Health Liputan6.com, 27 Maret 2023, seperti umat Muslim di belahan dunia lainnya, Muslim di Dagestan, Rusia pun juga mengindahkan Ramadhan. Penasihat Spiritual Pusat Adaptasi Krepost Dagestan Rusia, Arif Sultan Magomedov mengungkapkan, umat Muslim di wilayahnya berlomba-lomba dalam kebaikan saat Ramadhan tiba.
"Di Dagestan, bulan Ramadhan itu seperti hari besar selama satu bulan. Ini karena Dagestan selama bulan Ramadhan dan di luar bulan Ramadhan itu berbeda," katanya, dikutip dari nu.or.id.
Keistimewaan Ramadhan di federasi Rusia itu terlihat dari kebiasaan masyarakat yang berlomba menjadi sponsor atau donatur dalam menyediakan menu buka puasa dan sahur gratis. "Acara Ramadhan di Dagestan harus ada orang yang mensponsori untuk acara, dan orang pada rebutan. Mereka saling berlomba-lomba untuk mensponsori buka puasa," jelas Arif Sultan Magomedov.
Menu buka puasa gratis bukan cuma disediakan di lokasi tertentu seperti masjid, melainkan juga dibagikan cuma-cuma pada pengendara yang masih berada di jalan saat adzan Maghrib berkumandang.
"Di bulan Ramadhan, biasanya ketiak waktu sudah dekat adzan Maghrib, di jalan ada yang berbagi. Mereka keluar ke jalan dan memberikan kepada yang di jalan. Di mana-mana ada seperti itu," kata Arif Sultan.
Durasi Puasa 17 Jam di Rusia
Durasi berpuasa dalam sehari lebih panjang bagi umat Muslim yang ada di Rusia. Ketua PCINU FREU Amy Maulana menuturkan, Muslim di Rusia menjalankan puasa selama kurang lebih selama 17 jam. Biasanya mereka makan sahur sekitar pukul 03.00 dini hari.
"Tantangannya tahun ini sedikit lebih nyaman. Tahun ini kisaran puasa 16-17 jam, jadi sahur di pukul 02.00 atau 03.00 pagi, terus buka puasanya di kurang lebih pukul 21.00 malam," ujar Amy.
Sementara di Indonesia, durasi puasa Ramadhan berkisar 13 hingga 14 jam, tergantung pada letak geografis setiap provinsi di Tanah Air.
Seperti anak-anak di Tanah Air yang mempunyai buku catatan kegiataan Ramadhan, anak-anak di Rusia pun memiliki kebiasaan serupa. Setiap anak akan mengisi buku Ramadhan mereka dengan kegiatan seperti sholat tarawih. Pada akhir Ramadhan, buku catatan masing-masing anak akan dievaluasi. Ada hadiah bagi yang beruntung.
"Ada tradisi Buku Ramadhan untuk catatan tarawih. Di Russia ngambil buku, diisi, dan di akhir Ramadhan nanti, siapa yang beruntung nanti ada hadianya umroh," jelas Arif Sultan.
Â
Advertisement