Sukses

Potensi Kunjungan Pelancong ke Desa Wisata di Jalur Mudik Lebaran 2023

Sayang rasanya melewatkan kunjungan ke desa wisata di jalur mudik Lebaran 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan potensi desa wisata sudah sangat terpetakan.

Liputan6.com, Jakarta - Sayang rasanya untuk melewatkan kunjungan ke desa wisata ketika melalui jalur mudik Lebaran 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan potensi desa wisata sudah sangat terpetakan.

"Tahun lalu, jumlah desa wisata yang mendaftar di ADWI itu melonjak, tapi tahun ini meningkat lagi dan dari 4.500 lebih desa wisata, sebagian besar ada di Pulau Jawa, jadi ini yang nanti akan terpetakan dalam jalur mudik kita, baik di Pantura, Pansela, maupun tol Trans Jawa," kata Menparekraf dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin, 3 April 2023.

Sandi, begitu ia akrab disapa, melanjutkan bahwa potensi desa wisata yang sudah tercatat tahun lalu akan terus dikembangkan pihaknya. Sedangkan untuk tahun ini, wisata sepanjang jalur mudik Lebaran 2023 ditambahkan dengan pariwisata berbasis masjid dan wisata religi.

"Jadi, nanti konsentrasi penumpukam kendaraan ini bisa terpecah ke beberapa destinasi healing yang bisa mereka lakukan untuk sekaligus beristirahat," tambah Sandi.

Ia menjelaskan, pendapatan dari masing-masing desa wisata bervariasi. "Yang sudah lebih maju itu bisa mencapai angka Rp40 juta sampai Rp60 juta untuk Lebaran saja, tapi per tahunnya yang sudah maju bisa mencapai Rp300 juta sampai Rp500 juta," katanya.

"Ada desa-desa yang sudah pendapatannya sudah di atas Rp1 miliar sampai Rp2 miliar, ini tergantung pada klasifikasi dan kategorisasi dari pada desa wisata tersebut," tambah Sandi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pergerakan Wisatawan Nusantara

Selain itu, Sandi juga mengatakan bahwa setidaknya ada lima destinasi yang diproyeksi jadi tujuan wisata favorit di jalur mudik Lebaran 2023. "Rute Subang, Cirebon, Kuningan, Ciamis, dan Tasikmalaya diproteksi akan jadi destinasi favorit. Subang akan saya cek kesiapannya minggu ini," jelasnya.

Ia menyebut bahwa destinasi-destinasi ini muncul karena pemudik mengandalkan jalur tol trans Jawa, Pantura, dan Pansela. "Kami harus cari spot yang bisa dinikmati pemudik tanpa menambah beban jalan, terutama di saat-saat macet," sebutnya.

Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif terus bebenah menyambut libur Lebaran 2023, cuti bersama, dan mudik. SKB 3 Menteri tentang hari libur dan cuti bersama telah ditandatangani, yaitu ditetapkan pada 19--25 April 2023.

"Kita harus manfaatkan momen mudik secara maksimal. Kita targetkan sekitar 25 persen pergerakan wisatawan Nusantara dari 1,4 miliar pergerakan wisatawan Nusantara di libur mudik atau 300--350 juta dapat tercapai," kata Sandi.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan perangkat daerah dan stakeholders. Hal tersebut guna memastikan maksimalnya potensi wisatawan saat libur Lebaran, namun juga memerhatikan aspek-aspek berkaitan dengan CHSE, terutama keselamatan dan keamanan.

3 dari 4 halaman

Pemantauan Kualitas Wisata

Disampaikan Sandi bahwa akan ada lonjakan pengunjung selama musim libur Lebaran 2023. "Harus kita perhatikan kesiapan dari mulai kawasan, infrastruktur, sampai berkaitan dengan pelayanannya agar aman, nyaman, dan menyenangkan," terangnya.

"Kita berkoordinasi terus salah satunya dengan Korlantas Polri untuk memetakan berapa lokasi yang berpotensi mengalami kepadatan selama libur Lebaran, rekayasa lalu lintas, rambu-rambu, dan petunjuk portabel harus disiapkan," kata Sandi.

"Kita akan mengeluarkan surat imbauan pemantauan Hari Raya Idul Fitri 2023, Surat Edaran pada seluruh Dinas Pariwisata Provinsi di Indonesia untuk memastikan kesiapan destinasi dan lokasi daya tarik wisata untuk menerapakan protokol keselamatan dan kesehatan yang baik, juga kesiapan dari seluruh lini pariwisata dan ekonomi kreatif menyambut libur Lebaran," tambahnya.

Ia melanjutkan bahwa pemerintah daerah diharapkan membentuk Satuan Tugas. Langkah tersebut dilakukan dengan melibatkan lintas OPD untuk mengawasi kawasan objek wisata dan aktivitas pengunjung.

"Dinas Pariwisata juga diimbau memantau di lapangan langsung, jangan hanya di belakang meja, melakukan monitoring dan evaluasi," ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Video Kampanye Keselamatan Berlalu Lintas

 

Pihaknya juga mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang telah menyampaikan temuannya terkait pelaksanaan inspeksi keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan atau ramp check di kawasan wisata. Dalam rangka menyambut libur Lebaran, dihadirkan pula video kampanye Keselamatan Berlalu Lintas.

Video tersebut merupakan sinergi antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kementerian Perhubungan, dan Jasa Raharja. Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fadjar Hutomo menjelaskan ide ini bermula dari keprihatinan pihaknya mengenai banyaknya kecelakaan-kecelakaan yang melibatkan terutama bus-bus pariwisata.

Ahmad Wildan, Plt. Ketua Sub Komite Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT, menyampaikan bahwa pola kejadian tersebut cenderung berulang. "Bus wisata itu rutenya enggak diatur, waktunya juga tidak diatur," ia mengatakan. "Penyebab kecelakaan (umumnya) pengemudi mengantuk atau kelelahan atau enggak mengerti jalan, rem blong, lalu masuk jurang."

Karena itu, dalam video kampanye terbaru, mereka menyoroti tiga poin penting:

  1. Susun rencana perjalanan. Pastikan semua perangkat yang dibutuhkan untuk melakoni perjalanan sudah siap dan mumpuni.
  2. Pengemudi bus wisata jangan menyetir lebih dari 12 jam.
  3. Jangan biarkan pengemudi tidur di dalam bus. Siapkan ruangan untuk pengemudi beristirahat, supaya kondisi tubuh fit kembali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.