Sukses

Sosok Dylan Mulvaney, Transgender yang Raup Banyak Cuan dari Iklan tapi Ramai Diboikot

Transgender bernama Dylan Mulvaney ini bertransisi dari laki-laki ke perempuan pada awal Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Transgender bernama Dylan Mulvaney didaulat sebagai bintang sejumlah iklan di Amerika Serikat (AS). Transgender berusia 26 tahun ini bertransisi dari laki-laki ke perempuan pada awal Maret 2021.

Dikutip dari New York Post, Jumat (7/4/2023), Dylan Mulvaney dilaporkan telah memperoleh lebih dari 1 juta dolar AS atau setara Rp14,9 miliar dari iklan, termasuk merek fesyen dan kecantikan Kate Spade, Ulta Beauty, Haus Labs, dan CeraVe, serta Crest dan InstaCart. Ia juga memiliki 10 juta pengikut di TikTok.

Pada Maret 2023, ia muncul di "The Drew Barrymore Show," di mana sang bintang terkenal berlutut di depan Mulvaney dan memeluknya. Mulvaney juga bertemu Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, musim gugur lalu.

"Mr. Presiden, ini adalah hari ke-221 saya bertransisi secara publik," kata Mulvaneyepada Biden saat dia berbicara dengannya selama "forum kepresidenan." "Tuhan mencintai Anda," jawab Biden.

Mulvaney memanfaatkan popularitas TikTok serta perusahaan yang ingin menyiarkan keberagaman. Dia berasal dari latar belakang istimewa, dan menggunakan tim Hollywood yang kuat untuk mendorong mereknya.

Namun, seiring kebangkitan Mulvaney, ada serangan hingga ia diboikot. Ketika Nike mengumumkan Mulvaney akan menjadi model pakaian olahraga perempuan, kritikus menyebutnya sebagai "tamparan."

Awal pekan ini, kemitraan Mulvaney dengan Bud Light yang memperlihatkan wajahnya di kaleng bir memicu boikot dari artis country Travis Tritt dan Kid Rock. "Izinkan saya mengatakan sesuatuepada Anda semua, sejelas dan sesingkat mungkin," kata Rock dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter, beberapa waktu lalu.

Ia kemudian terlihat mengambil senapan semi-otomatis dan menembaki beberapa kotak bir Amerika. Sementara, Dylan Mulvaney berasal dari keluarga di San Diego.

2 dari 4 halaman

Tentang Keluarga Dylan Mulvaney

Kakeknya, James Mulvaney Sr., yang meninggal pada usia 87 pada 2010, adalah seorang pengacara, bankir investasi, dan presiden tim bisbol San Diego Padres lama. Ia kemudian menjadi wakil presiden dan penasihat umum Padres ketika mereka memasuki Liga Nasional.

Mulvaney Sr. juga bekerja sebagai bankir dan pengusaha untuk pemodal dan industrialis kontroversial C. Arnholt Smith di Westgate Corporation, yang merupakan salah satu pendukung awal Richard Nixon serta teman mafia seperti Moe Dalitz. Kerajaan Smith runtuh pada 1973 ketika banknya, Bank Nasional AS, di mana James Mulvaney Sr. jadi presiden, untuk sementara runtuh.

Saat itu, Wall Street Journal menyebut keruntuhan bank itu sebagai "yang terbesar dalam sejarah bangsa." Ayah Dylan, James Jr., salah satu dari tujuh anak Mulvaney Sr. bersama istrinya, Ruth, adalah seorang dermawan di San Diego yang dikenal sering membuat dan membagikan kue secara gratis.

Pada 2020, James Jr. mengatakan bahwa dia sempat memiliki masalah dengan narkoba dan alkohol, namun telah melepaskannya ketika Dylan masih bayi sehingga ia bisa menjadi ayah yang lebih baik. Membuat kue menjadi hobi yang menyenangkan untuknya.

3 dari 4 halaman

Bermain Teater

"Dia menghasilkan 500 buah seminggu, dan dia tidak pernah menjual satupun," jelas Dylan dalam video TikTok pada 2021. "Dia hanya memberikannya kepada orang asing secara acak di jalan atau pantai."

"Mereka memanggil saya Cookie Man, dan saya mencap diri saya seperti itu," kata James Mulvaney pada 2017.

Paman Dylan, Brian Mulvaney, mengatakan pada The Post bahwa keluarga itu "mencintainya." "Kami selalu tahu dia gay," katanya. "Dia berasal dari keluarga baik yang mencintai dan mendukungnya. Dia sangat mencintai neneknya yang mendukungnya sepenuhnya"

Dylan adalah lulusan University of Cincinnati College-Conservatory of Music. Ia berperan dalam tur "Book of Mormon" setelah kuliah, memulai kariernya di teater daerah San Diego. Dia memenangkan Best Child Broadway Singer di Hollywood's Best New Talent Awards pada 2009.

"Ketika pandemi melanda, saya sedang tampil di musikal Broadway 'Book of Mormon,'" kata Mulvaney. "Saya mendapati diri saya menganggur dan tanpa sarana kreatif untuk melakukan apa yang saya sukai. Saya mengunduh TikTok, dengan asumsi itu adalah aplikasi anak-anak. Begitu saya transisi sebagai seorang perempuan, saya membuat video komedi 'hari pertama menjadi seorang gadis.' Itu viral. Saya benar-benar tidak tahu tempat online lain seperti TikTok yang dapat membuat pembuat konten berkembang pesat."

4 dari 4 halaman

Mencuri Atensi

Dylan Mulvaney muncul, sebelum transisi, di acara permainan "The Price is Right" bersama Drew Carey pada 2020 dan menampilkan klip acara tersebut di feed TikTok-nya. Pamannya Brian mengatakan dia kadang-kadang khawatir tentang Dylan yang "dijelek-jelekkan," tapi menambahkan bahwa dia berharap kepribadiannya yang ceria akan menang.

Penampilan pra-transisinya di "The Price is Right" dikritik di beberapa sisi karena terlalu antusias. "Itu hanya dirinya," kata Brian. "Dia selalu teatrikal."

Influencer tersebut memulai "Hari pertama menjadi perempuan" di TikTok dan Instagram pada Maret 2021. Ia merayakan tahun transisinya dengan membawakan acara kabaret live streaming yang rumit, "Dylan Mulvaney's Day 365 Live!", awal bulan ini di Rainbow Room di New York.

Dylan memiliki tim yang kuat di belakangnya yang membantu menarik perhatian. Dia diwakili Creative Artists Agency dan terkadang bekerja dengan Trevor Project, organisasi nirlaba berpengaruh yang didirikan pada 2016 untuk kaum muda LGBTQ+.

Perusahaan seperti Anheuser-Busch, yang memiliki Bud Light, termasuk di antara banyak perusahaan, dari Pfizer hingga Coca-Cola, yang mendukung influencer dari komunitas yang disebut-sebut terpinggirkan untuk mendapatkan nilai bagus pada sesuatu yang disebut Corporate Equality Index (CEI).

Video Terkini