Sukses

Proses Panjang 2 Mahasiswa Indonesia Menang Harvard World Model UN 2023

Dua mahasiswa Indonesia, Adella dan Rifki, sukses mengungguli 186 peserta dari berbagai negara di gelaran Harvard World Model UN 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kekecewaan gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, kabar membanggakan datang dari dua mahasiswa Indonesia yang mencetak prestasi di dunia internasional. Mahasiswa Unika Atma Jaya, Adella Suwandi (22) dan mahasiswa Universitas Jember, Rifki Saputra (22) diketahui meraih penghargaan Diplomacy Award Legal Comitee di ajang bergengsi Harvard World Model United Nations (MUN) 2023 di Paris, Prancis.

Gelaran ini dilaksanakan di Paris, Prancis pada 12--16 Maret 2023.  Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Harvard World Model United Nations adalah salah satu ajang simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) paling prestisius yang diikuti lebih dari 2.000 peserta dari 110 negara setiap tahunnya.

Acara ini juga dikenal sebagai olimpiade terbesar untuk kegiatan MUN serupa di level internasional. Dalam program Djarum Beasiswa Plus, para Beswan Djarum, sebutan bagi penerima Djarum Beasiswa Plus), yang memilih kegiatan International Exposure berkesempatan mengikuti MUN. Di Harvard World MUN 2023 ini, Djarum Foundation mengirimkan delegasi yang terdiri dari sembilan mahasiswa.

Selain Adella dan Rifki, tujuh anggota delegasi lainnya adalah Ahmad Yusril Yusro (Universitas Lampung), Bunga Almia Gane Sari Santina Putri (Universitas Negeri Malang), Farel Muhamad Alfarisi (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Ridha Albary (Institut Teknologi Bandung), Ryan Kam Vikri (Universitas Diponegoro), Shannice Fidelia Akwilla (Unika Atma Jaya), dan Yudika Putra Perdana Pangaribuan (Universitas Brawijaya).

Adella dan Rifki yang dipasangkan sebagai double delegation untuk legal committee sukses mengungguli 186 peserta dari berbagai negara. Mereka berkompetisi di komite sama saat mendiskusikan isu Non-Self-Governing Territories atau teritori yang tidak memiliki pemerintahannya sendiri.

 

 

2 dari 4 halaman

Tak Sangka Raih Penghargaan dari Harvard

Adella menyampaikan tak menyangka bisa meraih penghargaan ini. MUN adalah ajang internasional pertamanya.

"Tentunya pencapaian ini merupakan buah dari kerja keras setelah selama dua bulan, kami digembleng dengan pelatihan dan simulasi intensif. Kami jadi semakin terarah memahami berbagai isu politik, hukum dan ekonomi global, serta mampu meningkatkan soft skill berbicara di depan publik, serta membuat tulisan ilmiah untuk persiapan ke ajang ini," Adella menjelaskan

Keikutsertaan Adella dan Rifki dalam Harvard World MUN 2023 merupakan hasil dari proses panjang mereka sebagai Beswan Djarum angkatan 37. Tidak cukup beradu ilmu dan kemampuan menyampaikan argumentasi dalam bahasa Inggris, keduanya pun bersaing secara mental terkait kemampuan sosialisasi dan negosiasi dengan para delegasi asing yang mereka rasa lebih unggul.

Dalam ajang tersebut, Adella dan Rifki bertindak sebagai delegasi Pemerintah Turki dalam membahas sejauh mana negara yang berkuasa atas teritori tersebut dapat memegang kekuasaan. Sebagai delegasi negara Turki, keduanya dituntut dapat memberikan solusi atas pemaknaan ulang atau redefinition serta referendum netral, yang dapat dilaksanakan dengan pengawasan PBB dan beberapa badan di bawahnya dalam menghadapi isu tersebut.

3 dari 4 halaman

Kemampuan Mahasiswa Indonesia

Teknik menulis dokumen, negosiasi, melobi, riset, dan kemampuan untuk mengemukakan pendapat mereka pun diuji. "Sekalipun sebelumnya sudah mengikuti beberapa simulasi sidang PBB, pencapaian ini tetap menjadi bonus yang berlipat ganda bagi saya. Selain mendapat pengalaman seumur hidup dan kesempatan untuk menjalin relasi, saya jadi tahu bahwa kemampuan mahasiswa Indonesia sebetulnya tidak kalah dengan peserta dari negara lain, khususnya di bidang riset," kata Rifki.

Ia menambahkan, "Para WorldMUN Chairs dari Universitas Harvard yang mengobservasi juga menilai secara positif keaktifan berjejaring, kemampuan mendengarkan dan mengakomodasi masukan dari kami."

Sejak 1984, Djarum Beasiswa Plus tidak hanya fokus membangun bangsa lewat pemberian dana beasiswa bagi para mahasiswa berprestasi di berbagai perguruan tinggi Indonesia, namun juga memberikan nilai tambah lewat berbagai pelatihan soft skills untuk membangun karakter, wawasan kebangsaan, dan melatih kepemimpinan. Salah satunya Beswan Djarum yang memiliki kesempatan untuk mengikuti kegiatan International Exposure ini.

4 dari 4 halaman

Bahasa Indonesia di Harvard

Program Djarum Beasiswa Plus ditujukan bagi para mahasiswa berprestasi yang tengah menempuh semester empat. Adapun untuk tahun ajaran 2023/2024, pendaftarannya dibuka pada 20 Maret--27 Mei 2023. Persyaratan pendaftaran lebih lanjut dapat dilihat dengan mengunjungi laman djarumbeasiswaplus.org.

Tak hanya mahasiswa Indonesia yang berprestasi. Bahasa Indonesia bergabung dengan dua bahasa lainnya yang bakal diajarkan di universitas top dunia, Universitas Harvard. Dua bahasa lainnya adalah Tagalog atau bahasa Filipina dan bahasa Thailand.

Kabar tersebut diumumkan melalui surat kabar mahasiswa Universitas Harvard, The Harvard Crimson pada Jumat, 24 Maret 2023. Departemen Studi Asia Selatan akan mempekerjakan tiga pembimbing untuk mengajar bahasa Tagalog, bahasa Indonesia, dan Thailand, untuk penawaran kursus mulai tahun akademik 2023/24.

Dikutip dari The Harvard Crimson, Kamis, 30 Maret 2023, Pusat Asia Universitas Harvard mendapatkan dukungan keuangan untuk posisi tersebut melalui upaya penggalangan dana, menurut Direktur Eksekutif Elizabeth K. Liao. Posisi itu akan menjadi penunjukan jangka waktu tiga tahun untuk setiap pembimbing dan dapat diperpanjang hingga lima tahun tambahan.

Â