Liputan6.com, Jakarta - Dalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan seperti sekarang, memiliki keterampilan bertahan hidup menjadi semakin penting. Skill bertahan hidup dibutuhkan dalam banyak aspek, mulai dari menghadapi bencana alam hingga mengatasi situasi darurat seperti kecelakaan atau kehilangan arah dalam perjalanan. Kemampuan bertahan hidup juga sangat berguna dalam kegiatan outdoor seperti camping, hiking, atau petualangan alam.
Dalam acara launching koleksi terbaru EIGER TAC di Jakarta, Selasa, 4 April 2023, petualang senior Galih Donikara membagikan beberapa tips keterampilan bertahan hidup yang diperlukan saat berada di alam terbuka. Acara talkshow tersebut juga turut dihadiri oleh Ramon Y Tungka, Tedi Ixdiana dari Vertical Rescue Indonesia, Basarnas, dan Pasukan KOPASGAT TNI AU.
"Survival itu adalah be prepared, mempersiapkan diri. Menghadapi kondisi apa pun. Survival itu kondisi sebetulnya,” ujarnya di EIGER Flagship Store Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Advertisement
Menurutnya, supaya terhindar dari keadaan darurat, seseorang perlu melatih diri dengan tiga hal, keterampilan, pengetahuan, dan perilaku.
“Keterampilannya bagaimana hidup di alam terbuka itu banyak sekali. Membuat air, api, perlindungan, makanan, dan macem-macem,” ujar Galih Donikara yang biasa dipanggil Kang Galih. Ia berpendapat bahwa teknik-teknik dasar keterampilan bertahan hidup harus dipelajari setiap orang.
Selain keterampilan, Kang Galih mengatakan pentingnya pengetahuan umum tentang kondisi alam. “Pengetahuan bagaimana kita berada di mana. Kondisi kita ada di mana, mau kemana, bagaimana musimnya. Itu jadi bagian persiapan tadi,” ujarnya.
Pengetahuan ini membantu seseorang untuk mengambil keputusan yang bijaksana, merencanakan langkah-langkah yang tepat, dan menghindari risiko yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan dalam situasi alam yang mungkin tidak dikenal sebelumnya.
Sikap Harus Dijaga Agar Bertahan Hidup
Galih menitikberatkan skill survival yang paling penting pada perilaku atau sikap. “Yang ketiga, attitude. Ini yang paling membahayakan. Banyak kejadian terakhir, orang naik gunung sendirian, kemudian tidak bawa peralatan. Ini sikap yang menganggap remeh alam. Yang kemudian memunculkan pemikiran menaklukkan alam, bukan menghargai alam,” jelasnya.
Ia melanjutkan, “Bahkan nih, leader guide kami di Tibet mengatakan, naik gunung harusnya diniatkan sebagai ziarah.” Dengan perumpamaan tersebut, Galih menggarisbawahi pentingnya menjaga perkataan ketika berada di alam terbuka dengan tidak berkata kotor, tidak boleh brsikap sombong, dan tidak boleh memiliki pemikiran yang jelek.
Menurut pria kelahiran 1965 itu, alam adalah makhluk hidup yang memilih siapa yang boleh berada di sana. Bahkan, gunung pun “memilih” siapa yang boleh sampai puncaknya. “Mereka yang tidak sampai puncaknya, artinya mereka tidak dipilih oleh alam. Karena tadi, mungkin ada sikap ya sedikit sombong dalam dirinya, sikap yang meremehkan alam,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya selalu berhati-hati dan melestarikan alam dengan tidak merusaknya atau membuang sampah sembarangan. Selain itu, penting untuk selalu melatih tiga hal di atas agar selalu siap menghadapi situasi apa pun.
Advertisement
Pentingnya Menaklukkan Diri Sendiri
Nada serupa disampaikan Ramon Y. Tungka, aktor, petualang sekaligus brand ambasador EIGER. Ia mengatakan, “Sebenarnya tidak ada yang mau berada di posisi penyintas. Tapi alangkah lebih baik kalau kita mempersiapkan segalanya. Dalam artian kita preventif, kita tau apa yang harus dilakukan bila mana kita ada di kondisi survival.”
Ramon menekankan pentingnya mengendalikan diri sendiri ketika berada di aktivitas luar ruangan. “Pada intinya baik ekspedisi panjang, pendek, itu hanya durasi. Yang terpenting bukan alamnya/medannya yang kita taklukkan, tapi diri kita sendiri.”
Lebih lanjut, Ramon mengatakan bahwa sikap tenang sangat diperlukan ketika berada dalam situasi darurat. “Sebelum kita melakukan S.T.O.P., yang paling penting adalah kita tidak panik dulu,” katanya.
Dalam istilah survival, metode S.T.O.P. digunakan untuk menangani rasa panik dalam situasi darurat. Metode ini adalah singkatap dari Stop atau berhenti, Think atau berpikir, Observe atau observasi, dan Plan atau merencanakan.
Menurut Ramon, keterampilan bertahan hidup sangat diperlukan karena “kegiatan di luar ruang mengandung dan mengundang bahaya.”
Perlu Peralatan yang Menunjang untuk Berpetualang
Untuk menunjang keterampilan bertahan hidup, diperlukan peralatan yang baik dan sesuai. Salah satu brand Indonesia yang mengedepankan kualitas peralatan outdoor adalah EIGER. Sejak 1989, EIGER telah mengeluarkan ribuan koleksi untuk mengeksplorasi alam tropis di berbagai belahan dunia, khususnya untuk jelajahi keindahan alam Indonesia yang luas membentang. EIGER memastikan mengedepankan keamanan dan kenyamanan dalam berpetualang.
Eiger meluncurkan koleksi EIGER TAC pada Selasa, 4 April 2023. Koleksi ini dirancang untuk mereka yang mempunyai misi “Know No Bounds”, misi dalam kehidupan sehari-hari tanpa ada ada batasan untuk mencapai tujuan.
General Manager Marketing EIGER Riadi Suwarno mengatakan, benang merah dari seluruh aktivitas EIGER, termasuk dalam pengembangan EIGER TAC adalah tentang nature, people dan innovation.
“Inovasi terus dikerjakan oleh segenap tim EIGER untuk aktivitas luar ruang yang sangat ekstrem yakni aktivitas military. Tujuan kami mengembangkan EIGER TAC, dengan semangat adventure dan eksplorasi untuk mencapai standar yang lebih tinggi lagi, bukan hanya aman dan nyaman untuk berkegiatan luar ruang, namun juga tangguh dan andal,” jelas Riadi.
Sementara itu, Anthony Pratomo Putro selaku EIGER TAC Project Leader mengatakan, seluruh koleksi EIGER TAC dirancang untuk membantu melakukan hal strategis dan taktis. Mulai dari aktivitas militer, survival, aksi penyelamatan, hingga penggemar aktivitas luar ruang dan petembak profesional. “Desain yang tangguh dan andal, tidak mudah rusak untuk digunakan di kegiatan taktis yang terinspirasi dari aktivitas militer,” ujar Anthony.
Advertisement