Sukses

Nonton Dokumenter Kuliner Nusantara Sambil Ngabuburit, Ada Konro Karebosi Berusia Lebih dari Setengah Abad

Web series Kuliner Indonesia Kaya menghadirkan tiga episode yang mengulas beragam kuliner Nusantara, dimulai dari sop konro Karebosi. Anda bisa menontonnya sambil ngabuburit sore ini.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak cara untuk memanfaatkan waktu ngabuburit sore ini. Salah satunya dengan menonton Kuliner Indonesia Kaya, web series yang mengulik keragaman kuliner Nusantara. Dikemas dalam format dokumenter, penonton diajak memahami filosofi, mengetahui cara, hingga tips memasaknya.

Sop serta konro bakar Karebosi muncul sebagai salah satu objek utama yang diangkat di episode pertama serial dokumenter itu. Dhani, generasi ketiga Konro Karebosi menerangkan bahwa sang kakek awalnya berjualan di gerobak di Lapangan Karebosi pada 1968. Seiring waktu, usaha kulinernya maju dan akhirnya berpindah ke bangunan permanen.

Kedai utama Konro Karebosi ada di Jalan Gunung Lompobattang Nomor 41--43, Makassar. Mereka juga membuka satu cabang di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Bertahan lebih dari setengah abad, Dhani pun membongkar kunci utama mempertahankan bisnis berbahan utama iga sapi tersebut.

"Kita mempertahankan rasa otentik, dan mempertahankan penggunaan daging lokal. Menggunakan daging lokal, karena paling diminati oleh masyarakat serta untuk membantu juga para peternak dan pemotong yang ada di Makassar," tuturnya dikutip dari Kuliner Indonesia Kaya, Sabtu (1/4/2023).

 

Ia menjelaskan bahwa daging lokal tetap dipakai karena paling diminati oleh masyarakat. Selain itu, ia juga hendak membantu para peternak dan pemotong yang ada di Makassar. " Semoga kuliner Makassar semakin dikenal tidak hanya di kota Makassar saja, tapi juga di seluruh Indonesia, bahkan di dunia," ujarnya.

Tayangan lalu beralih ke coto Makassar dari Aroma Coto Gagak. Jamaluddin Dg Nasa menuturkan jatuh bangun mengembangkan usaha kulinernya. "Dari awal mula buka di sini, kadang laku dua kilo sampai malam, kadang juga ndak habis. Akhirnya kalau kurang modal, sepi, saya ikut tukang baku, jadi kuli. Seminggu setelah terima gaji, saya buka lagi," celotehnya.

Dengan semangat, ia dan istrinya, Suharni, akhirnya bisa meningkatkan skala usaha warisan ayah Jamaluddin. Suharni pun berharap yang terbaik bagi seluruh pengusaha kuliner yang terus berjuang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cerita Kue Barongko Khas Makassar

Episode pertama yang tayang mulai Kamis, 30 Maret 2023, pukul 17.00 WIB itu akhirnya ditutup dengan cerita pemilik bisnis kue tradisional Azzahra Coffee Shop & Traditional Cake, Amrullah Umar. Ia membuka usaha itu bersama kakaknya pada 2018. 

"Awalnya, karena hobi nongkrong... Kami suka ngopi, sarapan pagi, dan dari situ muncul ide kok kita tidak bisa buat tempat tongkrongan meskipun kecil. Di situ kita mulai," tutur Amrullah.

Sebagai tempat nongkrong, kopi jadi minuman utama di tempat itu. Mereka menyajikan beragam kue tradisional, khususnya barongko, sebagai pendamping minum kopi. Total sekitar 50 jenis kue tradisional dijual di tempat itu. Meski begitu, barongko lah yang jadi sorotan utama.

"Barongko tidak mengajarkan kejumawaan yang memalingkan, menyelamatkan manusia dari kekurangan. Kopi menyelamatkan peradaban. Secangkir kopi sejuta kebersamaan," cetusnya menutup pembicaraan.

