Liputan6.com, Jakarta Kumis kucing dengan nama latin Orthosiphon aristatus merupakan tanaman obat yang tumbuh di negara-negara Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Asal-usul namanya berasal dari bentuknya yang mirip helai kumis kucing, tanaman obat ini juga dikenal sebagai cat whiskers atau java plant.
Selain sebagai tanaman hias, kumis kucing juga biasa dijadikan obat herbal untuk banyak kondisi kesehatan tertentu. Salah satu manfaat kumis kucing yang paling terkenal adalah mengobati infeksi saluran kencing dan penyakit ginjal.
Baca Juga
Mengutip Jurnal Univeritas Islam Makassar berjudul Formulasi dan Uji Karakteristik Fisik Sediaan Patch Ekstrak Etanol Daun Kumis Kucing, Sabtu (1/4/2023) Kumis kucing pada umumnya dijadikan obat herbal untuk melawan infeksi bakteri, seperti pada luka di kulit atau gusi yang bengkak. Berkat sifat anti-jamur dan anti-radangnya, kumis kucing juga digunakan untuk mengobati rematik dan asam urat, penyakit ginjal terutama batu ginjal, sebagai obat alergi, hingga menghentikan kejang.
Advertisement
Tanaman kumis kucing menurut penelitian mengandung metabolit sekunder di antaranya terpenoid, polifenol, flavonoid, sterol dan minyak esensial. Flavonoid yang terkandung dalam tanaman kumis kucing diketahui memiliki aktivitas sebagai anti-inflamasi.
Secara etnobotani tanaman kumis kucing berasal dari Afrika yang kemudian tersebar di Asia dan sampai di Indonesia. Di Indonesia, tanaman kumis kucing sering digunakan dalam pengobatan terutama batu empedu dan umumnya sebagai anti-inflamasi. Inflamasi ditandai dengan perubahan yaitu adanya pembengkakan, kemerahan, rasa panas, nyeri dan kehilangan fungsi.
Kombinasi Tanaman Kumis Kucing Rosella dan Sambiloto Sebagai Anti-Hipertensi
Mengutip Jurnal Inisiasi Pengelolaan Tanaman Kumis Kucing Sebagai Alternatif Hipertensi dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional, Sabtu (1/4/2023), tanaman yang mempunyai khasiat antihipertensi salah satunya adalah kumis kucing dan rosela. Kumis kucing mengandung senyawa sinensetin dimana senyawanya mempunyai aktivitas inhibisi ACE.
Ekstrak gabungan dari pegagan-kumis kucing-sambiloto memiliki daya inihibisi yang sangat tinggi yakni mencapai nilai 86.99 persen. Sehingga formula gabungan ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat antihipertensi.
Kombinasi ekstrak herba seledri, daun kumis kucing dan buah mengkudu (SKM) memiliki aktivitas sebagai penurun tekanan darah pada hewan uji baik pada kondisi normotensi maupun hipertensi. Sementara kombinasi ekstrak herba seledri, daun kumis kucing dan buah mengkudu (SKM) memiliki aktivitas sebagai penurun tekanan darah pada hewan uji baik pada kondisi normotensi maupun hipertensi.
Kombinasi dengan tanaman rosella dijadikan alternatif karena rosella banyak dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional, bagian yang sering digunakan yaitu bunga. Rosella mempunyai khasiat sebagai antioksidan, antibakteri, anti hipertensi, anti hyperlipidemia, anti diabetes, antinociceptive danantiinflamasi
Advertisement
Membuat Air Rebusan Kumis Kucing
Mengutip kanal Hot Liputan6.com, 20 Oktober 2020, ketika akan memanfaatkan tanaman obat kumis kucing, maka perhatikan dosisnya yang tidak boleh diminum secara berlebihan. Berikut adalah cara menyeduhnya:
Cara yang pertama yaitu dengan menyiapkan 4-5 lembar daun kumis kucing. Cuci bersih daun kumis kucing. Kemudian rebus dengan segelas air sampai mendidih. Jika sudah, air rebusan ini siap dikonsumsi sehari 3 kali.
Untuk cara yang kedua bisa dengan menyiapkan 50 gram daun kumis kucing. Kemudian daun kumis kucing dicuci dan diblender dengan air 150 ml. Saring airnya, serta beri tambahan madu dan siap dikonsumsi.
Cara membuat ramuan daun kumis kucing ketiga cocok untuk mengatasi masalah pencernaan dan ginjal. Rebus daun kumis kucing dalam segelas air berbanding 1/4.
Dari 1/2 gelas air rebusan daun kumis kucing tersebut dapat dikonsumsi 2 kali sehari. Sedangkan untuk mengatasi diabetes dan tekanan darah tinggi, 20 helai daun kumis kucing bisa dicampurkan ke dalam 110 ml air.
Kumis Kucing Berbentuk Tablet, Kapsul, hingga Teh sachet
Selain dikonsumsi dengan merebusnya bersama air, penelitian menyebutkan bahwa produk kumis kucing muncul dalam bentuk tablet, kapsul, teh sachet, minuman, herbal mentah, daun kering atau ekstrak. Disebutkan dalam penelitian jurnal yang berjudul “ A Systematic Review of the Protective Actions of Cat’s Whiskers (Misai Kucing) on the Central Nervous System” oleh Yin-Sir Chung dkk, manfaat tanaman kumis kucing yang lain dyang berkaitan dengan anoreksia, diuretik, pengobatan untuk epilepsi, menangkal stres oksidatif dan peradangan.
Pada penelitian Kamran Ahsraf dkk disebutkan bahwa kumis kucing secara sinergis meningkatkan aktivitas tamoxifen terhadap sel-sel kanker payudara yang responsif hormon secara in vitro. Oleh sebab itu, disarankan untuk berguna sebagai bahan pembantu untuk mengobati kanker payudara metastasis.
Di Eropa, orang juga banyak memakai ekstrak daun kumis kucing untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran mereka pun menggunakannya sebagai tonik untuk batu ginjal dan kandung kemih, masalah hati dan kantung empedu, serta infeksi kandung kemih. Manfaat tanaman kumis kucing juga dapat dirasakan melalui penggunaanya untuk mengurangi kolesterol.
Tetapi dalam penggunaan tanaman kumis kucing disarankan juga agar tidak mengonsumsi secara berlebihan. Di samping itu sebaiknya dikonsultasikan ke dokter lebih dulu.
Advertisement