Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak persiapan untuk dilakukan menjelang perayaan Lebaran 2023. Di antaranya, jangan sampai Anda melewatkan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab di musim libur Lebaran. Dengan kasus luar biasa, seperti Idul Fitri, jumlah limbah berisko bertambah, karena orang-orang keluar dari apa yang biasa mereka lakukan sehari-hari.
Arnold Abdi, managing director PT. Armada Kemasan Nusantara, mengatakan, "Masyarakat sudah seharusnya memulai hidup minim sampah dengan memakai kemasan yang dapat didaur ulang," melalui email pada Liputan6.com, Jumat, 7 April 2023.
Dengan tidak lagi menggunakan barang sekali pakai, menurut Arnold, volume limbah otomatis bisa ditekan. "Jumlah sampah jadi minim di lingkungan tempat tinggal, sehingga tidak menumpuk ketika layanan pengangkutan sampah libur," ucapnya.
Advertisement
Sementara, Adijoyo dari Duitin, berbagi, "Bersamaan dengan menunggu layanan pengangkutan sampah kembali beroperasi, publik tetap dapat mengelola sampah mereka dan membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dengan melakukan pemilahan terhadap sampah yang dihasilkan terlebih dahulu," lewat pesan, Jumat, 7 April 2023.
"Untuk sampah-sampah yang dapat didaur ulang, seperti kemasan bekas makanan, masyarakat dapat membilasnya dengan air agar tidak menimbulkan aroma tidak sedap dan mengundang serangga saat sampah harus dibiarkan menumpuk," tuturnya. "Lalu, untuk sampah organik, masyarakat dapat mengolahnya dengan metode pengomposan."
"Setelahnya, sampah-sampah yang telah dipilah dapat dimasukkan ke wadah yang anti atau jauh dari jangkauan air agar aman dan kering sambil menunggu jadwal pengangkutan sampah berikutnya," imbuhnya.
Mengelola Sampah yang Mungkin Tinggal Lebih Lama di Rumah Selama Libur Lebaran
Dengan masa tinggal sampah yang kemungkinan lebih lama di rumah, karena layanan pengangkutannya libur selama Idul Fitri, Adi menyarankan, sampah organik, seperti sisa makanan atau dedaunan, dikumpulkan dalam wadah tertutup yang diberi lubang untuk ventilasi.Â
"Bagi sampah daur ulang yang merupakan wadah dari suatu produk, seperti plastik atau kotak minuman kemasan, dan kertas tempat makanan, disarankan untuk dihabiskan isinya, kemudian dibersihkan lebih dulu bagian dalamnya sebelum disimpan dalam masing-masing tempat terpisah," imbuhnya.
Ia melanjutkan, "Setelahnya, jenis-jenis sampah daur ulang anorganik lain, seperti plastik, kertas, dan kaleng dapat dipipihkan agar tidak mengambil terlalu banyak ruang. Selain itu, perhatikan juga jadwal pengambilan sampah oleh petugas kebersihan dan pastikan membuang sampah tepat waktu."
Arnold menambahkan, "Pemilahan sampah di rumah dapat meminimalkan bau tidak sedap yang ditimbulkan dari sampah organik dan menyelamatkan sampah yang dapat didaur ulang, sehingga bisa terkelola dengan baik oleh perusahaan pengelolaan sampah seperti kami."
Advertisement
Belanja Sesuai Kebutuhan dan Memanfaatkan Barang yang Bisa Dipakai Kembali
Selain memastikan tidak menggunakan barang sekali pakai, berbelanja sesuai kebutuhan juga jadi kunci lain untuk mengurangi volume sampah rumah tangga. "Jika ingin memberi bingkisan Lebaran, mulailah memberi bingkisan yang dapat digunakan, bukan bingkisan sekali pakai, lalu dibuang," ujarnya.
Adi menyebut, penerapan prinsip guna ulang juga bisa jadi cara menekan jumlah sampah di rumah. "Memanfaatkan kembali barang yang masih bisa digunakan, seperti kardus bekas, kaleng makanan ringan, atau botol bekas kemasan makanan jadi wadah kembali," sebutnya.
Ia melanjutkan, "Bagi pemudik yang ingin meminimalisir sampah, dapat menghindari membeli makanan kemasan dalam bentuk kemasan plastik sekali pakai dan membawa wadah sendiri untuk makan dan minum atau saat berbelanja."
"Jika ingin mengajak keluarga dan saudara untuk menerapkan prinsip 3R (reuse, reduce, dan recycle) dan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, dapat dilakukan dengan memberi contoh secara langsung dan mengedukasi untuk mulai melakukan pemilahan sederhana dari rumah terhadap sampah organik dan anorganik yang dihasilkan."
"Kemudian, bisa juga dilakukan dengan mengajak mereka mengenali dan menggunakan layanan daur ulang sampah yang ada di area mereka agar nantinya sampah yang dihasilkan dapat dikelola dengan tepat," ia menyambung.
Melewati Musim Lebaran dan Mudik 2023 dengan Minim Sampah
Melewati musim Lebaran dan Mudik 2023 dengan minim sampah, Adi berkata, "Penting bagi kita untuk lebih memperhatikan apa yang kita konsumsi. Juga, jadi lebih sadar saat membeli dan memilih barang yang dapat digunakan kembali dibandingkan barang sekali pakai."
"Kita juga harus mengambil kesempatan untuk mengedukasi dan mengajak keluarga, saudara, dan kerabat untuk menerapkan kebiasaan baru, yakni hidup dengan lebih memperhatikan aspek keberlanjutan," ucapnya. "Ajakan perubahan perilaku seperti ini, jika dilakukan bersama, akan saling menyemangati satu sama lain."
"Jadi, kita dapat membuat perubahan dan berdampak positif pada lingkungan dalam skala lebih besar," imbuhnya. "Pada akhirnya, semua ini dapat dimulai dari lingkungan terdekat, yaitu keluarga. Mari kita saling mendukung perubahan perilaku ke ranah lebih positif lagi untuk menjaga kebersihan dan hijaunya lingkungan kita!"
Layanan pengangkutan sampah daur ulang yang sudah terpilah dari Duitin akan libur pada 19--25 April 2023. "Kami akan aktif kembali di tanggal 26 April 2023," ucap Adi.
Sementara, Armada Kemasan, yang juga siap mengangkut sampah daur ulang, masih melakukan pelayanan pengelolaan sampah pada H-3, lalu H+3 libur Lebaran. "Kami mengajak masyarakat menggunakan pelayanan pengambilan sampah kami dengan WhatsApp ke nomor 08118330107 atau DM ke Instagram kami @armadakemasan," tandasnya.
Advertisement