Web series Kuliner Indonesia Kaya sudah dimulai pada 2022. Tahun lalu menghadirkan tiga episode yang mengulik ragam kuliner di Kudus, Yogyakarta, dan Cirebon. Menurut rilis yang diterima Liputan6.com, Kamis pekan ini, ketiganya telah ditonton dengan lebih dari dua juta views.

"Berangkat dari antusiasme para pecinta kuliner dengan web series Kuliner Indonesia Kaya, pada Ramadan kali ini kami kembali menyuguhkan tiga episode terbaru ke hadapan para pecinta kuliner sebelum waktu berbuka tiba," kata Renitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com. 

3 dari 4 halaman

Episode Kedua dan Ketiga Kuliner Indonesia Kaya

Selanjutnya, episode kedua Kuliner Indonesia Kaya akan mulai ditayangkan pada Kamis, 6 April 2023, pukul 17.00 WIB. Kali ini, pecinta kuliner diajak mengunjungi ragam kuliner yang ada di kota Solo.

Kota yang memiliki nama lain Surakarta ini dikenal sebagai pusat kebudayaan Jawa. Memiliki ragam kuliner yang otentik dan juga klasik, di kota Solo pecinta kuliner diajak untuk melihat visualisasi kelezatan Tengkleng dan Sate Buntel dari Sate Bu Hj Bejo. Pecinta kuliner juga diajak menyimak sejarah singkat ikon kuliner kota Solo, yaitu Nasi Liwet dari Nasi Liwet Bu Wongso Lemu.  

Menelusuri kuliner di kota Solo, tak lengkap jika tidak menghampiri tempat yang melegenda untuk berburu kuliner, yaitu Pasar Gede. Bermacam kuliner khas Solo, seperti Es Dawet Selasih, Cabuk Rambak, Brambang Asem, Es Gempol Pleret, serta jajanan pasar lainnya yang akrab disebut Lenjongan, tersaji lengkap di sana.  

Sementara, episode ketiga akan ditayangkan mulai Kamis, 13 April 2023. Episode penutup web series itu untuk tahun ini adalah ulasan tentang kuliner Minang.

4 dari 4 halaman

Menelusuri Ragam Kuliner Minang

Dalam episode ketiga edisi kuliner Minang, penonton akan diajak memahami filosofi Nasi Kapau dari Nasi Kapau Linda. Nasi Kapau memiliki beberapa perbedaan dengan Nasi Padang, seperti penggunaan Sebeng atau lauk tambahan, penggunaan rempah yang lebih sedikit dibandingkan dengan Nasi Padang, serta penggunaan sendok kayu panjang saat pengambilannya.

Penonton juga akan disuguhi ulasan tentang Soto Padang dari Bopet Yusuf Rajawali. Sebagai makanan penutup adalah Bubur Kampiun dari Ajo Pongo yang menggugah selera. 

Renitasari menambahkan, "Kami harap, upaya kami dalam melestarikan dan mengenalkan kuliner Nusantara melalui web series Kuliner Indonesia Kaya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Semoga ketiga episode terbaru ini, juga dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap ragam kuliner di Indonesia. Selamat menyaksikan sajian Ramadan dari kami."

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan kontribusi sektor ekonomi kreatif pada 2021 mencapai Rp1.300 triliun atau sekitar 7,5 persen dari keseluruhan produk domestik bruto atau PDB nasional. Sektor kuliner menjadi satu dari tiga kontributor terbesar dengan persentasenya mencapai 42 persen.

"Indonesia berada di peringkat ketiga pusat kuliner dunia setelah Korea yang sudah terkenal dengan beberapa makanan unggulannya salah satunya bulgogi dan juga galbi," kata Sandi, dalam jumpa pers dengan Mondelez Internasional, Kamis, 27 November 2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.