Liputan6.com, Jakarta - Jeans alias denim masih jadi andalan banyak orang untuk bergaya kasual sehari-hari. Dari total kasual hingga semi formal, jeans sangat fleksibel dipadupadankan dengan beragam item fesyen. Tapi, itu pula yang jadi tantangan produsen dalam memproduksi varian baru.
Brand jeans Edwin tak terkecuali. Brand denim asal Jepang yang baru saja di-rebranding menggandeng Darahkubiru untuk menciptakan produk yang akan menarik perhatian para pecinta jeans. Mereka pun keluar dengan koleksi handcrafted.
Panca Novianto, CEO Darahkubiru, menjelaskan handcrafted yang dimaksud bukan berarti sepenuhnya dibuat menggunakan tangan, tetapi menerapkan teknik agar hasilnya seperti tampilan jeans yang sudah lama dipakai.
Advertisement
"Kenapa? Mereka sangat suka dengan hasil jeans sendiri. Ada fades-nya, ada bekas-bekas sobekannya. Edwin dengan teknologi yang dipunyai, bisa buat celana siap pakai tapi sudah worn out," katanya di sela acara EDWIN JEANS Special Event 'Win With Edwin' di Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023.
Menurut Panca, karena dirancang agar terlihat senatural mungin, termasuk bekas lipatan dan sobekan yang biasa terlihat di celana koleksi lama, tidak ada satu pun produk yang bakal sama persis. Dengan begitu, pecinta denim akan merasa barang mereka tak pasaran. Warna yang disiapkan juga tidak hanya biru, tapi juga hitam.
"Modelnya versatile, bisa dipakai di berbagai situasi dan gaya," imbuhnya.
Reno Riandri, Brand Marketing Manager Edwin, menyebut total ada enam model celana jeans dan satu jaket untuk koleksi handcrafted yang diproduksi terbatas. Koleksi tersebut tersedia secara online, terutama via website resmi Edwin.
Siapkan 2 Kategori Jeans Lain
Selain handcrafted, Edwin juga menyiapkan dua lini koleksi reguler yang terdiri dari 801 dan 802. Perbedaannya terletak pada potongannya. 801 berpotongan reguler, sedangkan 802 berpotongan slim fit dengan bahan stretch.
"Yang reguler itu ada yang bahannya slub (lebih kasar) dan soft (lembut)," ujar Reno.
Pihaknya juga menyiapkan koleksi 803 untuk jeans dengan potongan longgar. Penamaan koleksi dengan angka, sambung Reno, merujuk pada penamaan koleksi di Jepang sebagai asal Edwin.
Selain penamaan baru, strategi penjualan pun diperbarui. Reno mengatakan kini mereka fokus mengalihkan penjualan secara online sepenuhnya, baik via website resmi Edwin maupun market place. Pertimbangannya karena diangap lebih memudahkan dari sisi efektivitas dan operasi.
"After Covid, penjualan bagus dan produk diterima masyarakat secara online, akhirnya kami putuskan fokus di penjualan online. Tapi, di dept store masih ada, masih bikin bazar," katanya.
Advertisement
Tips Membeli Jeans Online
Menurut Reno, konsumen saat ini cukup mudah membeli celana jeans secara online. Ia membocorkan cara yang relatif aman adalah dengan memesan produk dengan satu ukuran lebih besar.
"Kita suggest satu nomor lebih besar dari yang biasa dipakai. Misalnya, saya biasa pakai size 30, pesan yang size-nya 32. Tapi, di setiap produk, kita kasih description juga. Itu cukup memudahkan," imbuhnya.
Edwin juga fokus untuk menjual koleksi pria saja, khususnya secara online. Sementara, koleksi jeans wanita dijual di toko fisik dengan bekerja sama dengan pihak ketiga. "Tapi enggak nutup kemungkinan, dua tiga tahun lagi bisa ekspansi bisnis," kata Reno.
Panca menambahkan, potongan jeans yang disukai saat ini adalah yang berpotongan longgar. Potongan itu membuat gerak lebih leluasa.
Jeans berpotongan longgar juga baik untuk kesehatan. Konsultan ginekologi dan juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynaecologists Dr. Leila Frodsham menyebut secara umum, jeans bukanlah pasangan terbaik untuk kulit sensitif yang dimiliki di daerah lipatan paha. Ini karena vagina dan kulit vulva sensitif.
Dilansir dari situs Bustle, pakar sebut infeksi vagina, terutama sariawan vagina (vaginal thrush) terjadi karena menggunakan pakaian ketat. "Sariawan vagina adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan Candida albicans, sebuah jamur umum," jelas Dr. Frodsham.
Sariawan Vagina yang Bisa Disebabkan Jeans Ketat
Sariawa vagina menyebabkan gatal, nyeri, keputihan—yang kental, putih, dan berbau tidak busuk—serta rasa sakit saat berhubungan seks dan kencing. Ini adalah infeksi yang sangat umum—sekitar 75 persen wanita akan mengalami sariawan vagina. Di Inggris saja, diperkirakan ada 1,2 juta wanita yang menderita sariawan berulang, menurut sebuah studi global yang dilakukan oleh para peneliti di University of Manchester.
Dr. Fordsham menyebut jamur Candida berkembang di tempat yang hangat dan lembab. Mengingat fakta bahwa jeans serta celana ketat lainnya menghalangi sirkulasi udara alami, masuk akal jika jamur akan tumbuh subur di lingkungan ini.
Menurut National Health Service (NHS), sariawan dapat berkembang jika keseimbangan alami mikroorganisme dalam vagina terganggu dan jamur candida berkembang biak—candida sebenarnya muncul secara alami di vagina dan sama sekali tidak berbahaya pada tingkat normal.
Kain ketat atau sintetis tidak selalu menyebabkan sariawan, tetapi juga menyebabkan iritasi kulit serta ketidaknyamanan jika dipakai oleh wanita yang menderita sariawan vagina. Selain sariawan, Dr. Frodsham menambahkan bahwa celana jeans ketat juga berpotensi menimbulkan masalah lain.
"Pakaian apa pun dengan pinggang ketat dapat menekan usus atau mengakibatkan refluks dengan cara mendorong isi perut ke atas dan menyebabkan gangguan pencernaan," katanya. "Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa menghindari celana jeans ketat dapat mencegah infeksi saluran kemih (urinary tract infection/UTI) terjadi kembali."
Advertisement