Sukses

Gaet Wisnus Minat Khusus, Kemenparekraf Rilis E-Booklet Safari Ramadhan Mudik Jelajah Masjid di Indonesia

Pergerakan masyarakat pada momen mudik Lebaran 2023 diperkirakan akan mencapai 123,8 juta atau terjadi peningkatan 14,2 persen di mudik tahun ini, hal ini dimanfaatkan pemerintah dengan mengarahkan masyarakat pada wisata minat khusus untuk jelajah masjid di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sudah mengantisipasi pergerakan masyarakat pada momen mudik Lebaran 2023 yaitu sebesar 123,8 juta atau terjadi peningkatan 14,2 persen di mudik tahun ini. Jumlah ini merupajan kedua terbesar setelah China yang memiliki pergerakan masif berkaitan dengan Imlek di negaranya.

"Tapi di Indonesia berkaitan dengan Lebaran, ini momen besar harus dimanfaatkan karena kita ditargetkan 4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara," sebut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, saat The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar hybrid pada Senin, 27 Maret 2023.

Pada momen libur lebaran tahun sebelumnya dibuat program perjalanan ke destinasi bersama keluarga di Indonesia aja, Kemenparekraf mengarahkan para pemudik untuk sekaligus berlibur ke desa-desa wisata. Sandi mengatakan pada momen Lebaran 2023 kali ini, program dialihkan ke destinasi wisata masjid.

Program ini akan masuk pada jenis wisata minat khusus berbasis masjid jelajah masjid di Indonesia aja. "Baru saja kita lepas dari Covid, saya yakin euforia ini akan semakin tinggi karena semua orang akan mudik," ungkap Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Event, Vincensius Jemadu.

E-Booklet Jelajah Masjid merupakan program Bangga Berwisata di Indonesia dengan tagline "Wisata di Indonesia Aja".  Mengambil momen Lebaran, pihaknya akan berusaha memberikan informasi secara komperhensif terkait apa saja yang ada di jalur mudik, terutama terkait masjid yang memiliki nilai jual dan pengalaman unik untuk wisatawan. 

 

2 dari 4 halaman

Memanfaatkan Momentum Libur Lebaran

Tujuan peluncuran e-booklet tak lain ingin memanfaatkan momen mudik serta diversifikasi prodak wisata. Apalahi portofolio wisata Indonesia ada yang berbasis alam, budaya dan buatan. "Ini salah satu wisata minat khusus yang kita tahu segmen pasarnya pasti banyak. Bukan saja yang Muslim tapi non Muslim, mengapa? karena ada delapan dari sub tema jelajah masjid ini dan tujuan akhir kita ingin jadi nomor satu di Global Travel Indeks, saat ini kita di nomor dua,"

"Ini kan smart banget ya, karena selama mudik orang pasti butuh istirahat, sholat, perlu rehat dan masjid-masjid ini bisa dipakai sebagai suatu selling poin dan mendukung pergerakan," kata Sandi menyambung.

Tim Penyusunan E-Booklet, Finandi Gufron mengatakan penyusunan e-booklet melalui enam tahapan berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama dan stalkholder terkait. "Kita melakukan assestment ke masjid-masjid yang ada ketiga kita melakukan trimulasi data yang kita himpun serta kroscek data Google tren dan Trip Advisor agar datanya match," jelasnya. 

3 dari 4 halaman

E-booklet Juga Berisi Potensi Wisata Sekitar Masjid

Lebih jauh Finandi mengatakan, di Indonesia terdapat 340 masjid yang berpotensi masuk dalam wisata minat khusus ini. Namun dikurasi menjadi 27 terpilih masjid bersinggungan dan terkait dengan empat jalur mudik.

Terdapat 500 ribu lebih masjid di Indonesia, dijelaskan oleh Tim Konsultan Penyusunan E-Booklet Jelajah Masjid, Fakhira Shabira bahwa riset Kementerian Perhubungan terdapat empat jalur mudik seperti trans Jawa, trans Sumatera, Pantura dan Pansela. Sebanyak 27 masjid yang terpilih dikurasi berdasarkan daya tariknya yang bisa disinggahi masyarakat. 

"Saat ini sebenarnya kita mempunyai e-booklet dengan 7 masjid berbasis destinasi wisata, kita akan kembangkan menjadi 230 masjid di Indonesia yang berbasis wisata," tambah Direktur Wisata Minat Khusus, Kemenparekraf, Itok Parikesit.

Sehinga ketika dikembangkan, sebanyak 230 masjid dari tiga provinsi bisa dijadikan e-book besar sebagai penunjang wisata minat khusus serta mendorong adanya wisata minat khusus lainnya. E-booklet tersebut dapat diundu di situs resmi Wonderful Indonesia. Selain berisi informasi seputar masjid, juga ada wisata yang ada di sekitar masjid sehingga pemudik tak hanya menghampiri masjid tapi ikut datang ke lokasi wisata seputar masjid.

4 dari 4 halaman

Menara Masjid Raya Darussalam Palangka Raya

Di Bulan Suci Ramadan 1444H, Menara Masjid Raya Darussalam Palangka Raya resmi dibuka untuk umum sebagai wisata edukasi religi. Memiliki ketinggian 114 meter, menara tersebut menjadi menara masjid tertinggi di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah.

Pengurus Menara Masjid Raya Darussalam Palangka Raya, Rahmat Nasution Hamka, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah merencanakan pengembangan menara sebagai objek wisata edukasi religi. Mengutip kanal Regonal Liputan6.com, 25 Maret 2023, Menara Masjid Raya Darussalam Palangka Raya menawarkan pemandangan Kota Palangka Raya yang indah dari ketinggian.

Pengunjung dapat menikmati pemandangan tersebut dengan gratis, karena tarif masih dalam proses penghitungan. "Untuk saat ini masyarakat dapat masuk secara gratis, masih belum kami kenakan tarif karena masih disusun," sebut Rahmat di Palangka Raya.

Di samping itu, menara tersebut juga dilengkapi dengan teropong pantau yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk melihat dari kejauhan. Hanya dengan uang koin Rp1.000 saja, pengunjung bisa menggunakan teropong tersebut.